Keterasingan Digital; Bekerja dalam Kesendirian dengan Chatbot
-
Keterasingan digital
Pars Today - Munculnya kerja jarak jauh telah secara signifikan mengubah cara manusia berinteraksi, dan sekarang, meskipun membantu meningkatkan produktivitas, kecerdasan buatan telah membuat gangguan ini lebih meluas dan menimbulkan keterasingan digital di tempat kerja.
Menurut laporan IRNA pada hari Minggu (14/12/2025), situs Amerika Axios menulis, Siapa yang masih membutuhkan teman dekat di tempat kerja? Para profesional dan spesialis semakin beralih ke chatbot daripada manusia untuk bimbingan, nasihat, percakapan, dan brainstorming.
Sisi negatif dari perkembangan baru ini adalah keterasingan dan hilangnya koneksi yang seharusnya dapat menghasilkan kesuksesan dan peningkatan kualitas kerja.
“Saya suka bekerja dengan manusia, dan sedih rasanya saya tidak lagi ‘membutuhkan’ mereka,” kata seorang karyawan di Anthropic, pembuat Claude, salah satu chatbot AI paling terkenal di dunia, dalam sebuah laporan tentang bagaimana perusahaan itu menggunakan teknologi baru ini.
Anthropic mengatakan bahwa beberapa insinyurnya sekarang mengajukan pertanyaan kepada chatbot Claude yang dulu mereka ajukan kepada rekan kerja mereka. Mereka mengatakan ada lebih sedikit kesempatan untuk berkolaborasi dan belajar satu sama lain.
Namun, ini tidak hanya terjadi di dalam perusahaan AI, dan rekan kerja chatbot terlihat di berbagai lingkungan kerja kerah putih, termasuk manajemen dan penjualan.
Sebuah survei oleh Upwork, pasar kerja lepas terbesar di dunia yang didukung AI dan tenaga manusia untuk merekrut talenta terbaik, yang dipercaya oleh bisnis dan profesional di seluruh dunia, menemukan bahwa 64 persen pekerja mengatakan AI telah meningkatkan produktivitas mereka dan bahwa mereka memiliki lebih banyak interaksi dengan AI daripada rekan kerja mereka.
“Saya merasa AI menjadi Google yang baru,” kata ekonom Thomas Weinandy kepada Axios. “Saya merasa kesal ketika seseorang menanyakan pertanyaan yang dapat dijawab dengan pencarian sederhana.”
Keterasingan, Bipolar, dan Terisolasi
Warga Amerika semakin kesepian, bipolar, dan terisolasi, baik di dalam maupun di luar tempat kerja, menurut laporan Axios.
Sebuah jajak pendapat Gallup tentang keterlibatan karyawan menemukan bahwa mereka semakin terisolasi secara emosional sejak tahun 2022.
“Percakapan chatbot telah menggantikan percakapan dan komunikasi manusia,” kata Edwig Sacco, kepala inovasi tempat kerja di KPMG di Inggris. “Orang-orang beralih ke AI untuk menghindari interaksi manusia.”
Para pengembang AI mengatakan gelombang AI berikutnya di tempat kerja adalah bagaimana teknologi itu digunakan sebagai bagian dari tim yang tidak terlalu mengisolasi.
Terakhir, ada kekhawatiran yang berkembang bahwa teknologi, yang telah melakukan keajaiban dalam memanfaatkan kecerdasan kolektif umat manusia, kini secara paradoks menjauhkan manusia dari kebersamaan untuk mencapai ide-ide besar berikutnya.(sl)