Menelisik Kunjungan Mogherini ke Amerika Serikat
(last modified 2019-06-19T09:37:53+00:00 )
Jun 19, 2019 16:37 Asia/Jakarta
  • Mike Pompeo dan Federica Mogherini
    Mike Pompeo dan Federica Mogherini

Hubungan Eropa dan Amerika menjadi dingin sejak Donald Tramp mulai berkuasa di Gedung Putih dan perselisihan antara kedua belah pihak dalam banyak kasus menjadi lebih tampak seperti kesepakatan nuklir Rencana Aksi Bersama Komprehensif (JCPOA). Dengan memperhatikan berbagai perbedaan ini, kunjungan Federica Mogherini, Ketua Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa ke Amerika Serikat sangat penting.

Mogherini hari Selasa (18/06) bertolak ke Washington untuk melakukan pembicaraan terkait sejumlah isu penting dengan para pejabat senior Amerika Serikat.

Dengan memperhatikan masalah yang ada dihadapan Brussels dan Washington, masa depan kesepakatan nuklir JCPOA akan menjadi agenda terpenting dalan pembicaraan pejabat senior UE ini dengan para pejabat Amerika Serikat.

Federica Mogherini dan Mike Pompeo

Kementerian Luar Negeri Amerika dalam pernyataan mengumumkan bahwa hari Selasa, Mike Pompeo, Menteri Luar Negeri AS akan melakukan pertemuan dengan Federica Mogherini, Ketua Kebijakan Luar Negeri UE dan membahas hubungan bilateral.

Kedua pihak juga akan mengeksplorasi isu-isu membahas isu-isu yang menarik seperti tantangan yang ada antara Amerika Serikat dan Eropa dalam kaitannya dengan sektor pertahanan dan keamanan Eropa, Afghanistan, Kuba, Iran, Libya, Moldova, Balkan Barat, Rusia, Ukraina dn Venezuela.

Pada saat yang sama, sebagaimana disampaikan dalam pernyataan Kemenlu AS, sekarang yang menjadi satu masalah yang diperselisihkan Washington dan Brussels adalah masalah Iran.

Saat ini, kekhawatiran Eropa yang paling penting terkait Iran adalah prospek kesepakatan nuklir JCPOA, yang dalam kondisi serius, mengingat penarikan diri Amerika dan tenggat waktu Iran untuk Eropa.

Sementara itu, peningkatan ketegangan di wilayah Teluk Persia telah memberi Mogherini peringatan serius mengenai peristiwa baru-baru ini terkait dua kapal tanker.

Mogherini bereaksi terhadap niat Iran untuk melewati cadangan Uranium sebelum perjalanannya ke Amerika Serikat, dengan mengatakan, "Iran telah memenuhi komitmennya dalam JCPOA. Fokus Uni Eropa adalah mempertahankan kesepakatan nuklir dengan Iran dan membuat rakyat Iran mendapat manfaatnya.

Mogherini meminta Iran untuk tetap berkomitmen pada kesepakatan nuklir.

Terlepas dari permintaan Mogherini, Tehran telah berulang kali mengkritik kegagalan janji-janji Eropa untuk menciptakan mekanisme yang diperlukan untuk menangkal dampak sanksi sepihak Amerika Serikat terhadap Iran, dan pada dasarnya batas waktu yang ditetapkan oleh Tehran untuk memperjelas tugas dan memang ini adalah ujian besar bagi Uni Eropa dan Troika Eropa (Jerman, Perancis, dan Inggris) untuk keseriusan mereka dalam mempertahankan JCPOA.

Sekalipun hingga saat ini, Eropa lebih banyak mereaksi negatif akan langkah-langkah terbaru Iran.

Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan, "Kami ingin Iran tetap berpegang pada kesepakatan nuklir, jika tidak tentu akan ada konsekuensi." Presiden Perancis Emanuel Macron, tanpa menyebut bagaimana Eropa sampai saat ini tidak melaksanakan janjinya terkait JCPOA justru meminta Iran untuk tetap sabar terkait kesepakatan ini."

Sebenarnya, ketimbang negara-negara Eropa harus menajamkan kritikan dan peringatan mereka kepada Iran, mereka seharusnya memperingatkan dan mengritik pemerintah Trump.

Trump tandatangani keputusan keluar dari JCPOA

Trump tanpa alasan yang dapat dipertanggungjawabkan dan bertentangan dengan kewajiban hukum yang dimiliki Amerika Serikat di bawah Resolusi Dewan Keamanan PBB 2231, pada Mei 2018, menarik diri dari penjanjian JCPOA dan menerapkan kembali sanksi nuklir terhadap Iran.

Sejak itu, pemerintah AS berusaha semampunya untuk menghancurkan JCPOA dan akhirnya menciptakan konsensus internasional baru terhadap Iran. Mengingat masalah ini, negara-negara Eropa harus menekan pihak berwenang Washington mengubah sikap ilegal dan upaya menciptakan ketegangan terhadap Iran dan JCPOA, bukannya menuduh Iran.

Tags