Uni Eropa akan Bahas Proses Transisi Kekuasaan di Suriah
(last modified 2016-04-26T21:19:59+00:00 )
Apr 27, 2016 04:19 Asia/Jakarta
  • Uni Eropa akan Bahas Proses Transisi Kekuasaan di Suriah

Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Federica Mogherini mengatakan dalam pandangan Uni Eropa, prioritas sekarang Suriah adalah memulai proses transisi kekuasaan.

Dalam wawancaranya dengan radio France Inter, Selasa (26/4/2016), Mogherini menambahkan, Uni Eropa tidak akan membahas tentang prospek masa depan politik Presiden Bashar al-Assad, tapi berdiskusi seputar proses transisi kekuasaan tanpa menghancurkan Suriah. Demikian dikutip kantor berita ISNA.

Ia menuding Assad telah mengobarkan perang sipil di Suriah, dan menandaskan bahwa masalah Suriah saat ini tidak hanya terletak pada nasib satu orang.

"Pertanyaannya adalah bagaimana untuk memulai transisi kekuasaan, untuk mencoba mengubah pengelolaan negara, konstitusi, sistem kekuasaan dan melestarikan struktur negara, karena ada kekhawatiran bahwa negara akan runtuh," kata Mogherini.

"Kami harus meningkatkan tekanan kepada para pemain Suriah untuk memulai perundingan di Jenewa. Setiap kali kita mundur satu langkah, kita akan terbiasa untuk berkata bahwa proses seperti itu sudah tidak efektif, tapi jika kita juga bertindak seperti itu dalam hubungannya dengan Iran, maka kita tidak akan pernah mencapai perjanjian nuklir," tandasnya.

Putaran baru perundingan damai Suriah terhenti setelah pemberontak dukungan Arab Saudi menolak solusi politik untuk Suriah. Mereka memilih meninggalkan Jenewa.

Utusan Khusus PBB untuk Suriah, Staffan de Mistura pada Rabu (27/4/2016), dijadwalkan hadir di Dewan Keamanan PBB untuk menyampaikan laporan tentang putaran ketiga perundingan Suriah. (RM)

Tags