Jul 14, 2020 20:48 Asia/Jakarta

Sebuah kapal perang Amerika Serikat terbakar di Pangkalan Angkatan Laut San Diego pada hari Minggu waktu setempat, 12 Juli 2020.

Sebanyak 21 orang terluka dalam insiden tersebut. Puluhan korban luka itu terdiri dari 17 pelaut dan empat pekerja sipil.

Juru bicara Naval Surface Force Armada Pasifik Amerika, Mike Raney, mengatakan kobaran api dilaporkan muncul tak lama sebelum pukul 09.00 pagi di kapal induk USS Bonhomme Richard.

"Delapan belas orang dirawat di rumah sakit dengan cedera yang tidak mengancam jiwa," kata Raney dalam sebuah pernyataan singkat seperti dikutip AP, Senin (13/7/2020), sebelum pengumuman update terbaru jumlah korban terluka.

Pentagon hingga kini masih diam menyikapi kebakaran kapal perang, USS Bonhomme Richard dan tidak bersedia menyampaikan penyebabnya.

Komandan kapal perang ini menggambarkan api yang menjalar di kapal mereka sebagai tragedi tragis.

USS Bonhomme Richard adalah kapal perang yang bergabung dalam armada Angkatan Laut AS sejak tahun 1988, dengan panjang 257 meter dan memiliki sekitar 1.000 orang anak buah kapal.

Setelah dua hari berusaha untuk dipadamkan, api masih menjalar di kapal USS Bon Homme Richard yang belum jelas apa penyebabnya. Pejabat angkatan laut Amerika mengatakan, lautan api menyala-nyala di dek bawah kapal.

Ratusan personel AL Amerika pada hari Senin (13/7/2020) terus berjuang memadamkan api yang melahap hampir seluruh badan USS Bon Homme Richard yang mulai terbakar dan meledak hari Minggu malam.

Surat kabar New York Times menulis, ini adalah salah satu kebakaran paling buruk yang pernah terjadi pada kapal perang Amerika, di luar medan tempur.

Juru bicara angkatan laut Amerika di Samudra Pasifik Laksamana Muda Philip Sobeck menuturkan, dikarenakan berkumpulnya air yang digunakan untuk memadamkan api di salah satu bagian kapal, kapal induk ini mulai miring.

Ia menambahkan, api melahap seluruh bagian luar kapal, tapi tingkat kerusakannya masih belum bisa diprediksi.

Saat ditanya apakah kapal perang ini bisa diselamatkan, Sobeck menjelaskan, saat ini semua upaya yang mungkin sedang dilakukan, untuk sementara prioritas kami adalah memadamkan api, setelah itu kita akan memutuskan apakah kapal masih akan digunakan atau tidak. (RA)

Tags