Dilema AS atas Sanksi Sepihak terhadap Turki
https://parstoday.ir/id/news/world-i88322-dilema_as_atas_sanksi_sepihak_terhadap_turki
Pemerintah AS telah menjatuhkan sanksi terhadap beberapa pejabat Turki, meskipun sanksi-sanksi Amerika terhadap sejumlah negara lain di dunia telah gagal.
(last modified 2025-12-23T17:02:43+00:00 )
Des 17, 2020 10:28 Asia/Jakarta

Pemerintah AS telah menjatuhkan sanksi terhadap beberapa pejabat Turki, meskipun sanksi-sanksi Amerika terhadap sejumlah negara lain di dunia telah gagal.

Menteri Pertahanan Turki, Halusi Akar menekankan perlunya mengambil langkah-langkah untuk melawan ancaman Barat terhadap pemerintah Ankara. Dia juga menanggapi sanksi AS terhadap Turki atas pembelian sistem rudal S-400 dari Rusia.

“Jelas bahwa sanksi AS terhadap anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) tidak hanya merusak semangat koalisi, tetapi juga akan memperlemah kepercayaan di antara anggota koalisi,” kata menhan Turki.

Ini bukan pertama kalinya pemerintah AS menjatuhkan sanksi sepihak terhadap para pejabat Turki. Pemerintahan Trump sudah berulang kali menargetkan pejabat Ankara dengan sanksi sepihak.

Meskipun sanksi sebelumnya tidak memberikan hasil yang efektif, pemerintah Washington tetap memaksakan sanksi baru terhadap Ankara. Departemen Keuangan AS pada 14 Desember lalu mengumumkan sanksi terhadap empat pejabat pemerintah dan industri pertahanan Turki – yang bertanggung jawab untuk memperkuat keamanan nasional dan mengelola teknologi militer – dengan alasan membeli sistem rudal S-400 dari Rusia.

Sebelum ini, pemerintah AS telah menjatuhkan sanksi terhadap beberapa menteri kabinet Presiden Recep Tayyip Erdogan, termasuk menteri dalam negeri dan menteri perindustrian Turki. Tetapi sanksi Washington ini tidak begitu berpengaruh.

Sistem pertahanan udara S-400 buatan Rusia tiba di Turki. (dok)

Presiden Donald Trump sepertinya mengira bahwa dengan meningkatkan tekanan pada salah satu kekuatan besar multipolar khususnya Iran, Rusia, dan Turki, dia dapat menceraikan mereka dan kemudian menekan pemerintahan tersebut satu per satu demi mendapatkan konsesi. Namun, hal yang sebaliknya mungkin saja terjadi dan membuat Tehran, Moskow, dan Ankara menjadi lebih kuat.

Tidak diragukan lagi bahwa sanksi terhadap sebuah negara akan menciptakan peluang bagi negara itu untuk memperkuat diri. Misalnya, sanksi AS terhadap Turki memberikan peluang bagi para petinggi Ankara untuk memperkuat negaranya di bidang yang menjadi sasaran sanksi. Pemerintah Turki sebelum ini bahkan membalas sanksi Trump terhadap dua menteri mereka.

Turki juga bisa mendapatkan peluang baru yaitu memperluas kerja sama dengan pemerintah independen dan menghapus ketergantungannya pada Amerika dan NATO. Setelah Turki dijatuhi sanksi ekonomi oleh AS di masa lalu, pemerintah Ankara, Tehran, dan Moskow membulatkan tekad untuk memperkuat kerja sama ekonomi dan meninggalkan penggunaan dolar Amerika dalam perdagangan mereka.

Banyak analis percaya bahwa sanksi AS terhadap Turki berpotensi menjadi bumerang dan merugikan kepentingan Washington sendiri. Dalam hal ini, Recep Ercin, direktur surat kabar ekonomi Aydinlik Turki mengatakan bahwa dengan sanksi AS, Turki akan semakin dekat dengan Iran dan negara-negara Eurasia.

Kedekatan Turki dengan Iran dan Rusia tentu saja akan merugikan kepentingan AS di kawasan. Dapat dikatakan bahwa AS tidak memiliki solusi yang tepat untuk menangani Turki dan tetap memaksakan sanksi meskipun kebijakan ini telah usang. (RM)