Lintasan Sejarah 17 Juli 2021
Hari ini Sabtu, 17 Juli 2021 bertepatan dengan 6 Zulhijjah 1442 Hijriah atau menurut kalender nasional Iran tanggal 26 Tir 1400 Hijriah Syamsiah. Berikut kami hadirkan beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi hari ini.
Abu Ali Muhammad bin Hammam Lahir
1184 tahun yang lalu, tanggal 6 Dzulhijjah 258 HQ, Abu Ali Hammam, seoarng ulama dan ahli hadis termasyhur Iran, terlahir ke dunia.
Abu Ali Hammam tinggal di Baghdad dan menuntut ilmu dari ulama-ulama terkemuka pada zaman itu.
Setelah mencapai tingkat keilmuan yang tinggi, Abu Ali Hammam pun mengajar di bidang ilmu hadis dan ilmu-ilmu keislaman lainnya. Beliau juga meninggalkan karya penulisan mengenai sejarah para teladan dunia Islam.
AS-Soviet Berdamai di Antariksa
46 tahun yang lalu, tanggal 17 Juli 1975, astronot AS dan kosmonot Uni Soviet bertemu dan berjabat tangan erat di luar angkasa.
Ini merupakan terobosan historis mengingat kedua negara saat itu masih berseteru di era Perang Dingin. Peristiwa ini terjadi saat para astronot dan kosmonot berhasil menggabungkan kendaraan masing-masing melalui proses yang disebut docking. AS meluncurkan Apollo, sedangkan Uni Soviet mengerahkan Soyuz 19.
Begitu proses docking berjalan sempurna, awak dari kedua negara lalu membuka pintu kendaraan masing-masing. Begitu bertemu, tindakan pertama yang mereka lakukan adalah jabat tangan erat. Ini dilakukan masing-masing komandan tim, yaitu Thomas Stafford dari AS dan Aleksei Leonov dari Soviet.
Setelah berjabat tangan, mereka kemudian saling bertukar cinderamata. Pertemuan mereka ini sekaligus mengakhiri era persaingan misi luar angkasa antara AS dan Soviet. Kendati berseteru di Bumi, kedua negara sepakat untuk bekerjasama dalam mengembangkan kemampuan penyelamatan awak di antariksa.
Apollo dan Soyuz bergabung menjadi satu selama 44 jam. Di masa itu astronot AS dan kosmonot Soviet menjalankan sejumlah program eksperimen bersama, berbagi makanan, dan menggelar jumpa pers bersama di antariksa. Bagi AS, ini merupakan misi terakhir mereka dengan menggunakan roket Apollo sebelum akhirnya mengirim astronot dengan pesawat ulang alik di awal dekade 1980an.
Prancis Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Iran
34 tahun yang lalu, tanggal 26 Tir 1366 HS, Prancis putuskan hubungan diplomatik dengan Iran.
Pemerintah Prancis sejak awal perang 8 tahun Iran-Irak memberikan dukungan penuh kepada Irak dan semasa perang, dukungan ini semakin meluas. Prancis memberikan senjata-senjata modern seperti pesawat tempur Super Etendard dan helikopter Super Frelon yang dipersenjatai dengan rudal Exocet kepada Irak yang membuat Irak menjadi kuat, sehingga mampu menyerang kapal-kapal Iran.
Pemerintah Irak sendiri dengan memanfaatkan pesawat dan helikopter ini sejak tahun 1363 HS meningkatkan serangannya terhadap kapal-kapal tanker Iran dan ratusan kapal yang menjadi sasaran tembak.
Antara tahun 1364-1365, Prancis memberikan bantuan utang sebesar 5 miliar dolar kepada Baghdad dan dengan demikian Prancis menjadi partner Eropa terbesar bagi Irak. Bersamaan dengan bantuan ini, Paris berusaha untuk tidak membayar utangnya sebesar 1 miliar dolar kepada Iran.
Kebijakan tidak bersahabat Perancis di masa perang 8 tahun terhadap Iran terus berlanjut, sehingga akhirnya pada 26 Tir 1366, secara sepihak Paris memutuskan hubungan diplomatiknya dengan Iran.