Rencana AS terhadap Iran Selama 43 Tahun Terakhir
Iran menggulingkan monarki diktator pada tahun 1979.
Dinasti Pahlavi didukung oleh Barat, khususnya Amerika Serikat.
Rezim AS menopang monarki untuk kepentingannya sendiri.
Setelah Revolusi Islam, AS tidak meninggalkan kebutuhan bisnis yang terlewat untuk menggulingkan Revolusi Islam.
Washington menggunakan kedutaan besarnya di Tehran untuk membuat rencana melawan Revolusi Islam.
Pada tahun 1980, AS meluncurkan operasi militer yang gagal di Iran.
Operasi Eagle Claw dimaksudkan untuk menyelamatkan staf AS di Iran.
AS kemudian mendorong mantan diktator Irak Saddam Hussein untuk menyerang Iran.
Washington memberikan senjata kepada Saddam dan menyediakannya dengan intelijen.
AS juga melakukan konfrontasi langsung dengan Iran di tahun-tahun terakhir perang.
Tepat setelah perang, AS menembak jatuh pesawat sipil Iran.
Namun permusuhan AS terhadap Iran tidak berhenti di situ.
AS telah mendukung berbagai kelompok teroris untuk menimbulkan kerusuhan di dalam dan sekitar Iran.
Washington juga telah menggunakan berbagai sanksi terhadap Iran.
Sanksi tersebut ditujukan untuk menghentikan kemajuan ekonomi Iran.
Sanksi memuncak dalam kampanye “tekanan maksimum” Trump.
Namun kebijakan tersebut gagal mencapai tujuannya.
Rezim Trump juga membunuh Jenderal top Iran Qassem Soleimani.