Lintasan Sejarah 27 November 2022
Hari ini Ahad, 27 November 2022 bertepatan dengan 2 Jumadil Awal 1444 Hijriah atau menurut kalender nasional Iran tanggal 6 Azar 1401 Hijriah Syamsiah. Berikut kami hadirkan beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi hari ini.
Abul Hasan Bagdadi Meninggal
1031 tahun yang lalu, tanggal 2 Jumadil Awal 413 HQ, Abul Hasan Ali bin Hilal Bagdadi, seorang sastrawan dan kaligrafer muslim terkenal, meninggal dunia.
Abul Hasan Ali bin Hilal Bagdadi yang dijuluki dengan nama Ibnu Bawwab ini dikenal memiliki tulisan tangan yang indah. Ia bahkan menciptakan kaidah kaligrafi baru yang merupakan pengembangan dari kaidah seni kaligrafi yang diciptakan oleh kaligrafer pendahulunya, Ibnu Muqlah.
Salah satu di antara karya Ibnu Bawwab adalah naskah al-Quran yang sangat indah dan bernilai tinggi yang sampai saat ini masih tersimpan di sebuah museum di Inggris.
Konferensi Pertama Sekutu di Tehran
79 tahun yang lalu, tanggal 6 Azar 1322 HS, Konferensi Tiga Kepala Negara Sekutu di Perang Dunia II diselenggarakan di Tehran dalam kondisi dimana Iran tengah diduduki secara militer oleh tiga negara ini.
Konferensi Tehran diselenggarakan setelah Amerika melibatkan dirinya dalam Perang Dunia II dan dibukanya front baru melawan tentara Jerman. Dalam konferensi ini, Franklin D. Roosevelt, Presiden Amerika, Winston Churchill, Perdana Menteri Inggris dan Josef Stalin, Pemimpin Uni Soviet membicarakan strategi perang melawan tentara Jerman dan membantu front-front yang berperang dengan Jerman.
Di akhir Konferensi Tehran yang berlangsung selama 4 hari, ketiga negara mengeluarkan pernyataan bersama yang menyinggung upaya menghancurkan kekuatan militer Jerman dan bagaimana melakukan operasi militer di medan-medan tempur. Begitu juga ketiga negara sepakat militer sekutu akan meninggalkan Iran setelah berakhirnya Perang Dunia II.
Yujin O'niel Meninggal Dunia
69 tahun yang lalu, tanggal 27 November 1953, Yujin O'niel penulis drama terkenal Amerika Serikat meninggal dunia dalam usia 65 tahun.
O'Neil dilahirkan pada tahun 1988 dan menjalani kehidupan yang penuh dengan berbagai peristiwa. Dikarenakan kecintaannya yang mendalam terhadap teater ia disebut sebagai anak teater.
Pada tahun 1936 ia mendapat hadiah nobel karena karyanya yang berjudul "Di Sisi Lain Ufuk." Di antara karyanya yang lain adalah buku berjudul "Imperatur Jons", "Penolakan Aneh" dan "Keluhan Sahara".