Lintas Warta 19 Januari 2023
Mengapa UE Meningkatkan Campur Tangan dalam Urusan Internal Iran?
Sebagai kelanjutan dari aksi campur tangan Uni Eropa terkait urusan dalam negeri Iran, Parlemen Eropa sedang mempertimbangkan masalah menempatkan Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) dalam apa yang disebut daftar organisasi teroris.
Dalam pertemuan Parlemen Eropa pada hari Selasa (17/01/2023) mengenai kerusuhan di Iran, anggota-anggota parlemen ini menekankan perlunya menempatkan IRGC dalam daftar organisasi teroris, mengintensifkan sanksi hak asasi manusia terhadap Tehran dan meminta pertanggungjawaban Republik Islam.
Abir Al-Sahlani, anggota Parlemen Eropa mengklaim bahwa Korps Garda Revolusi Islam sangat dekat untuk dimasukkan dalam daftar organisasi teroris di Eropa. Inggris juga ingin menyatakan IRGC sebagai teroris.
Pada 11 Januari, Majelis Rendah Inggris dengan suara bulat menyetujui mosi yang meminta pemerintah negara itu untuk memasukkan IRGC ke dalam daftar organisasi teroris.
Rencana ini tidak mengikat dan meskipun ada peringatan dari badan pengawas di negara ini mengenai tindakan tersebut, hal itu disetujui dengan suara bulat di Parlemen Inggris.
Seyed Nezamedin Mousavi, Juru Bicara Parlemen Iran memublikasikan tweet di laman pribadinya dan berbicara kepada Parlemen Eropa dengan mengatakan, Resolusi apa pun terhadap IRGC akan ditanggapi dengan tegas dan persetujuan timbal balik dari Parlemen Iran.
Melanjutkan tweetnya, ia menilai sanksi dan menyebut teroris IRGC oleh negara-negara Barat "tidak memiliki nilai praktis dan hanya manuver propaganda yang absurd dan kejam". More ...