Nov 04, 2023 10:08 Asia/Jakarta
  • 4 November 2023
    4 November 2023

Hari ini, Sabtu, 4 November 2023 bertepatan dengan 19 Rabiul Tsani 1445 H dan menurut kalender nasional Iran adalah tanggal 13 Aban 1402 HS. Berikut ini adalah sejumlah peristiwa bersejarah yang terjadi pada hari ini.

Abhari, Filsuf dan Astronom Iran Wafat

Tanggal 19 Rabiul Tsani 663 HQ, Atsir ad-Din Abhari, filsuf, astronom dan matematikawan terkenal Iran meninggal dunia.

Abhari merupakan murid Imam Fakhr ar-Razi dan Kamal ad-Din bin Yunus. Ia menyisihkan sebagian besar waktunya untuk mengajar dan menulis buku. Sebagai ilmuwan besar, Abhari menulis dalam sejumlah disiplin ilmu seperti logika, filsafat, matematika dan astronomi.

Sebagian karya tulisnya adalah Ishlah Uhsul Iqlidis dan Hidayah al-Hikmah.

Imam Khomeini ra Diasingkan ke Turki

Tanggal 4 Aban 1343 HS, Imam Khomeini ra diasingkan oleh pemerintah Shah ke Turki.

Perdana Menteri Asadollah Alam pada bulan Mehr1342 HS mendapat perintah dari Shah lewat usulan Amerika agar memberikan kekebalan hukum kepada warga Amerika. Shah meminta hak ini harus digodok oleh pemerintah dalam bentuk rancangan undang-undang. Setelah diratifikasi oleh kabinet, pada awal 1343 HS, draf ini disetujui oleh Majelis Dewan Nasional dan Senat.
 
Ketika berita yang berusaha disembunyikan ini sampai ke Imam Khomeini ra, beliau langsung memutuskan untuk menyampaikan hakikat yang sebenarnya kepada masyarakat. Menurut Imam Khomeini ra, rakyat harus mengetahui akan ada tragedi besar yang sedang digulirkan oleh rezim Shah.
 
Oleh karenanya, setelah membicarakan masalah ini dengan ulama besar di hauzah, pada tanggal 4 Aban 1343 HS, Imam Khomeini ra menyampaikan pidato bersejarahnya dan mengungkap apa yang sedang dilakukan secara rahasia oleh rezim Shah. Beliau membeberkan apa itu undang-undang Kapitulasi yang diratifikasi oleh pemerintah dan parlemen, sekaligus bahaya di balik UU ini.
 
Protes keras Imam Khomeini ra atas UU Kapitulasi ini membuat petugas keamanan Shah mengepung rumah Imam Khomeini ra di Qom pada tengah malam 13 Aban 1343 Hs. Setelah itu mereka memasuki rumah Imam dengan memanjat tembok. Mereka kemudian menahan Imam dan memindahkan beliau ke Tehran dan dari sana mereka langsung mengasingkan beliau ke Turki. Pengasingan ini membuat rakyat marah dan kemarahan itu disampaikan lewat aksi-aksi demonstrasi di pelbagai kota di Iran.

Sejarah

Demonstrasi Berdarah di Tehran

Tanggal 13 Aban 1357 HS (4 November 1978), terjadi demonstrasi berdarah yang dilakukan oleh para mahasiswa dan pelajar Iran, di kota Tehran.

Dalam demonstrasi yang mengenang hari diasingkannya Imam Khomeini ke Turki ini, para pelajar dan mahasiswa yang berkumpul di depan Universitas Tehran untuk mengecam rezim Shah. Para tentara rezim Shah menghadapi para demonstran dengan peluru, sehingga menimbulkan banyak korban jiwa di kalangan pelajar dan mahasiswa Iran. Oleh karena itulah, tanggal 4 November di Iran diperingati sebagai Hari Pelajar.

Pendudukan Kedubes Amerika oleh Mahasiswa Iran

Tanggal 13 Aban 1358 HS (4 November 1979), mahasiswa Iran menduduki Kedubes Amerika di Tehran.

Dalam peringatan atas hari diasingkannya Imam Khomeini ke Turki dan peringatan atas terbunuhnya para mahasiswa dan pelajar Iran di tahun sebelumnya, para pelajar dan mahasiswa Iran melangsungkan demonstrasi besar-besaran di Teheran.

Pada kesempatan itu, sekelompok mahasiswa muslim yang menamakan diri sebagai "Mahasiswa Pengikut Imam" menduduki Kedubes AS dan menyandera para pegawainya. Sebelum kejadian ini, kementrian luar negeri Republik Islam Iran berkali-kali menyampaikan protes resmi kepada Washington atas campur tangan mereka terhadap urusan dalam negeri Iran.

Dalam penyanderaan Kedubes AS itu, ditemukan berbagai dokumen resmi yang membuktikan bahwa Kedubes AS untuk Iran telah berubah fungsi sebagai kantor agen mata-mata AS, CIA. Hari penyanderaan kedubes AS ini  hingga kini diperingati di Iran sebagai "Hari Perlawanan Terhadap Kaum Arogan Dunia".  Dalam mengomentari aksi para mahasiswa Iran ini, Imam Khomeini berkata, "Pembongkaran sarang mata-mata AS merupakan revolusi yang lebih besar daripada revolusi pertama."

Yitzhak Rabin Terbunuh
 
Tanggal 4 November 1995, Perdana Menteri Israel, Yitzak Rabin, tewas akibat dibunuh seorang Yahudi ekstrim.

Rabin yang berasal dari Partai Buruh ini, menjadi Perdana Menteri Israel sejak tahun 1974 hingga 1977, namun karena skandal keuangan, ia terpaksa mundur.  Pada tahun 1992, ia kembali terpilih sebagai Perdana Menteri dan aktif melakukan perundingan dengan pihak Palestina. Aktivitasnya inilah yang membuat kalangan Zionis fanatik membunuhnya.

Rabin adalah seorang komandan kelompok teror Israel dan bertanggung jawab atas berbagai aksi teroris terhadap rakyat Palestina.