Aug 27, 2017 12:30 Asia/Jakarta

Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah Udzma Sayid Ali Khamenei dalam salah satu pesannya yang disampaikan di awal tahun baru 1396 Hs menyebut masalah penyelesaian tantangan ekonomi dan capaian dari tujuan ekonomi resistif sebagai prioritas utama negara ini. Rahbar kembali menegaskan masalah tersebut dalam acara pengesahan jabatan presiden Hassan Rohani baru-baru ini. Pada kesempatan tersebut, Ayatullah Khamenei menjelaskan urgensi pembangunan ekonomi berdasarkan prinsip ekonomi resistif.

Di bagian lain pidatonya yang disampaikan di awal tahun 1396 Hs, Rahbar menyinggung masalah pembangunan infrastruktur yang meningkat signifikan dibandingkan dengan era sebelum Revolusi Islam.

“Berbagai kemajuan Iran di bidang infrastruktur jalan dan koridor perdagangan meningkat enam kali lipat, di bidang pembangunan pelabuhan dan koridor perdagangan multifungsi terjadi kenaikan 20 kali lipat potensinya, semua ini termasuk potensi besar Iran di bidang pembangunan ekonomi,” tegas Ayatullah Khamenei.

Pernyataan Rahbar tersebut menjadi pijakan penting bagi ekonomi resistif, terutama di bidang optimalisasi jalur transit yang menghubungkan Iran dengan negara-negara kawasan sebagai potensi besar ekonomi negara ini.

Dalam kebijakan luar negeri Republik Islam Iran, peningkatan hubungan di berbagai bidang dengan negara-negara kawasan merupakan prioritas utama. Oleh karena itu, Tehran menyambut segala bentuk ide untuk meningkatkan interaksi regional.

Salah satu bentuk kerja sama pengembangan dan peningkatan infrastruktur transportasi dan jaringan transit barang dengan menggunakan jalur perdagangan Iran. Dalam hal ini, koridor utara-selatan merupakan salah satu gerbang transit penting sepanjang lebih dari 7.000 kilometer yang menghubungkan jalur transit kawasan Eropa Utara dan Rusia melalui Iran, Rusia dan Republik Azerbaijan ke negara-negara kawasan Samudera Hindia dan Asia tenggara.

Kesepakatan mengenai koridor transportasi internasional utara-selatan dicapai sekitar dua dekade lalu. Pada tahun 2000, menteri transportasi Iran, India dan Rusia menandatangani kesepakatan tersebut di Saint Petersburg. Kemudian, Rusia, Republik Azerbaijan dan Iran menyempurnakan koridor utara-selatan dengan mengimplementasikan secara penuh wilayah barat laut Caspia yang menghubungkan  jalur ke Iran melalui Republik Azerbaijan.

Jalur ini menghubungkan puluhan ribu kilometer dan puluhan negara dari Asia hingga Eropa. Oleh karena itu jalur tersebut bisa menjadi jalur internasional yang paling ekonomis. Pasalnya, selain memangkas 40 persen jalur hubungan antara Asia dan Eropa, juga mengurangi sekitar 30 persen biaya transportasi.

Para analis berkeyakinan bahwa biaya pemindahan barang menggunakan jalur Iran lebih ekonomis sekitar 40 persen dibandingkan memanfaatkan terusan Suez. India saat ini merupakan negara yang memberikan perhatian terhadap potensi jalur transportasi Iran yang mengkombinasikan jalur laut, kereta api dan jalan raya untuk pemindahan barang ke negara-negara yang memiliki kepentingan bersama.

India dengan mudah bisa memanfaatkan jalur jalan raya Iran untuk memindahkan barangnya ke negara-negara Asia Tengah dan Kaukasus.Negara-negara yang memiliki kepenting bersama dengan Iran di kawasan antara lain: Armenia, Azerbaijan, Belarusia, Kazakhstan, Moldova, Rusia, Tajikistan, Turkmenistan, Ukraina, Uzbekistan dan Georgia dengan total penduduk sebesar 280 juta orang atau empat persen populasi dunia.

Peneliti India, Sumitha Narayanan Kutty mengatakan, “Kerja sama dua negara di bidang transit merupakan jalan paling mudah bagi kerja sama kedua negara yang memiliki banyak keuntungan di dalamnya. Pemindahan barang melalui jalur Iran ke Eropa dan Asia Tengah akan memangkas biaya transportasi sekitar 40 persen,”.

Dalam geografi regional, akses transit dan perdagangan negara-negara Asia Tengah dan Kaukasus ke perairan bebas sangat penting, dan semua itu bisa dilakukan secara efektif dan efisien dengan menggunakan jalur transportasi Iran. Kerja Sama antara Iran, Kazakhstan dan Turkmenistan dalam proyek bersama jalur kereta api menciptakan sebuah peluang yang baik.

Keamanan dan stabilitas, pasar besar ekonomi Iran dan akses terhadap perairan bebas internasional di luat Oman dan Teluk Persia merupakan potensi besar bagi Iran untuk menjadi pusat rangkaian jalur transit kawasan.

Sekitar tiga tahun lalu telah dibuka jalur masuk kereta api pertama dari Turkmenistan ke perbatasan Incheh Borun kota Gonbad Ghaboos di provinsi Golestan. Sebelumnya telah tersambung jalur kereta api wilayah Sarkhes- Tajan yang menghubungkan Iran ke Asia Tengah melalui Turkmenistan.

Dengan beroperasinya jalur kereta api khusus Iran-Turkmenistan-Kazakhstan pada Desember 2014 , maka jalur transportasi perdagangan dunia melalui Timur (dari Cina hingga Asia Tengah) dan Barat dunia (terutama Eropa Barat) akan memangkas sekitar 10.000 kilometer jalur darat. Kini dengan selesainya proyek jalur kereta api Rasht dan Astara serta terhubungnya jalur kereta api Republik Azerbaijan, Iran terhubung dengan jalur baru ke Asia Tengah dan Kaukasus.

Republik Dagestan Federasi Rusia yang berada di pantai barat laut luat Caspia juga terhubung dengan jalur ini dan Iran dengan Republik Azerbaijan akan terhubung ke jalur utara dan selatan.

Jalur transportasi multifungsi ini dimulai dari pelabuhan selatan Iran, kemudian memasuki perbatasan utara Iran, lalu masuk Armenia dan Republik Azerbaijan. Selanjutnya memasuki pelabuhan Topi dan Batumi di Georgia. Selain itu, pelabuhan Burgas dan Varna di Bulgaria juga menjadi tujuan selanjutnya barang yang masuk dari laut hitam.

Dari sana menuju Yunani dan negara-negara Eropa. Enam negara antara lain: Iran, Armenia, Republik Azerbaijan, Georgia, Bulgaria dan Yunani tahun lalu menandatangani nota kesepahaman dalam perundingan bersama yang berlangsung di Sofia, Bulgaria.

Analis ekonomi senior Yunani dari Pusat Perencanaan dan Riset Ekonomi (KEPE) Athena Yunani, Theodore Tsekeris dalam wawancara dengan kantor berita Armenia, News.am menyinggung perundingan antara kementerian transportasi antara Iran dan Armenia mengenai pemanfaatan jalur laut hitam untuk transit barang ke Eropa.

Theodore Tsekeris mengatakan, “Pengiriman barang melalui jalur ini lebih aman, selain itu lebih ramah lingkungan karena menggunakan jalur kereta api dan laut. Demikian juga Bulgaria dan Yunani menggunakan potensi tinggi untuk memanfaatkan jalur ini, termasuk di dalamnya penggunaan jalur kereta api pelabuhan Alexander dan Polis di Yunani dan pelabuhan Burgas di Bulgaria,”.

Republik Islam Iran berkeyakinan adanya kaitan erat antara prinsip kepentingan bersama dan interaksi multilateral, serta keamanan dan pembangunan negara-negara regional. Oleh karena itu, penggunaan peluang kerja sama di bidang hubungan perdagangan dan pengembangan infrastruktur transportasi jalar raya, kereta api dan laut merupakan tujuan Iran berdasarkan program makro ekonomi resistif yang juga memberikan pengaruh positif bagi penguatan ekonomi negara-negara regional.