Jun 23, 2019 16:46 Asia/Jakarta
  • Ilustrasi daging merah dan ayam.
    Ilustrasi daging merah dan ayam.

Pemenuhan sumber protein sangat penting untuk kesehatan keluarga dan masyarakat. Industri peternakan merupakan salah satu sub-sektor dari sektor pertanian dan pemasok protein yang sangat dibutuhkan oleh manusia.

Industri ini didukung oleh pemerintah di dunia, karena pentingnya produk ini untuk menjaga kesehatan masyarakat dan menciptakan lapangan kerja.

Daging merah adalah salah satu produk industri ternak yang penting karena nilai gizi dan protein yang dikandungnya. Daging merah hewani diperkaya oleh vitamin yang bermanfaat bagi tubuh seperti vitamin B kompleks. Daging merah juga kaya akan protein dan zat besi, dan karena tingginya kadar fosfor, zat besi, dan vitamin B12, daging ini bermanfaat dan efektif dalam mencegah anemia dan memperkuat gigi.

Selain itu daging merah mengandung sejumlah besar vitamin yang larut dalam lemak, termasuk vitamin A, efektif dalam meningkatkan penglihatan, vitamin D berguna untuk kekuatan tulang, vitamin E dengan anti-oksidan dan anti-kanker, dan vitamin K efektif dalam pembekuan darah.

Konsumsi daging merah diperlukan untuk meningkatkan kesehatan, kekebalan tubuh, dan pertumbuhan. Penelitian menunjukkan bahwa kurangnya asupan protein mengakibatkan pertumbuhan lamban dan tulang keropos di usia remaja.

Tentu saja dokter menyarankan konsumsi daging merah yang seimbang, karena konsumsi yang berlebihan akan meningkatkan risiko penyakit seperti kanker, gagal jantung, dan nyeri sendi.

Domba ras Zel dari Iran.

Peternakan Domba

Domba dan kambing merupakan salah satu hewan pemasok daging merah. Dikatakan bahwa ada lebih dari satu miliar domba dengan lebih dari 200 ras di dunia. Banyak dari ras-ras ini tidak memiliki nilai ekonomis yang tinggi.

Lebih dari tiga perempat industri peternakan dunia di sektor budidaya domba bergantung pada kurang dari 20 ras. Secara ekonomi, domba adalah salah satu ternak yang bisa bertahan dalam cuaca kering dan dapat tumbuh dengan konsumsi pakan yang sederhana. Jika dibandingkan dengan ternak lain, peternakan domba lebih ekonomis dan berbiaya rendah.

Domba merupakan ternak multiguna yang menghasilkan daging, wol, kulit, dan susu. Susu domba adalah salah satu keuntungan ekonomi dari peternakan ini. Susu domba lebih kaya akan lemak dan protein daripada susu sapi. Meski produksinya rendah, susu domba memiliki kualitas yang tinggi. Wol domba dipakai dalam industri karpet dan tekstil dengan memperhatikan jenis dan kualitas seratnya.

Domba juga menghasilkan jeroan (seperti hati, usus, ginjal, dan paru) yang bernilai ekonomi. Usus domba merupakan salah satu produk ekspor negara-negara dunia, termasuk Iran. Iran adalah pengekspor usus ternak terbesar kelima di dunia. Sekitar 100 juta dolar usus hewan dari Iran diekspor ke Jerman, Italia, Rusia, India, Turki, dan Pakistan setiap tahun.

Jerman, Italia, Belanda, Prancis, dan Polandia merupakan importir utama usus domba dari Iran. Lebih dari 95 persen usus domba Iran diproduksi di Varamin (Provinsi Tehran). Kota ini memiliki kapasitas yang sangat tinggi di sektor pembuatan produk kulit domba dan usus.

Usus hewan ternak biasanya digunakan dalam industri makanan dan produk olahan daging seperti sosis dan deli daging. Ekstrak protein tertentu dalam usus digunakan dalam industri kosmetik. Bahan protein ini juga dipakai untuk memproduksi benang luka bedah.

Ekspor ternak hidup merupakan salah satu ekspor non-minyak Iran dan di sektor ini, Iran merupakan negara kedelapan yang mengekspor domba dan kambing hidup di dunia. Di Iran, ada hampir 70 juta domba dan kambing dari berbagai ras. Salah satu ras domba terbaik di Iran dari segi produksi susu dan untuk penggemukan adalah ras Afshari (Afshari sheep).

Ras ini dikembangbiakkan di banyak wilayah Iran. Di antara ras lain yang berkualitas super di Iran adalah jenis Zel (Zel sheep). Domba ras Zel tidak memiliki lemak ekor dan karena distribusi lemak yang baik di permukaan daging, ia dianggap sebagai domba berkualitas super dari segi daging. Ras domba Iran lainnya termasuk Baluchi, Bahmani, Taleshi, Qashqaei, Zandi, Shal, Shahroudi, Bakhtiari, Ghezel, Na'ini, Makoi, dan Moghani.

Kambing kasmir.

Peternakan Kambing

Kambing adalah hewan ternak lain yang dikembangbiakkan dalam industri peternakan Iran. Dengan meneliti pahatan tanduk kambing di batu-batu era Iran kuno, maka diperkirakan hewan ini telah menghuni wilayah Iran kuno sejak ribuan tahun lalu. Dari 24,6 juta kambing di Iran (FAO, 2012), 5 juta adalah penghasil bulu serat dan sisanya adalah jenis daging dan susu.

Peternakan kambing memainkan peran penting dalam pembangunan nasional Iran dengan memberikan manfaat berikut: produksi protein hewani (susu dan daging), produksi serat hewani untuk industri tekstil, produksi kulit untuk industri kulit, dan penciptaan lapangan kerja yang berkelanjutan.

Daging kambing sekilas terlihat seperti daging domba, tetapi lebih sedikit lemak dan lebih mudah dicerna oleh tubuh dibandingkan daging domba. Kambing sebagai hewan ternak ringan, merupakan sumber utama produksi susu di banyak negara dunia.

Orang-orang yang alergi dengan susu sapi dapat menjadikan susu kambing sebagai alternatifnya. Anak-anak juga sangan disarankan untuk mengkonsumsi susu kambing daripada susu sapi. Iran memproduksi sekitar 600.000 ton susu dari ternak ringan setiap tahun, dan lebih dari 50 persennya adalah susu kambing.

Selain daging dan susu, serat bulu kambing juga memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Serat bulu kambing merupakan salah satu serat alami terbaik, termahal, dan tertua di dunia. Meski jumlahnya banyak, hanya sedikit kambing yang menghasilkan serat bulu.

Kambing jenis ini tumbuh di daerah yang bersuhu kering dan kelembaban rendah seperti daerah gurun dan bahkan daerah kering yang dingin. Ras ini dikenal sebagai kambing kasmir (Cashmere goat).

Daerah utama untuk pengembangbiakan ras kambing ini adalah sebagian dari wilayah Iran, Afghanistan, Cina, Mongolia, dan Rusia. Afghanistan bersama dengan Iran adalah penghasil dan pengekspor kasmir terbesar ketiga di dunia, setelah Cina dan Mongolia menurut FAO PBB.

Kambing berbulu lebat ini memiliki bentuk dan warna yang berbeda. Kambing jenis ini dapat ditemukan di Provinsi Kerman, Khorasan Selatan, dan Yazd di Iran. Kambing ini menghasilkan serat bulu yang bagus dan lembut, yang dipakai untuk membuat perlengkapan musim dingin seperti kaus kaki, sarung tangan, dan syal. Topi bulu di Iran merupakan salah satu produk dari anyaman bulu kambing Kashmir ini.

Sebagian warga Iran percaya bahwa topi bulu kambing ini bisa meredakan rasa sakit dan menjadi penenang. Serat bulu kambing tahan terhadap api dan banyak digunakan dalam berbagai industri. Oleh karena itu, serat bulu kambing dihargai dengan nilai yang tinggi dan menjadi salah satu produk ekspor sebagian negara.

Penghasil utama kambing kasmir di Iran adalah penggembala nomaden dan mereka dibedakan berdasarkan ukuran kawanan, tingkat pendapatan, dan teknik penggembalaan. Sekitar setengah dari keluarga nomaden Iran memiliki 200-300 ekor kambing.

Peternakan sapi perah.

Peternakan Sapi

Peternakan sapi merupakan bagian dari industri peternakan di Iran. Saat ini lebih dari 26.000 industri peternakan sapi (sapi perah dan penggemukan) beroperasi di Iran. Dari sekitar 8 juta ekor sapi di Iran, hampir satu ekor sapi dipelihara secara modern.

Peternakan modern sapi perah di Iran sudah memiliki sejarah lebih dari 50 tahun. Puncak modernisasi unit-unit ini terjadi pada tahun-tahun pertama setelah kemenangan Revolusi Islam dan dekade 1980-an dan 90-an. Selama masa itu, Iran mencatat kemajuan yang signifikan di sektor produksi susu.

Iran berhasil mencapai swasembada dan menghentikan impor susus dari luar negeri. Negara ini kemudian menggeluti sektor ekspor dan mengincar pasar di Afghanistan, Irak, Turki, dan Pakistan.

Saat ini, industri susu Iran mengekspor hampir satu juta ton produk susu ke sekitar 30 negara dunia. (RM)