Mengenal Potensi Pasar Iran (61)
Letak geografis Iran dari dulu sampai sekarang memainkan peran geopolitik yang penting bagi negara. Jalur Sutra yang bersejarah adalah sebuah jalur antara peradaban Timur dan Barat yang melewati wilayah Iran.
Di masa lalu, karena luas wilayah dan letaknya, Iran menjadi terminal pemberhentian penting yang terletak di jalur perdagangan timur-barat dan utara-selatan di dunia.
Sekarang dalam peta baru Jalur Sutra, Iran termasuk salah satu negara yang akan memainkan peran efektif dalam mengembangkan hubungan dan interaksi antara negara-negara Asia dan Eropa.
Posisi geografis Iran menyediakan rute terpendek ke Eropa untuk transit barang. Bonus geografis lain adalah letaknya di perairan bebas Teluk Persia, yang memungkinkan negara-negara yang tidak memiliki laut di Asia Tengah dan Kaukasus untuk mengakses perairan bebas melalui Iran dan membangun koneksi mereka dengan perekonomian dunia.
Selain bonus geopolitik dan perannya dalam perekonomian global di masa depan, Iran menyimpan sumber daya dan kapasitas ekonomi yang besar. McKinsey Global Institute (MGI) dalam sebuah prediksi tentang masa depan ekonomi Iran mengatakan, "Kami menyimpulkan bahwa Iran memiliki potensi untuk menumbuhkan Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 1 triliun dolar dan menciptakan 9 juta lapangan kerja pada tahun 2035."
Salah satu sektor utama ekonomi Iran adalah sumber energinya. Cadangan minyak dan gas Iran yang sangat besar akan menjadi lokomotif penting bagi pertumbuhan ekonominya. Biaya produksi minyak dan gas di Iran lebih rendah daripada di banyak negara produsen minyak.
Industri petrokimia adalah salah satu industri di mana minyak dan gas memainkan peran utama di dalamnya. Mengingat Iran sebagai negara utama pemilik cadangan minyak dan gas di dunia, maka pertumbuhan dan perkembangan industri petrokimia di negara ini sudah bisa ditebak.
Salah satu keunggulan penting industri ini di Iran adalah variasi bahan baku, akses ke perairan bebas, dan ketersediaan tenaga ahli. Industri petrokimia adalah salah satu sektor utama ekonomi Iran dalam menciptakan nilai tambah bagi produksi minyak dan gas mereka.
Ada lebih dari 50 kompleks petrokimia yang beroperasi di Iran, dengan kapasitas produksi 62 juta ton per tahun, atau hampir 40 persen dari ekspor non-minyak negara ini.
Iran juga melakukan investasi di sumber-sumber energi lain termasuk industri listrik. Republik Islam adalah salah satu dari 20 negara pertama dunia dalam hal kapasitas listrik yang sudah terkoneksi dan peringkat pertama di Timur Tengah.
Salah satu keunggulan ekonomi Iran dibandingkan dengan beberapa negara kaya minyak adalah diversifikasi ekonominya yang luas dan ekonomi negara ini tidak terlalu bergantung pada penjualan minyak dan gas.
Iran memiliki luas lebih dari 1.648.000 kilometer persegi, di mana hampir sepertiga dari tanahnya cocok untuk pertanian. Dari sekitar 38 juta hektar lahan subur di Iran, rata-rata hanya 15 juta hektar yang ditanami.
Berdasarkan laporan Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO), Iran menempati urutan antara 1-10 dalam memproduksi sepertiga dari 66 produk pertanian utama dunia. Variasi produk hortikultura Iran di dunia benar-benar unik.
Iran dalam hal variasi produk hortikultura, berada di peringkat ketiga dengan memiliki 15 produk penting hortikultura, dan dari segi ekspor 10 produk, memiliki peringkat antara 1-10 dunia. Dari 25 produk utama hortikultura di dunia, 15 di antaranya dimiliki oleh Iran dan sektor pertanian negara ini memiliki peringkat global dalam memproduksi beberapa jenis produk hortikultura seperti kacang pistachio, kurma, buah tin, apel, zaitun, anggur, delima, dan buah chery.
Perlu dicatat bahwa Iran juga memproduksi beberapa produk obat bernilai tinggi di dunia seperti saffron, barberry, dan jintan, dan negara ini tercatat sebagai salah satu produsen utamanya.
Di dunia modern, banyak pelayanan dan jasa yang bisa diekspor dan menghasilkan devisa untuk negara. Perusahaan-perusahaan teknik Iran terlibat di hampir 700 proyek di berbagai negara. Sebagian besar layanan teknis Iran yang diekspor ke negara-negara tersebut mencakup proyek industri, minyak, gas dan petrokimia, pembangkit listrik, serta proyek jalan dan bangunan.
Dalam hal cadangan mineral, Iran adalah salah satu dari 10 negara teratas di dunia dan yang pertama di Timur Tengah. Iran menyimpan 7 persen dari cadangan mineral dunia.
Karena cadangan sumber daya mineral yang besar, Iran telah menjadi salah satu wilayah terkaya di dunia dalam hal kemampuannya untuk memenuhi bahan baku yang dibutuhkan industri.
Sejauh ini sekitar 6.000 bahan tambang dengan 70 jenis mineral sudah terpetakan di Iran. Negara ini juga diperkirakan memiliki 15.000 titik dengan kandungan bahan tambang dengan cadangan 40 miliar ton, yang bernilai lebih dari 770 miliar dolar.
Menurut sebagian pakar, Iran adalah surga tambang dunia karena menyimpan cadangan bahan tambang dan mineral yang berlimpah. Sebanyak 12 bahan tambang utama ada di Iran seperti tambang tembaga Sarcheshmeh Kerman, bijih besi Chadormalu, tambang tembaga Sungun-Varzaqan, tambang batubara Pabdana, tambang emas Zarshouran, tambang batu pirus Naisabur.
Cadangan tembaga Iran diperkirakan mencapai lebih dari 30 juta ton. 8 persen cadangan seng dan 3 persen timah dunia terletak di Iran, dan negara ini juga merupakan produsen batu hias terbesar keempat di dunia. Republik Islam menduduki posisi tinggi dalam daftar global karena memiliki cadangan uranium, bijih besi, dan batu bara.
Menurut survei dan prediksi, posisi Iran terletak di daerah sebaran bijih besi, seng, timah, marmer, tembaga, dan emas. Cadangan bahan mineral negara ini setidaknya masih bisa dieksploitasi setidaknya selama satu abad ke depan.
Salah satu keunggulan ekonomi Iran saat ini adalah keberadaan perusahaan-perusahaan yang berbasis pengetahuan. Negara ini menyimpan banyak sumber daya manusia yang berpendidikan, terlatih, dan sangat terampil. Lebih dari sepertiga orang Iran lulus di bidang teknik. Oleh karena itu, Iran adalah salah satu dari lima negara teratas di dunia dalam hal jumlah lulusan teknik per tahun.
Iran mendirikan ratusan perusahaan berbasis pengetahuan dan puluhan pusat pengembangan sains dan teknologi. Mereka bergerak di bidang kedirgantaraan, telekomunikasi dan Informatika, elektronik, kedokteran dan farmasi, minyak, gas dan energi, sel punca, percetakan dan pengemasan. Sebagian dari produk-produk mereka telah memasuki pasar domestik dan luar negeri.
Di bidang nanoteknologi, Iran memproduksi lebih dari 300 produk dan diekspor ke 17 negara-negara dunia. Pada 2016, Iran menduduki posisi keenam di dunia dalam bidang produksi nano-sains dengan menghasilkan produk-produk seperti peralatan laboratorium, peralatan industri, tekstil, bahan deterjen, produk pertanian, dan konstruksi.
Berdasarkan data Dana Moneter Internasional (IMF), Iran mempertahankan posisinya sebagai negara ke-17 ekonomi besar dunia pada 2017. Diperkirakan bahwa PDB Iran berdasarkan indeks daya beli pada 2017 mencapai 1.630 miliar dolar.
IMF memprediksikan bahwa PDB Iran pada 2018 tumbuh 94 miliar dolar dan mencapai 1.724 miliar dolar. Pertumbuhan ini terjadi di tengah sanksi ekonomi yang dipaksakan oleh Amerika Serikat dan sekutunya pasca kemenangan Revolusi Islam Iran. (RM)