Mengenal Potensi Pasar Iran dan Peluang Investasi (63)
Para investor asing bisa menikmati hak-hak istimewa di Iran. Misalnya, mereka memperoleh hak ganti rugi atas pengambil-alihan aset dan nasionalisasi modal asing, perlakuan yang sama dengan investor lokal, dapat merujuk sengketa investasi ke pengadilan arbitrase internasional.
Mereka dapat menggunakan konsultan asing dalam masalah yang berkaitan dengan proyek investasi dan menyimpan valuta asing dari hasil ekspor di luar negeri.
Iran telah membentuk Organization for Investment ,Economic & Technical Assistance untuk menarik, memfasilitasi, dan mendukung investasi asing. Lembaga ini memiliki kantor perwakilan di Kementerian Keuangan, Kementerian Tenaga Kerja dan Urusan Sosial, Kementerian Tambang, Perdagangan, dan Jihad Pertanian, Bank Sentral Iran, Real Estate Registration Organization of Iran, Badan Perlindungan Lingkungan, dan lembaga-lembaga terkait lainnya.
Salah satu kapasitas luar biasa Iran untuk investasi terletak di sektor pertambangan dan logam.
Seorang pakar ekonomi Iran, Abolhassan Heydari Khales menuturkan, "Investasi di sektor pertambangan harus dilakukan di beberapa bidang dasar, terutama di bidang riset geologi, eksplorasi mineral, dan peralatan tambang. Iran dengan posisinya di sabuk orogenik utama dunia, memiliki lebih dari 64 jenis bahan tambang. Bahan tambang ini termasuk 6 persen tembaga, 3,5 persen timah dan seng, 10,5 persen persen batubara, dan 2 persen bijih besi."
Peneliti ekonomi energi di Iran, Doktor Ali Taheri Fard percaya bahwa Iran adalah salah satu dari 10 negara pertambangan terbesar di dunia. Iran juga merupakan salah satu negara dengan cadangan besar dari berbagai batu hias dan berada di posisi keempat dalam hal cadangan tambang-tambang batu.
Iran adalah salah satu dari 10 produsen global bijih besi terbesar, dengan lebih dari 35 juta ton output per tahun. Sebagai salah satu dari 15 negara paling kaya mineral di dunia, Iran menjalin hubungan ekspor dengan 159 negara, termasuk Irak, Cina, Uni Emirat Arab, India, dan Afghanistan.
Produk pertambangan mewakili lebih dari 30 persen ekspor non-minyak Iran, dan sektor ini juga mempekerjakan 100.000 orang secara langsung dan hingga setengah juta secara tidak langsung.
Iran juga kaya akan seng dan timah hitam, dengan cadangan terbukti lebih dari 220 juta ton. Produksi tetap di bawah 200.000 ton untuk seng dan timah, dengan setengahnya diekspor.
Iran memiliki cadangan seng terbesar di dunia dan cadangan tembaga terbesar kedua. Negara ini juga menyimpan cadangan zat besi yang penting dan mineral lainnya termasuk uranium, timah, kromat, mangan, batubara, dan emas. Selain tambang batubara besar yang ditemukan di Khorasan Razavi, Kerman, Semnan, Mazandaran, dan Gilan, sejumlah tambang kecil terletak di utara Tehran dan di Provinsi Azarbaijan dan Isfahan.
Iran juga memiliki potensi investasi besar dalam hal batu hias seperti marmer, travertin, dan pirus.
Iran menyimpan kapasitas besar untuk menarik investor asing di sektor pertambangan dan memiliki infrastruktur yang memadai untuk menunjang kegiatan ekspor produk-produk mineral ke negara lain. Dengan jaringan kereta api dan sarana transportasi yang murah, sektor ini dapat menjadi pilihan yang tepat untuk melakukan investasi.
Keunggulan ini juga ditunjang dengan biaya bahan bakar yang murah dan akses ke fasilitas infrastruktur atau penyediaan fasilitas dengan biaya sangat rendah. Ini semua merupakan iklim yang baik bagi investasi asing di sektor pertambangan Iran.
Badan legislatif dan eksekutif Iran telah mengambil langkah-langkah untuk mendorong keterlibatan lebih banyak investor di sektor pertambangan. Iran telah mengubah tarif cukai, memangkas pajak untuk tambang, dan menaikkan batas pinjaman modal untuk kegiatan eksplorasi dan eksploitasi tambang.
Negara ini memberikan akses mudah ke sumber daya manusia ahli di bidang pertambangan. Ini akan menjadi peluang yang baik bagi investor untuk memperoleh tenaga kerja yang kompeten di bidangnya. Saat ini Iran memiliki lebih dari 50.000 insinyur dan teknisi di bidang pertambangan, metalurgi, dan geologi.
Baja dan aluminium memiliki potensi dan keuntungan besar untuk berinvestasi. Industri baja adalah salah satu industri induk karena hubungannya yang luas dengan sektor ekonomi lainnya. Ia adalah industri perdagangan terbesar kedua di dunia setelah industri minyak dan gas.
Iran menduduki posisi khusus dalam industri baja karena cadangan gasnya yang besar dan tambang logam yang kaya, terutama bijih besi. Karena besi merupakan bahan baku penting dalam produksi baja.
Negara ini memiliki cadangan bijih besi terbesar di Asia Barat dan dengan 38 juta ton produksi, berada di posisi ke-10 di dunia. Lebih dari 200 deposit bijih besi ditemukan di Iran, dengan cadangan total ditaksir mencapai lebih dari 5,1 miliar ton bijih besi.
Pada tahun 2018, Iran merupakan produsen baja terbesar di Asia Barat dan berada di antara 11 negara produsen baja utama di dunia. World Steel Association dalam laporannya mencatat kenaikan 25,8 persen dalam produksi baja Iran selama enam bulan pertama tahun 2018.
Produksi baja Iran mencapai 9,947 juta ton selama enam bulan pertama 2017, dan kemudian naik menjadi 12,516 juta ton selama enam bulan pertama 2018. Produksi baja Iran selama periode ini melebihi negara-negara industri seperti Prancis, Spanyol, Inggris, Kanada, Australia, dan Austria.
Iran tercatat sebagai produsen baja terbesar ke-13 dunia pada paruh pertama 2017 dan kemudian naik ke posisi ke-11 pada paruh pertama 2018.
Berdasarkan Iran Vision 2025, Iran akan mencapai kapasitas produksi 55 juta ton baja per tahun. Jika prospek ini terwujud, Iran diperkirakan bergabung dengan 10 negara produsen baja terbesar dan menduduki tempat ketujuh di dunia. Jika ini terjadi, Iran membutuhkan investasi miliaran dolar, termasuk investasi asing di tambang bijih besi dan pembangunan kompleks penampungan baja di sekitar pantai negara ini.
Industri penting lainnya di bidang logam adalah aluminium. Aluminium adalah unsur ketiga paling melimpah (setelah oksigen dan silikon), dan logam paling melimpah dalam kerak bumi. Aluminium adalah logam yang paling fungsional setelah besi, dapat didaur ulang sepenuhnya, dan hemat energi 45 persen.
Faktor-faktor ini mendorong pertumbuhan tertinggi pemakaian aluminium di antara semua logam lain selama tiga dekade terakhir. Cadangan aluminium Iran mencapai sekitar 34 juta ton atau sekitar 0,1 persen dari total cadangan dunia.
Analisis statistik produksi aluminium di Iran menunjukkan tren peningkatan produksi logam penting ini. Pada 2011, Iran berada di peringkat 22 dunia dalam hal produksi aluminium. Posisinya naik menjadi peringkat 21 dunia pada 2012.
Pada 2014, Iran berada di posisi ke-18 dunia dalam hal kapasitas produksi aluminium, dengan tiga pabrik aluminium utama yaitu Almahdi Aluminum Co, IRALCO (Iranian Aluminium Company), dan Hormozal dengan kapasitas produksi 957 ribu ton.
Menteri Industri, Pertambangan, dan Perdagangan Iran, Reza Rahmani dalam kunjungannya ke South aluminum Company (SALCO) pada Maret 2018, mengatakan kehadiran SALCO telah menempatkan Iran di posisi 18 dunia dalam hal produksi aluminium.
Kapasitas industri aluminium Iran diproyeksikan mencapai 780 ribu ton pada 2021, dan kapasitas produksi aluminium negara ini diperkirakan meningkat menjadi 1,2 juta ton pada 2025. Jelas bahwa kapasitas besar ini sangat menguntungkan bagi investor asing. (RM)