Feb 12, 2020 10:18 Asia/Jakarta
  • Lintasan Sejarah 12 Februari 2020

Muhaddis Mirza Hossein Nouri Wafat

121 tahun yang lalu, tanggal 27 Jumadil Tsani 1320 HQ, Mirza Hossein Nouri meninggal dunia di usia 66 tahun dan dikebumikan di Najaf, Irak.

 

Mirza Hossein bin Muhammad Taqi bin Muhammad Ali Nouri Mazandarani yang lebih dikenal dengan Mirza Hossein Nouri lahir di kota Nour, Mazandaran pada 1254 Hq. Mirza Nouri merupakan ahli hadis, faqih, mufassir dan penyair. Beliau pernah menuntut ilmu kepada Sayid Mahdi Qazvini. Mirza Hossein Nouri juga belajar kepada guru-guru besar untuk memperdalam hadis seperti Agha Bozourgh Tehrani, Sheikh Abbas Qommi, Muhammad Husein Kasyif al-Ghitha dan Sayid Syarafuddin Amili.

 

Mirza Nouri sangat berperan menyebarkan prinsip-prinsip mazhab syiah dan hadis-hadis para Imam as. Beliau juga dikenal dengan keutamaannya dalam beribadah dan ketakwaan.

 

Sebagian dari karya beliau adalah Ma'alim al-Shabar, Jannah al-Ma'wa dan Nafas al-Rahman fi Fadhail Salman. Mirza Nouri memiliki perpustakaan yang lengkap dan sulit dicari bandingannya di Iran dan Irak dari sisi kuantitas dan kualitas. Tetapi koleksi perpustakaannya ini tercerai berai sepeninggal beliau.

 

Mirza Nouri merupakan ayah dari istri Syahid Sheikh Fadhlullah Nouri, seorang ulama pejuang di masa Revolusi Konstitusi dan kebanyakan dari buku-buku berharga beliau berada pada anak-anak Sheikh Fadhlullah Nouri. Kemudian sebagian dari buku-buku ini dibeli oleh Ayatullah Boroujerdi dan diletakkan di perpustakaan beliau di Najaf, Irak.

Imam Khomeini ra.

Imam Perintahkan Bentuk Komite Revolusi Islam Iran

 

41 tahun yang lalu, tanggal 23 Bahman 1357 HS, Imam Khomeini ra memerintahkan dibentuknya Komite Revolusi Islam Iran.

 

Setelah rezim Shah lengser dan kemenangan Revolusi Islam Iran, rakyat masih tetap terlibat kontak senjata untuk menghancurkan pertahanan terakhir sisa-sisa anasir rezim. Sementara sebagian rakyat bertanggung jawab melindungi pusat-pusat penting di kota-kota. Dalam kondisi yang semacam ini, dirasa ada kebutuhan penting dibentuknya sebuah organisasi yang bertugas melawan kaki tangan rezim Shah.

 

Dengan dasar ini, pada 23 Bahman 1357 HS, sehari setelah kemenangan Revolusi Islam Iran, Imam Khomeini ra mengeluarkan perintah agar segera dibentuk Komite Revolusi Islam untuk mengontrol situasi serta menciptakan stabilitas dan keamanan. Sejak didirikan, lembaga ini serius mengatur dan melindungi Revolusi Islam, di samping menjaga jiwa, harta dan kehormatan rakyat. Imam Khomeini ra juga memerintah agar senjata yang ada di tangan rakyat harus dikumpulkan oleh lembaga ini.

 

Kewajiban paling penting Komite Revolusi Islam adalah menghadapi konspirasi asing, menangkap orang-orang dekat rezim Pahlevi, mencegah penyelundupan senjata, menyita harta rezim Pahlevi, menciptakan keamanan di kota, desa dan perbatasan, menjaga tempat-tempat penting dan menghadapi munafikin dan perusuh. Akhirnya pada tahun 1369 Hs, sesuai dengan maslahat lembaga ini digabungkan dengan lembaga-lembaga lain menjadi Kepolisian Republik Islam Iran.

 

Pengadilan "Tukang Jagal dari Balkan"

 

18 tahun yang lalu, tanggal 12 Februari 2002, hakim Pengadilan Internasional mulai menyidangkan mantan presiden Yugoslavia, Slobodan Milosevic.

 

Berjuluk "Tukang Jagal dari Balkan," dia diadili di Den Haag, Belanda, atas dakwaan kasus genosida dan kejahatan perang di Bosnia, Kroasia, dan Kosovo pada dekade 1990an.

 

Milosevic bertindak sebagai pengacara bagi dirinya sendiri selama persidangan, yang berlangsung bertahun-tahun. Sidang pengadilan ini baru digelar beberapa bulan setelah dia ditangkap di rumahnya di kawasan Belgra de villa, Serbia, usai dikepung polisi selama 36 jam.

 

Pada Maret 1992, Bosnia-Herzegovina mendeklarasikan kemerdekaan. Milosevic membiayai pemberontakan Serbia Bosnia berikutnya sehingga mengobarkan perang yang menewaskan sekitar 200.000 orang, sebelum kesepakatan damai dengan mediator PBB tercapai di Dayton, Ohio, Amerika Serikat, pada 1995.

 

Milosevic akhirnya bisa juga dibawa ke pengadilan setelah ditangkap oleh pihak keamanan Serbia, yang sudah berada di bawah pemerintahan yang baru pada 1 April 2001. Rangkaian sidang pengadilan itu akhirnya tidak berujung pada vonis.

 

Pasalnya, pria yang dijuluki "Tukang Jagal dari Balkan" ini ditemukan tewas di sel penjaranya pada 11 Maret 2006. Menurut dugaan dia terkena serangan jantung.