Mar 27, 2020 20:01 Asia/Jakarta

Baru-baru ini sejumlah media Barat, termasuk the Washington Post memuat berita hoaks tentang pembuatan kuburan massal di Pemakaman Behesht-e Masoumeh di kota Qom, Republik Islam Iran untuk memakamkan jenazah korban virus Corona.

Menanggapi hal itu, wartawan IRIB menemui Direktur Pelaksana Organisasi Pemakaman Kota Qom Sayid Saifuddin Mousavi Niyaraki dan melakukan wawancara dengannya di lokasi Pemakaman Behesht-e Masoumeh Qom.

Dalam wawancara itu, Mosawi mengatakan, semua proses persiapan pembuatan makam-makam ini telah dirancang sejak lama dan makam-makam ini dibangun sesuai dengan agenda Organisasi Pemakaman dan tidak ada hubungannya dengan menyebarnya virus Corona (Covid-19) di Qom.

Dia menjelaskan, makam-makam yang ada ini telah dibuat beberapa tahun lalu dan sejalan dengan berjalannya waktu, jumlahnya terus ditambah, sehingga jika ada yang meninggal dunia tidak perlu menunggu lama untuk pemakamannya, sebab sudah ada makam yang siap. Mungkin yang dimaksud media-media itu adalah makam-makam ini.

"Makam-makam ini dibuat standar dan sesuai protokol dunia serta tidak ada persoalan tentang hal ini," ujarnya.

Mousavi juga menyinggung "Qed'e Bohran" (bagian makam untuk antisipasi adanya krisis mendadak seperti gempa bumi dan bencana alam lainnya) yang berada di Nomor 41, di mana makam-makam itu telah dibuat sejak lama dan masih kosong, karena memang dikhususkan untuk korban bencana alam.

"'Qed'e Bohran' dipersiapkan untuk persitiwa urgen seperti untuk korban gempa bumi, di mana jika ada bencana alam, makam-makam ini telah siap sesuai standar Islam," pungkasnya.

Wartawati IRIB juga menemui Direktur Pelaksana Pemakaman Behest-e Masoumeh Qom Rammezani dan melakukan wawancara dengannya di lokasi Pemakaman Behesht-e Masoumeh Qom.

Ramezani mengatakan, "Qed'e Bohran" (bagian makam untuk antisipasi adanya krisis mendadak seperti gempa bumi dan bencana alam lainnya) yang berada di Nomor 41 adalah makam-makam yang telah dibuat beberapa tahun lalu.

"Anda bisa melihat sendiri makam-makam ini yang menunjukkan telah lama dibuat" ujarnya.

Dia menambahkan, kita selalu menyiapkan makam-makam untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya krisis, di mana jika terjadi suatu peristiwa seperti gempa bumi, banjir dan kejadian lainnya, kita bisa mengontrol situasi.

Sejak virus Corona menular hingga ke Iran, media-media Barat, terutama media-media anti-Iran seperti BCC Persian, Manoto, Iran International dan lain-lainnya berusaha menggambarkan situasi di Iran memburuk disebabkan menyebarnya Covid-19.

Media-Media itu tak segan-segan memuat berita hoaks tentang Iran dengan bersandar pada video-video amatir yang sengaja dibuat dan dikirim oleh oknum-oknum anti-pemerintah Iran. Mereka bahkan tak memiliki wartawan di Iran sebagai sumber rujukan langsung.

Sayangnya, sejumlah media di Tanah Air mengutip berita-berita hoaks dari media-media yang didanai dan dipersiapkan untuk merusak citra Iran. (RA)

Tags