Lintasan Sejarah 28 April 2020
Qadhi Said Ibnu Sana Al-Mulk Wafat
833 tahun yang lalu, tanggal 4 Ramadan 608 HQ, Abul Qasim Hibatullah bin Ja'far yang dikenal dengan nama Qadhi Said Ibnu Sana Al-Mulk, seorang penyair dan sastrawan terkenal Mesir meninggal dunia.
Qadhi Said Ibnu Sana al-Mulk yang dikenal dengan nama kakeknya, Ibnu Sana al-Mulk, terlahir di Kairo pada tahun 545 Hijriah dari kalangan keluarga yang taat beragama. Keilmuannya di bidang al-Quran dan Nahwu diperolehnya saat belajar dari para ulama di Kairo, sedangkan ilmu-ilmu lainnya ia peroleh dengan berguru kepada para ulama di Iskandariah.
Sejak masih muda, Ibnu Sana al-Mulk sudah menunjukkan minat dan bakatnya yang sangat besar kepada puisi dan sastra. Ia kemudian melahirkan sejumlah karya puisi yang di antaranya berkaitan dengan peristiwa gugurnya Imam Husein bin Ali as di padang Karbala.
Peresmian Makam Baru Abu Ali Sina
62 tahun yang lalu, tanggal 9 Ordibehest 1337 HS, makam baru Abu Ali Sina di kota Hamedan diresmikan tepat dengan peringatan seribu tahun kelahiran ilmuwan besar muslim itu dengan dihadiri para ilmuwan dan orientalis.
Makam baru Abu Ali Sina didirikan di area seluas lebih dari 3000 meter. Ada 12 tiang yang menyangga makam Ibnu Sina dan menjadi simbol penguasaannya atas 12 disiplin ilmu seperti kedokteran, perbintangan, matematika, filsafat, logika, sastra, metafisika, irfan dan lain-lain. Sementara ada 10 tiang lainnya di depan kuburan beliau sebagai simbol telah lewat 10 abad dari kehidupan ilmuwan muslim ini.
Di sisi kuburan Ibnu Sina terdapat museum yang terkait dengan pribadi agung ini dan terbuka setiap hari bagi para pengunjung dan pecinta ilmu pengetahuan.
AS Menyerang Republik Dominika
55 tahun yang lalu, tanggal 28 April tahun 1965, pemerintah AS melakukan serangan militer terhadap Republik Dominika dengan alasan untuk melindungi warga AS yang berada di negara itu.
Sebelumnya, kekuatan militer di Republik Dominika melakukan kudeta terhadap Presiden Juan Bosch yang beraliran kiri sehingga tejadilah perang saudara antara kelompok kiri pendukung Juan Bosch dan kelompok kanan yang didukung AS. Atas dasar inilah AS melakukan serangan militer ke Republik Dominika.
Awalnya, AS hanya mengirimkan 1500 tentara, namun dalam waktu singkat bertambah hingga 40.000 tentara. Akhirnya, dengan turun tangannya Organisasi Negara Amerika, perang berhenti dan pemerintahan baru terbentuk, sehingga AS terpaksa keluar dari wilayah Dominika Republik.