Lintasan Sejarah 3 Juni 2020
Hari ini, Rabu tanggal 3 Juni 2020 yang bertepatan dengan penanggalan Islam 11 Syawal 1441 Hijriah Qamariah. Sementara menurut kalender nasional Iran, hari ini tanggal 14 Khordad 1399 Hijriah Syamsiah. Berikut ini peristiwa bersejarah yang terjadi di hari ini di tahun-tahun yang lampau.
Rasulullah Pergi Ke Thaif
1438 tahun yang lalu, tanggal 11 Syawal 3 tahun sebelum Hijrah, Rasulullah Saw melakukan perjalanan ke Thaif di dekat Mekah dengan tujuan untuk mengajak kabilah Tsaqif masuk Islam.
Perjalanan ini dilakukan Rasulullah tak lama setelah wafatnya Abu Thalib, pelindung utama Rasulullah. Meninggalnya Abu Thalib yang disegani oleh kaum musyrik Quraisy, membuat mereka semakin berani mengganggu Rasulullah.
Oleh karena itu, jika warga kota Thaif mau menerima Islam, kota ini akan dijadikan tempat berlindung bagi warga Muslimin dari kekejaman kaum Musyrikin Mekah. Namun, pemimpin kabilah Tsaqif bukan hanya menolak beriman kepada Allah Yang Esa dan Rasulullah, namun bahkan menyerang Rasululah sehingga beliau terluka. Akhirnya Rasulullah dan kaum Muslimin Mekah berhijrah ke Madinah dan mendirikan pemerintahan Islam di sana.
Teknik Pemisahan Plasma Darah Ditemukan
116 tahun yang lalu, tanggal 3 Juni 1904, Charles Richard Drew, seorang dokter penemu teknik pemisahan dan pengawetan plasma darah, terlahir ke dunia di kota Washington D.C.
Charles Richard Drew menuntut ilmu kedokteran di McGill University di Montreal, Kanada. Pada tahun 1938, Drew mendapat beasiswa untuk melanjutkan pendidikan di Columbia Univesity, New York dan di sana ia melakukan penelitian terhadap berbagai problem yang ditemukan dalam transfusi darah.
Selama penelitian itu, dia menemukan bahwa plasma darah atau cairan darah yang tidak mengandung sel, dapat dikeringkan dan disimpan dalam waktu lama tanpa mengalami kerusakan. Penemuan besar Charles Drew ini mendapat sambutan dari dunia internasional dan pada tahun 1939, Drew menerima bantuan dana dari Asosiasi Transfusi Darah dan ia membuka bank penyimpanan darah di Columbia Presbyterian Hospital.
Pada tahun 1940, Charles Drew menerima gelar doktor dan menjadi warga AS kulit hitam pertama yang menerima gelar ini. Charles Drew meninggal dunia tahun 1950 akibat kecelakaan mobil.
Imam Khomeini Wafat
31 tahun yang lalu, tanggal 14 Khordad 1368 HS (3 Juni 1989), Imam Ruhullah Mousavi Khomeini, pemimpin Revolusi Islam Iran, meninggal dunia.
Imam Khomeini dilahirkan pada tahun 1903 di kota Khomein, Iran tengah. Sejak kecil, beliau telah mengenal perjuangan melawan kezaliman, karena ayah beliau juga merupakan seorang ulama yang gigih berjuang melawan penguasa yang zalim dan akhirnya gugur syahid dibunuh penguasa.
Pada usia muda, Ruhullah Khomeini menuntut ilmu-ilmu agama di hauzah ilmiah Qom. Sejak tahun 1962, perjuangannya melawan penguasa semakin aktif dan terbuka, sampai-sampai beliau dipenjara, lalu akhirnya dibuang ke Turki, kemudian ke Irak. Selama tiga belas tahun di Irak, selain belajar dan mengajar agama, Imam Khomeini meneruskan perjuangannya melawan pemerintahan dengan cara menyampaikan pidato-pidato yang membuka kedok Shah Pahlevi yang despotik serta tindakan imperialistik AS di Iran.
Pidato-pidato Imam Khomeini di Irak disebarkan secara rahasia melalui tulisan atau rekaman kaset di Iran dan akhirnya, rakyat Iran pun bangkit mengadakan demonstrasi-demonstrasi menentang pemerintah. Ketika penentangan rakyat semakin memanas, pemerintah Iran akhirnya memindahkan Imam Khomeini ke Paris, dengan tujuan untuk menjauhkan beliau dari rakyat Iran. Namun, justru setelah kepindahan beliau ke Paris yang memiliki fasilitas pers dan komunikasi yang modern, pesan-pesan Imam semakin gencar disampaikan ke Iran dan semakin maraklah demonstarsi rayat menuntut mundurnya Shah Pahelvi.
Akhirnya, pada tahun 1979, Shah Pahlevi melarikan diri ke luar negeri dan Imam Khomeini kembali ke Iran. Setelah berpihaknya berbagai unsur pemerintahan dan militer kepada Imam, akhirnya tahun itu juga, revolusi Islam Iran mencapai kemenangannya. Setelah 10 tahun Republik Islam Iran berdiri, Imam Khomeini meninggal dunia akibat sakit.
Ayatullah Khamenei Diangkat Sebagai Rahbar
31 tahun yang lalu, tanggal 14 Khordad 1368 HS (3 Juni 1989), Majelis Khubregan atau Dewan Ahli Kepemimpinan Republik Islam Iran memilih Ayatullah Sayid Ali Khamenei sebagai Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam Iran menggantikan Imam Khomeini yang wafat pada hari yang sama.
Beberapa jam setelah wafatnya Imam Khomeini, Dewan Ahli mengadakan sidang untuk menetapkan pengganti Imam Khomeini dan di dalam sidang itu pula, dibacakan surat wasiat Imam Khomeini.
Dewan Ahli adalah sebuah dewan yang terdiri dari sejumlah ulama yang langsung dipilih oleh rakyat, yang bertugas memilih di antara mereka sendiri ulama yang paling layak untuk menjadi rahbar atau pemimpin tertinggi revolusi Islam. Pemilihan itu dilakukan sekali dalam enam tahun dan sepeninggal Imam Khomeini, Ayatullah Khameini selalu terpilih kembali untuk menjadi rahbar hingga saat ini.