Jun 26, 2020 14:34 Asia/Jakarta
  • 26 Juni 2020
    26 Juni 2020

Hari ini, Jumat tanggal 26 Juni 2020 yang bertepatan dengan penanggalan Islam 4 Dzulqadah Syawal 1441 Hijriah Qamariah. Sementara menurut kalender nasional Iran, hari ini tanggal 6 Tir 1399 Hijriah Syamsiah. Berikut ini peristiwa bersejarah yang terjadi di hari ini di tahun-tahun yang lampau.

Mahlabi, Penulis Mesir Meninggal Dunia

785 tahun yang lalu, tanggal 4 Dzulqadah 656 HQ, Mahlabi, seorang penulis dan ilmuwan terkenal Mesir meninggal dunia pada usia 57 tahun.

Dia dikenal sebagai penulis prosa terkemuka di zamannya, sampai-sampai, Ibnu Khalikan, sejarawan termasyhur mencatat tentang Mahlabi sebagai berikut, "Saya bertemu dengannya dan saya menyaksikan segala hal yang sebelumnya saya dengar tentangnya."

Mahlabi juga meninggalkan  buku kumpulan syair. Syair-syairnya bersifat sederhana dan penuh kelembutan. Syair-syairnya amat populer di tengah masyarakat sehingga berkali-kali dicetak ulang di Mesir dan Beirut.

Image Caption

Hurgronje Meninggal

84 tahun yang lalu, tanggal 26 Juni 1936, Orientalis Belanda, Christiaan Snouck Hurgronje, seorang ahli tentang dunia Arab dan Islam, meninggal di Leiden, Belanda, di usia 79 tahun.

Snouck Hurgronje (1857-1936) lahir pada 8 Februari 1857 di Tholen, Oosterhout, Belanda. Seperti ayah, kakek, dan buyutnya yang menjadi pendeta Protestan, Snouck pun sedari kecil sudah diarahkan pada bidang teologi. Setelah tamat sekolah menengah, dia melanjutkan ke Universitas Leiden untuk mata kuliah ilmu teologi dan sastra Arab. Lima tahun kemudian, dia tamat dengan predikat cum laude melalui disertasi 'Het Mekaansche Feest' (Perayaan di Mekah).

Snouck kemudian melanjutkan pendidikan ke Mekah pada 1884. Di Mekah Snouck memeluk Islam dan berganti nama menjadi Abdul Ghaffar.

Pada 1889, dia menginjakkan kaki di Pulau Jawa dan mulai meneliti pranata Islam di masyarakat pribumi Hindia-Belanda, khususnya Aceh. Setelah Aceh dikuasai Belanda pada 1905, Snouck mendapat penghargaan luar biasa. Setahun kemudian dia kembali ke Leiden dan hingga wafatnya, dia tetap menjadi penasihat utama Belanda untuk urusan penaklukan pribumi di Nusantara.

Ayatullah Khamenei Diteror di Masjid Abu Dzar

39 tahun yang lalu, tanggal 6 Tir 1360 HS, Ayatullah Khamenei diteror di masjid Abu Dzar, Tehran.

Ayatullah Khamenei

Setelah terbentuknya Republik Islam Iran, kekuatan-kekuatan adidaya dunia semakin meningkatkan aksi-aksi teror dan konspirasinya terhadap Iran. Mereka mulai mempersenjatai dan memperkuat kelompok-kelompok anti revolusi untuk menghancurkan negara Iran. Sekaitan dengan hal ini, anasir-anasir anti revolusi yang sebelum ini memperkenalkan dirinya sebagai kelompok revolusioner wajah hakikinya semakin tampak dengan aksi-aksi teror yang dilakukannya selama ini. Mereka menyalahgunakan situasi yang ada dan mulai menciptakan instabilitas.

Salah satu kelompok teror ini adalah Kelompok Munafikin (MKO) yang berusaha keras meneror tokoh-tokoh Revolusi Islam Iran. Ayatullah Sayid Ali Khamenei yang waktu itu merupakan wakil Imam Khomeini di Dewan Tinggi Pertahanan dan Imam Jumat Tehran dalam pidato-pidatonya senantiasa menjelaskan substansi kelompok MKO dan tujuan buruk mereka. Hal ini membuat MKO berusaha menyingkirkan beliau.

Akhirnya, pada 6 Tir 1360 HS, Ayatullah Sayid Ali Khamenei hadir di Masjid Abu Dzar, timur Tehran untuk menyampaikan pidato. Ketika tengah menjawab sejumlah pertanyaan yang hadir, sebuah bom yang diletakkan di dalam sebuah tape meledak dan beliau terluka parah mulai dari pundak, leher dan tangan. Kemudian orang-orang yang hadir dengan sigap membawa beliau ke rumah sakit.

Orang-orang beranggapan beliau pasti meninggal dunia, namun ternyata Allah masih menghendaki lain dan beliau ternyata masih hidup. Sebuah pertolongan Allah untuk menyampaikan khazanah-Nya kepada umat Islam setelah Imam Khomeini ra untuk menuntun mereka.

Kedengkian kelompok teroris MKO tidak berhenti begitu saja, karena keesokan harinya mereka meledakkan kantor pusat Partai Jomhouri-e Eslami.