Jul 02, 2020 09:26 Asia/Jakarta
  • Lintasan Sejarah 2 Juli 2020

Dinasti Samania Hancur

1052 tahun yang lalu, tanggal 10 Dzulqadah 389  HQ,  Dinasti Samania yang telah berdiri selama 128 tahun di Khorasan, Asia Tengah, dan sebagian Iran tengah, akhirnya hancur di tangan Ilik Khan.

 

Ilik Khan adalah salah seorang di antara budak-budak Turki, yang karena infiltrasi mereka di dalam pemerintahan Samania, mereka berhasil melumpuhkan kerajaan itu.

 

Selama masa kekuasaannya, raja-raja dari Dinasti Samania banyak berupaya untuk memajukan kota-kota wilayah kekuasaan mereka. Mereka melakukan pengembangan ilmu dan sastra serta memberikan penghormatan yang tinggi kepada para ulama.

 

Pada saat itu, banyak pusat-pusat keilmuan dibangun di berbagai kota. Setelah hancurnya dinasti ini, kekuasaan di Iran dipegang oleh Dinasti Ali Buyeh dan Dinasti Turki bernama Ghaznavi.

 

Ernest Hemingway Meninggal

 

59 tahun yang lalu,  tanggal 2 Juli tahun 1961, Ernest Hemingway, seorang penulis terkenal AS, meninggal dunia.

 

Hemingway dilahirkan pada tahun 1899 di Illionis dan memulai karirnya sebagai penulis di sebuah suratkabar pada usia 17 tahun. Pada era Perang Dunia I, Hemingway ikut terjun dalam perang. Ia juga pernah dikirim ke medan perang dalam kapasitas sebagai reporter surat kabar.

 

Berbagai pengalamannya selama perang menjadi latar belakang dalam beberapa novelnya, di antaranya berjudul For Whom The Bell Tolls. Hemingway juga banyak menulis cerpen, di antaranya dibukukan dengan judul Men Without Women yang terbit tahun 1927.  Pada tahun 1954, Hemingway meraih hadiah Nobel di bidang sastra.

Pesawat Sipil Iran Ditembak AS

 

32 tahun yang lalu, tanggal 12 Tir 1367 HS, sebuah pesawat sipil Airbus milik Iran dalam perjalanannya dari Iran menuju Dubai ditembak rudal oleh kapal perang AS, USS Vincennes.

 

Seluruh penumpang pesawat bernomor Iran Air 655 itu beserta awak pesawatnya,  yang keseluruhan berjumlah 298 orang, tewas. Peristiwa ini terjadi di akhir perang Irak-Iran.

 

Saat itu, kapal perang AS tersebut tengah berada di perairan Teluk Persia. AS menyatakan bahwa penembakan itu disebabkan karena kelalaian tentaranya. Namun mengingat kapal perang Vincennes milik AS itu memiliki perlengkapan yang sangat canggih, alasan tersebut sulit diterima. Yang lebih aneh lagi, setelah peristiwa itu, komandan kapal perang Vincennes tersebut malah diberi medali kehormatan oleh pemerintah AS.

 

Semua fakta ini, termasuk juga dokumen-dokumen resmi lainnya, menunjukkan bahwa penembakan terhadap pesawat sipil Iran oleh AS adalah sebuah kesengajaan.