Lintasan Sejarah 7 Juli 2020
-
7 Juli 2020
Hari ini, Selasa tanggal 7 Juli 2020 yang bertepatan dengan penanggalan Islam 15 Dzulqadah Syawal 1441 Hijriah Qamariah. Sementara menurut kalender nasional Iran, hari ini tanggal 17 Tir 1399 Hijriah Syamsiah. Berikut ini peristiwa bersejarah yang terjadi di hari ini di tahun-tahun yang lampau.
Kelahiran Ayatullah Mirza Hossein Naini
165 tahun yang lalu, tanggal 15 Dzulqadah 1276 HQ, Ayatullah Muhammad Hossein Naini, seorang ulama besar islam terlahir ke dunia.
Ayatullah Muhammad Hossein Naini yang lebih dikenal dengan Mirza Naini setelah menyelesaikan pendidikan dasarnya, melanjutkan pendidikan ke Najaf, Irak, hingga mencapai derajat mujtahid.
Ayatullah Naini menguasai berbagai bidang ilmu, seperti matematika, hikmah, filsafat, irfan, dan fiqih. Keluasan ilmunya membuat Ayatullah Naini memiliki tempat istimewa di kalangan para ilmuwan Najaf saat itu.
Mirza Naini meninggalkan karya penulisan. Karya beliau yang terpenting berjudul "Tanbihul Ummah" yang membahas berbagai bentuk pemerintahan despotik dan kewajiban para ulama dalam menghadapi pemerintahan seperti ini. Buku ini meningkatkan perasaan anti-despotisme di tengah rakyat Iran dan amat berperan dalam menggalang revolusi konstitusional Iran pada periode Dinasti Qajar.
Ayatullah Naini juga menyusun buku ilmu Ushul Fiqih dengan bahasa yang sederhana dan jauh dari kerumitan.
Ayatullah Mahdi Hairi Yazdi Wafat
21 tahun yang lalu, tanggal 17 Tir 1378 HS, Ayatullah Mahdi Hairi Yazdi meninggal dunia di usia 77 tahun dan dimakamkan di komplek suci Sayidah Maksumah di Qom, Iran.
Ayatullah Doktor Sheikh Mahdi Hairi Yazdi lahir pada 1302 HS dari keluarga ulama. Ayahnya adalah Ayatullah Sheikh Abdolkareem Hairi Yazdi, pendiri hauzah ilmiah Qom. Setelah menyelesaikan pendidikan dasar dan menengah hauzah kepada ayahnya, Ayatullah Morteza Hairi dan ayatullah Sayid Mohammad Reza Golpaigani di kota Qom, beliau kemudian belajar teks-teks teologi dan filsafat kepada Imam Khomeini ra. Untuk memperkokoh prinsip-prinsip ilmu fiqih dan ushul fiqih, beliau belajar kepada Sayid Mohammad Hojjat Kouh Kamareh-i, Sayid Mohammad Taqi Khonsari dan Sayid Hossein Boroujerdi.
Ayatullah Mahdi Hairi Yazdi pada 1329 HS pindah ke kota Tehran atas perintah Ayatullah Boroujerdi menjadi pengawas teks-teks perlajaran agama dan budaya Iran. Bersamaan dengan penugasan ini, beliau belajar fiqih kepada ayatullah Sayid Ahmad Khonsari dan filsafat kepada Allamah Mirza Mahdi Ashtiani. Sepuluh tahun berikutnya, beliau pergi ke Amerika menjadi wakil Ayatullah Boroujerdi di sana dan bertanggung jawab mengurusi warga Syiah.
Selama tinggal di Amerika, Ayatullah Mahdi Hairi Yazdi menyibukkan diri dengan menulis, mengajar dan sekaligus belajar filsafat Barat. Akhirnya beliau berhasil meraih gelar doktornya di Universitas Michigan dan Toronto. Dalam pelbagai kesempatan, beliau juga aktif hadir dan memberikan ceramah tentang filsafat dan teologi Islam bagi para pemikir Barat.
Ayatullah Mahdi Hairi Yazdi pada 1358 HS kembali ke Iran dan melanjutkan aktivitas ilmiahnya. Beliau meninggalkan banyak karya tulis seperti Kovush-haye Aql Nazari, Ulum-e Quran, Metafisika dan Hikmat va Hukumat.
Ledakan di kota London
15 tahun yang lalu, tanggal 7 juli 2005 terjadi ledakan di sebuah bus dan tiga stasiun metro di pusat kota London menyebabkan 50 orang tewas dan 700 cidera.
Serangan itu terjadi saat berlangsungnya sidang pemimpin 8 negara industri di Skotlandia, utara Inggris. Para pakar politik percaya bahwa ledakan bom London merupakan protes terhadap kerjasama pemerintah Inggris dengan Amerika Serikat yang menduduki Afghanistan dan Irak serta pembunuhan warga kedua negara ini. Di pihak lain, ledakan ini menunjukkan kelemahan sistem intelejen Inggris dalam menegakkan keamanan negara ini.
Pemerintah London mengklaim bahwa ledakan didalangi oleh orang-orang Islam. Akibatnya,tekanan terhadap warga muslim Inggris yang sudah ada sejak 11