Lintasan Sejarah 10 Juli 2020
Hari ini, Jumat, 10 Juli 2020 bertepatan dengan 18 Zulkaidah 1441 Hijriah atau menurut kalender nasional Iran, hari ini tanggal 20 Tir 1399 Hijriah Syamsiah. Berikut kami hadirkan beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi hari ini.
Umar Khayam Neishaburi Lahir
1002 tahun yang lalu, tanggal 18 Dzulqadah 439 HQ, Umar Khayam Naishaburi, seorang matematikawan, astronom, filsuf, dan penyair besar Iran, terlahir ke dunia di kota Neishabur, timur laut Iran.
Meskipun ketinggian ilmu Khayam jauh melampui kemampuannya di bidang sastra, namun Umar Khayam lebih terkenal di dunia sebagai seorang penyair. Syair-syairnya yang berstruktur rubaiyyat dan mengandung keindahan serta makna yang dalam telah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa dunia.
Selain menghasilkan karya syair, Umar Khayam juga melakukan perbaikan terhadap kalender Persia. Kalender hasil susunan Umar Khayam dikenal dengan nama “Taqwim-e Jalali”.
Karya Umar Khayam yang lain adalah buku “Nuruz-nameh” dan “Tarikh-e Adab-e Jasn-e Nuruz”, dan “Jabar wa Muqabalah” yang diterjemahkan ke dalam bahasa Perancis pada tahun 1851.
Battle of Britain Dimulai
80 tahun yang lalu, tanggal 10 Juli 1940, Nazi Jerman memulai serangan udara ke Inggris.
Dikenal dengan nama Battle of Britain, kampanye militer Nazi yang berlangsung selama lebih dari tiga bulan itu akhirnya gagal setelah Inggris memberi perlawanan sengit. Battle of Britain ini merupakan salah satu laga besar dalam Perang Dunia Kedua. Saat itu, setelah sukses menguasai bagian barat dan tengah Eropa Daratan, Adolf Hitler memerintahkan Nazi Jerman menggempur Inggris.
Ini merupakan kampanye militer yang tidak mudah, mengingat Inggris terpisah dari Eropa Daratan oleh Selat English Channel. Itu sebabnya Nazi harus terlebih dulu mengerahkan pesawat-pesawat tempur dan pengebom untuk membombardir posisi-posisi militer Inggris sebelum mengirim tentara menyeberangi selat.
Pada 10 Juli 1940, 120 pesawat tempur dan pengebom Jerman bergerak ke Inggris. Sasaran pertama yang mereka hancurkan adalah konvoi kapal Inggris di English Channel.
Jerman kemudian mengerahkan 70 pesawat pengebom tambahan untuk menggempur basis kapal laut Inggris di South Wales. Mereka terus memperbanyak armada pesawat untuk mengebom kota-kota Inggris. Bahkan bom dari pesawat Jerman ada yang meledak di halaman Istana Buckingham London, yang merupakan kediaman Raja George VI dan keluarga. Namun Raja dan keluarganya tidak terluka.
Kendati kalah jumlah pesawat dari Jerman--yaitu 600 banding 1.300 unit--Inggris punya beberapa keuntungan, memiliki sistem radar yang efektif sehingga bisa mengantisipasi serangan udara Jerman. Inggris juga punya pesawat-pesawat tempur yang lebih berkualitas, salah satunya Spitfire, sehingga mampu menembak jatuh banyak pesawat tempur andalan Jerman, ME109.
Tanpa disertai kemampuan pesawat yang memadai beserta strategi dan intelijen yang buruk, Hitler gagal menguasai Inggris. Battle of Britain berakhir pada 31 Oktober 1940 dan Nazi batal mengirim kapal dan pasukan darat ke Inggris. Itu adalah kegagalan pertama kampanye militer Nazi pada Perang Dunia Kedua dan berlanjut pada serangkaian kekalahan berikut sehingga menyerah pada Mei 1945.
Ayatullah Sayid Morteza Firouzabadi Shirazi Wafat
30 tahun yang lalu, tanggal 20 Tir 1369 HS, Ayatullah Firouzabadi meninggal dunia di usia 81 tahun.
Ayatullah Sayid Morteza Hosseini Firouzabadi lahir di kota Najaf, Irak dari keluarga ulama pada 1289 HS. Setelah menyelesaikan pendidikan agama tingkat pertama dan menengah dari guru-guru besar seperti Sayid Abolhassan Isfahani dan Gharawi Isfahani. Sementara kepribadian irfaninya terbentuk berdasarkan bimbingan gurunya Haj Sayid Ali Qadhi.
Selain belajar, beliau juga aktif menulis dan mengajar. Beliau berusaha keras dan mengalami pelbagai kesulitan saat menyediakan referensi bukunya "Fadhail al-Khamsah". Selain itu, ulama rabbani ini banyak meninggal karya tulis lainnya seperti al-Sab'ah min al-Salaf, Inayah al-Ushul, dan al-Furu' al-Muhimmah fi Ahkam al-Ummah.