Perspektif Rahbar Mengenai Parlemen Baru Iran
Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran atau Rahbar, Ayatullah Sayid Ali Khamenei pada 12 Juli 2020 melakukan pertemuan virtual dengan anggota parlemen Iran ke-11. Rahbar menyampaikan pidato dan kemudian berdialog dengan anggota parlemen.
Majelis Syura Islami (Parlemen) adalah pilar utama lembaga legislatif di Iran di mana anggotanya dipilih oleh rakyat. Setelah terpilih, mereka bertanggung jawab untuk menyusun undang-undang dan menjalankan fungsi pengawasan selama empat tahun.
Ayatullah Khamenei dalam pidatonya, mengatakan majelis yang sekarang adalah parlemen harapan dan penantian rakyat. Ini adalah manifestasi dari harapan masyarakat. Mengapa demikian? Ini karena orang-orang datang ke kotak suara dan memilih kalian, anggota parlemen yang terhormat di tengah kondisi ekonomi yang sulit. Oleh karena itu, majelis ini adalah perwujudan dari harapan dan penantian rakyat. Ini adalah poin yang sangat penting.
Menurut Rahbar, majelis saat ini adalah salah satu parlemen terkuat dan paling revolusioner di era pasca revolusi. Ada banyak pemuda yang energik, religius, cakap, dan muda. Ada banyak anak muda yang berpendidikan dan revolusioner di antara kalian, anak muda yang kompeten dan tidak asing dengan masalah eksekutif, ada anak muda yang energik, mampu, dan kompeten, serta ada juga para veteran revolusioner di antara kalian.
“Tentu saja kalian bukan eksekutif, tetapi kalian adalah pembangun rel kereta api untuk pekerjaan lembaga eksekutif. Kalian dapat memberikan pengaruh besar pada isu-isu negara dan kemajuannya di masa depan dan kalian dapat melakukannya selama empat tahun ke depan, bukan periode waktu yang singkat,” tambahnya.
Rahbar lebih lanjut berbicara tentang isu ekonomi dengan mengatakan, “Persoalan utama ekonomi yang saya gambarkan sebagai penyakit adalah inflasi, devaluasi mata uang nasional, harga yang tidak masuk akal, kendala di pusat-pusat produksi, dan adanya sanksi asing yang perannya tidak boleh diabaikan. Semua ini telah menciptakan masalah mata pencaharian bagi masyarakat kelas bawah dan menengah.”
Namun, lanjutnya, negara memiliki kapasitas luas dan sebagian dari kapasitas ini terkait dengan sumber daya alam dan sisanya terkait dengan sumber daya manusia. Meskipun adanya sanksi dan tekanan yang paling keras terhadap Iran, namun negara telah berhasil membangun beberapa ribu perusahaan berbasis pengetahuan, melaksanakan ratusan proyek infrastruktur, dan menyelesaikan prestasi besar membangun kilang minyak Bintang Teluk Persia selama masa sanksi meskipun ada penurunan pendapatan minyak.
“Ini telah menorehkan prestasi yang menakjubkan dan banyak prestasi lainnya di bidang energi, air, dan listrik. Seperti yang kalian saksikan, banyak proyek sedang diresmikan, prestasi ini nyata dan ada, pekerjaan sedang dilakukan. Di bidang industri militer, proyek-proyek besar sedang dikerjakan. Hal yang sama berlaku untuk industri dirgantara. Musuh-musuh kita dan lawan kita – orang yang sama yang telah menjatuhkan sanksi dengan harapan kita menyerah di hadapan mereka – mengakui bahwa mereka telah gagal, sementara Iran terus berdikari. Ini menunjukkan bahwa pondasi negara sangat kuat,” tegas Ayatullah Khamenei.
Hal-hal yang saya sebutkan hanyalah beberapa kapasitas negara. Ada juga kapasitas lain seperti tambang, hutan, letak geografis Iran, keragaman iklim, sejarah yang kaya, identitas nasional, dan kapasitas lainnya. Ini adalah kapasitas material, tetapi ada juga kapasitas spiritual. Saya bersikeras agar kita memperhatikan dan memanfaatkan kapasitas spiritual ini. Kapasitas spiritual di negara kita berakar pada agama dan keyakinan revolusioner.
Sejak awal kemenangan revolusi, selama perang yang dipaksakan, dan di masa sekarang, kapasitas spiritual rakyat Iran mampu membawa negara melewati masa-masa sulit dan meningkatkan kekuatan Iran.
Contoh terbaru dari kapasitas nasional yang berakar pada keyakinan agama dan revolusioner ini adalah partisipasi orang-orang tanpa pamrih selama gelombang pertama wabah virus Corona. Apakah ini pencapaian kecil? Para tenaga medis adalah prajurit garis depan, sementara di belakang mereka, berdiri sejumlah besar orang dan pemuda yang memasuki arena di tempat yang berbeda untuk memberikan pelayanan. Pengabdian mereka berpengaruh dalam mengobati rasa sakit bangsa Iran selama melawan penyakit berbahaya ini.
Dalam gerakan bantuan sosial, orang-orang diminta untuk membantu masyarakat yang kurang mampu. Tentu saja, bahkan jika kita tidak mengeluarkan seruan, mereka akan terjun ke lapangan sendiri, mereka telah memasuki arena sebelum kita memintanya. Namun setelah seruan dikeluarkan, mereka berpartisipasi secara total di seluruh negeri dan membantu orang-orang yang kurang mampu. Ini adalah kapasitas spiritual rakyat Iran yang sangat penting.
Contoh lain dari kapasitas spiritual ini terkait kehadiran besar-besaran masyarakat dalam upacara tasyi’ jenazah Syahid Qasem Soleimani. Kalian menyaksikan apa yang dilakukan orang-orang Iran di Tehran dan di berbagai kota lain dan bagaimana mereka menyikapi masalah penting ini yaitu kesyahidan dari seorang tokoh. Adalah salah jika berpikir bahwa itu hanya sebuah gerakan emosional, tentu saja emosi berperan di dalamnya, tetapi gerakan mereka jauh melampaui batas emosional.
Ini adalah bukti dari keyakinan masyarakat terhadap jihad. Masyarakat menunjukkan bahwa mereka percaya pada jihad di medan perlawanan dan mereka memiliki keyakinan akan perjuangan dan perlawanan terhadap kekuatan arogan. Masyarakat menunjukkan bahwa mereka menghormati sosok yang merupakan perwujudan kekuatan nasional dan kekuatan jihad Iran.
“Syahid Soleimani adalah manifestasi dari kekuatan ini. Dia memperlihatkan kekuatan nasional Iran kepada musuh-musuh negara dan revolusi di seluruh kawasan,” tegas Ayatullah Khamenei.
Dengan demikian, kapasitas spiritual bangsa Iran yang berakar pada keyakinan Islam dan revolusioner ini tidak dapat disangkal. Jika seseorang ingin menyangkalnya, mereka seperti sedang mengingkari keberadaan sinar matahari di siang hari.
Perhatikan bahwa selama bertahun-tahun, setiap kali Republik Islam menghadapi masalah, masyarakat terjun ke arena. Ketika beberapa individu meluncurkan gerakan atas provokasi musuh dan untuk merusak sistem baik tahun 1378 dan 1388 Hijriyah Syamsiah atau pada tahun-tahun berikutnya, bangsa Iran bergegas terjun ke lapangan dan membuat musuh berputus asa.
Mengenai tanggung jawab anggota parlemen, saya ingin menyampaikan hal-hal singkat dan memberikan nasihat. Nasihat pertama adalah bahwa kalian harus memurnikan niat dan bekerja untuk rakyat. Di parlemen di seluruh dunia, banyak hal dikatakan atas nama rakyat, tetapi mereka tidak benar-benar bekerja untuk rakyatnya.
Parlemen yang korup adalah parlemen di mana kepentingan pribadi dan partisan lebih utama daripada kepentingan nasional dan rakyat. Jadi demi Allah dan dengan niat yang murni, kalian harus memutuskan bekerja untuk rakyat.
Masalah lainnya adalah tentang sumpah kalian. Sumpah yang diucapkan di masa pelantikan adalah sumpah syariah dan sama sekali bukan seremonial. Ini adalah sumpah yang memiliki komitmen tertentu. Ketika kalian mengucapkan sumpah, kalian berjanji untuk menjaga kesucian Islam dan melindungi prestasi-prestasi revolusi.
Nasihat saya berikutnya adalah kalian harus memperhatikan hal-hal penting. Kalian harus memberikan prioritas pada hal-hal mendasar. Kadang-kadang penting untuk memperhatikan masalah sekunder, tetapi kita tidak boleh memberikan perhatian ini sedemikian rupa sehingga mencegah kita bergerak ke isu-isu utama dan mendasar.
Nasihat lain adalah tentang kerja sama dan interaksi dengan lembaga lain. Majelis harus memainkan peran interaksinya dengan meratifikasi undang-undang sesuai dengan kapasitas negara. Ada banyak hal yang ingin diratifikasi. Ini adalah keinginan yang sangat baik, tetapi kapasitas, kemampuan, dan realitas negara tidak sesuai dengan beberapa undang-undang. Karena itu, kalian harus meratifikasi undang-undang yang sesuai dengan kapasitas negara.
Saya menganggap peran pengawasan majelis sangat penting. Peran pengawas majelis benar-benar merupakan peran mendasar dan tidak boleh ada yang cuek terhadapnya. Namun, saya percaya bahwa peran ini harus dimainkan dengan cara yang tenang, bijaksana, dan rasional, tanpa ketegangan dan perselisihan.
Di bagian akhir pidatonya, Ayatullah Khamenei berbicara tentang penyebaran virus Corona di Iran. Para tenaga medis Iran telah memberikan pengorbanan. Sejumlah besar dari mereka terinfeksi dan beberapa dari mereka gugur saat memberikan pelayanan. Layanan ini sangat berharga dan penting. Berbagai kelompok orang yang membuat keputusan, mereka yang menerapkan keputusan ini, dan mereka yang menyediakan dukungan lain juga memainkan peran.
Namun, ketika saya melihat bahwa beberapa orang di jalan-jalan menolak untuk melakukan satu hal seperti memakai masker, maka saya merasa malu kepada para perawat dan staf medis yang melakukan pengorbanan seperti itu. (RM)