Sejak Lockdown Dicabut, Kasus COVID-19 di Iran Meningkat
Kasus Virus Corona, COVID-19 di Republik Islam Iran meningkat dalam minggu-minggu terakhir ini setelah lockdown dan pembatasan dicabut.
Juru bicara Kementerian Kesehatan Iran mengumumkan, sampai hari ini, Kamis (23/7/2020), 247.230 pasien Corona di Iran dinyatakan sembuh.
Sima Sadat Lari mengatakan, dalam 24 jam terakhir ditemukan 2.621 kasus baru positif Virus Corona di Iran, 2.004 orang di antaranya dirawat di rumah sakit, sisanya menjalani rawat jalan, dan 3.667 pasien berada dalam kondisi kritis.
Dia menjelaskan, dengan adanya penambahan kasus hari ini, total jumlah warga Iran yang positif tertular Covid-19 menjadi 284.034 orang.
Sima Sadat Lari menambahkan, dalam 24 jam terakhir 221 pasien Corona di Iran meninggal dunia, sehingga korban jiwa akibat virus ini secara keseluruhan mencapai 15.074 orang.
Pemerintah Iran sekarang telah mengambil langkah-langkah baru untuk menghentikan penyebaran Virus Corona.
Warga Iran yang tidak memakai masker tidak akan bisa menerima layanan dari kantor-kantor pemerintah. Tempat-tempat kerja yang gagal mematuhi protokol kesehatan juga akan ditutup selama seminggu.
Pemerintah Iran telah memberlakukan undang-undang untuk pemakaian masker yang wajib di patuhi sejak 5 Juli 2020.
Di tengah sanksi maksimum dan tekanan dari Amerika Serikat, Iran mencapai banyak prestasi dalam penanganan penyebaran COVID-19.
Meski sanksi ilegal AS telah menghambat upaya Iran untuk memerangi COVID-19, namun negara ini telah mampu membuat vaksin Virus Corona dan tinggal menunggu untuk diujikan ke manusia.
Virus Corona telah menyebar ke berbagai negara dunia. Hingga hari Kamis, 23 Juli 2020, 15.233.688 orang terinfeksi Virus Corona dan 623.539 dari mereka meninggal dunia. Sementara itu, 8.638.103 pasien COVID-19 telah sembuh. (RA)