Perkembangan Iptek di Iran dan Dunia (143)
Aug 06, 2020 18:14 Asia/Jakarta
-
perkembangan iptek
Seorang ilmuwan keturunan Iran yang merupakan salah satu staf pengajar di Universitas Buffalo, New York, Amerika menciptakan sebuah lengan robot yang memiliki akurasi lengan manusia. Lengan robot yang selama ini diproduksi tidak dirancang untuk mengangkat, dan membawa benda mudah pecah seperti telur, atau peralatan dapur yang terbuat dari kaca.
Akan tetapi lengan robot baru yang dilengkapi jari-jari lembut ini bisa mengangkat dan memindahkan benda seperti telur tanpa merusaknya sedikitpun, dan memiliki tingkat akurasi seperti tangan manusia. Dua jari digerakan oleh mesin khusus yang saling berkoordinasi untuk mengangkat benda yang dimaksud. Di setiap jari dipasang sebuah magnet Neodimium yang berfungsi sebagai peredam benturan, dan mencegah tekanan besar pada benda.
Akan tetapi pada praktiknya magnet-magnet ini tidak menyentuh benda yang dimaksud, tapi membuat celah kecil untuk masuknya udara yang berfungsi meredam, dan mencegah benturan akibat proses mengangkat benda sensitif. Lengan robot ini dilengkapi sebuah sensor untuk mengenali segala sesuatu yang menghalangi jalannya sehingga tidak terjadi benturan. Menurut salah satu peneliti, lengan robot canggih ini dapat digunakan untuk berinteraksi dengan manusia normal, melakukan aktivitas bertukar benda, membantu orang cacat, dan sejumlah kegunaan yang lainnya.
----
Dua peneliti keturunan Iran di Universitas MIT Amerika menemukan jenis kain yang mengandung alat-alat sederhana untuk mendeteksi detak jantung, dan pernafasan. Penemuan ini memungkinkan orang tidur menggunakan baju tidur elektronik. Para peneliti ini menciptakan sampel awal baju ini dari baju tidur biasa yang dilengkapi teknologi deteksi tanda-tanda kehidupan. Baju tidur ini dipamerkan pada konferensi Ubicomp 2019 di London, Inggris.
Menurut profesor pengawas proyek ini, tantangan yang dihadapi adalah bagaimana bisa mengakses sinyal tanda kehidupan tubuh manusia tanpa mengubah keindahan atau fisik kain. Biasanya orang membayangkan kain cerdas adalah pakaian sempit yang dipenuhi berbagai macam sensor untuk mendeteksi sinyal kehidupan tubuh manusia.
Akan tetapi pakaian semacam ini tidak tepat digunakan sepanjang hari terutama saat tidur. Baju tidak harus longgar, tapi bagian atas baju tidur di sekitar dada, ternyata menekan tubuh pemakainya. Saat lengan seseorang diletakkan di tempat tidur, tekanan kecil akan muncul dari baju tidur atau selimut.
Menurut profesor pengawas proyek ini, masalah yang dihadapi dalam penelitian ini adalah sinyal-sinyal tanda kehidupan yang terpisah-pisah, dan terkait dengan bagian tubuh tertentu, tidak bisa dipercaya. Akan tetapi informasi terkait sensor-sensor yang terdapat di berbagai bagian tubuh, secara cerdas memberikan informasi-informasi kombinasi yang lebih akurat.
Oleh karena itu para peneliti merancang sebuah sensor kain baru, dan menggabungkannya dengan sensor-sensor elektrifikasi sentuh atau efek tribolistrik. Para peneliti juga menciptakan sebuah metode untuk menggabungkan setiap sinyal yang diperoleh dari berbagai bagian tubuh. Dengan bantuan metode ini, mereka mengkaji sinyal-sinyal fisiologis tubuh manusia dalam berbagai kondisi berbeda.
Para peneliti di Universitas Tehran berhasil merancang, dan memproduksi sebuah robot untuk melakukan screening terhadap anak guna mendeteksi penyakit autis. Menurut kepala tim peneliti kecerdasan buatan dan robotik Fakultas Teknologi Listrik dan Komputer, Universitas Tehran, dan pelaksana proyek, setelah 6 tahun berusaha, akhirnya kami berhasil menciptakan sebuah robot yang dapat melakukan screening terhadap anak-anak untuk mendeteksi penyakit autisme.
Sekarang banyak sistem digunakan untuk screening penderita autis, dan kami berhasil mendesain mainan atau robot cerdas yang digunakan dalam proses screening.

Menurut para peneliti, robot ini bisa berinteraksi dengan setiap anak. Setelah berinteraksi, robot ini kemudian mendeteksi apakah anak tersebut menderita autis atau tidak. Anak-anak yang sehat, dan mereka yang menderita autis menunjukkan perilaku yang berbeda terhadap robot, dan ini merupakan salah satu indikator untuk mendeteksi autisme.
Setelah proses deteksi, anak akan dibawa ke dokter. Karena akses ke dokter spesialis tidak terbuka di semua tempat, maka robot screening ini bisa digunakan untuk mendiagnosa autisme. Salah satu karakteristik robot ini adalah ia terus menjalin kontak dengan anak-anak, sebaliknya dokter spesialis jarang bertemu anak, dan karena autisme bisa dideteksi melalui perilaku anak, maka robot bisa mendeteksi penyakitnya, untuk kemudian dirujuk ke dokter spesialis.
Menurut pelaksana proyek ini, penyakit autisme tidak bisa dideteksi menggunakan tolok ukur sederhana seperti penyakit influenza. Oleh karena itu banyak hal yang harus diperiksa pada penderita, misalnya selain memanfaatkan bantuan robot ini, indikator-indikator seperti menangis, hubungan dengan robot, sistem suara, cara memainkan permainan komputer dan lainnya, harus digunakan untuk melakukan screening.
Robot ini didesain, dan dites selama dua tahun, dan sekarang memasuki tes kedua di sebuah pusat rehabilitasi. Para peneliti mengatakan, kegunaan lain dari robot ini adalah merehabilitasi orang-orang yang terserang autisme, juga untuk merehabilitasi orang lanjut usia. Oleh karena itu robot ini bisa dieskpor untuk kepentingan screening dan rehabilitasi. Selain itu para peneliti dalam beberapa tahun terakhir juga berhasil membuat sebuah aplikasi untuk screening.
----
Para ilmuwan di Universitas MIT, Amerika dalam penelitian mereka secara tidak sengaja menciptakan materi paling hitam di muka bumi yang bisa menyerap hingga 99,995 persen cahaya. Warna materi ini 10 kali lebih hitam dari materi terhitam yang pernah dibuat selama ini di dunia. Materi ini dibuat dari nanotube karbon yang dipasang secara vertikal di atas sebuah alumunium foil yang dilumuri klor.
Pada kenyataannya para ilmuwan sedang sibuk meneliti cara untuk menumbuhkan nanotube karbon di atas media konduktor seperti alumunium untuk memperbaiki karakteristik elektronik, dan termalnya. Akan tetapi warna senyawa yang diciptakan mengejutkan mereka. Setelah mengukur pantulan cahaya senyawa tersebut, mereka menyadari telah menemukan materi ini.
Penemuan ini sekarang dipamerkan sebagai sebuah karya seni bernama The Redemption of Vanity di bursa efek New York. Karya seni ini menutupi sebuah berlian 16,78 karat berwarna kuning, sehingga seperti tidak melihat sebuah perhiasan mewah seharga 2 juta dolar, kita seolah menyaksikan sebuah ruang kosong, hitam dan datar.
Menurut para peneliti, materi ini memiliki sejumlah kegunaan, salah satunya ia dapat digunakan pada teleskop-teleskop ruang angkasa untuk mengamati secara lebih baik planet-planet di luar galaksi Bima Sakti. Para peneliti percaya bisa membuat materi ini lebih hitam dari sekarang.[]
Tags