Okt 28, 2020 17:55 Asia/Jakarta

Presiden Amerika Serikat Donald Trump dalam wawancara dengan penyiar konservatif Rush Limbaugh memperingatkan pemerintah Iran agar tidak bermain-main terkait dukungan kepada kelompok-kelompok yang dicap AS sebagai teroris.

Trump menggunakan kata makian f**k ketika melakukan wawancara dengan penyiar radio konservatif Rush Limbaugh pada Jumat, 9 Oktober 2020.

"Iran tahu itu, dan mereka telah diberi tahu: Jika Anda bermain-main dengan kami, jika Anda melakukan sesuatu yang buruk terhadap kami, kami akan melakukan hal-hal yang Anda tidak pernah lihat sebelumnya," ujarnya.

Menanggapi hal itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Saeed Khatibzadeh men-tweet bahwa Iran tidak akan terintimidasi dan akan memilih respon terhadap kejahatan AS, termasuk sanksi ilegal dan pembunuhan terhadap komandan musuh nomor satu Daesh (ISIS), Letnan Jenderal Qassem Soleimani di Irak pada Januari 2020.

Di sisi lain, juru bicara misi permanen Iran untuk PBB, Alireza Miryousefi juga menanggapi perkataan kasar Trump, tentang negaranya.

"Trump berupaya menampilkan kesan dirinya sebagai pria kuat dan itu tidak mengejutkan karena pemilu Amerika semakin dekat," kata Miryousefi kepada Newsweek pada Jumat, 9 Oktober 2020.

Dia menambahkan, Iran dan rakyatnya tidak akan mundur menghadapi pernyataan seperti ini atau sanksi baru dari pemerintahan Trump, dan tidak akan mundur menghadapi tindakan militer seperti pembunuhan terhadap Komandan Pasukan al-Quds Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) Letjen Qassem Soleimani.

"AS sedang mengobarkan perang ekonomi yang kejam dan ilegal, sama saja dengan terorisme ekonomi, terhadap rakyat Iran. AS juga dengan pengecut membunuh Jenderal Soleimani, seorang pahlawan dalam perang melawan Daesh (ISIS) dan teroris lainnya, sementara dia adalah tamu resmi pemerintah Irak dalam misi perdamaian," kata Miryousefi.

Dia menegaskan, rakyat Iran telah terbukti tangguh dan tidak terintimidasi oleh retorika yang tidak pantas, tidak bertanggung jawab dan kosong. (RA)