Lintasan Sejarah 10 Desember 2020
Sayid Qasim al-Anwar Penyair Dinasti Timurid Wafat
605 tahun yang lalu, tanggal 24 Rabiul Tsani 837 HQ, Sayid Qasim al-Anwar, penyair terkenal periode Dinasti Timurid yang berasal dari Tabriz meninggal dunia.
Ia belajar kepada ulama besar di masanya. Setelah itu selama beberapa tahun sempat tinggal di Herat, Afghanistan dan mengajar di sana. Perlahan-lahan ia semakin terkenal, sehingga banyak murid dari pelbagai kota ikut belajar kepadanya. Waktu itu semasa dengan kekuasaan Taimur dan anaknya Shahroukh.
Sayid Qasim kemudian ingin dibunuh oleh Shahroukh, sehingga ia meninggalkan kota Herat dan pergi ke Samarqand, Uzbekistan.
Karya sastra Sayid Qasim al-Anwar termasuk Diwan Ghazal dan beberapa Matsnawi, dimana naskah tulisan tangannya ada hingga sekarang. Ia juga meninggalkan sejumlah risalah Anis al-Arifin dan Anis al-Asyiqin.
Deklarasi HAM Disahkan PBB
72 tahun yang lalu, tanggal 10 Desember 1948, Deklarasi Hak Asasi Manusia disahkan oleh Majelis Umum PBB.
Ide tentang hak asasi manusia yang berlaku saat ini berakar sejak era Perang Dunia II. Pembunuhan dan kerusakan dahsyat yang ditimbulkan Perang Dunia II menggugah suatu kebulatan tekad untuk membangun sebuah organisasi internasional yang sanggup meredakan krisis internasional serta menyediakan suatu forum untuk diskusi dan mediasi. Organisasi ini adalah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), yang telah memainkan peran utama dalam pengembangan pandangan kontemporer tentang hak asasi manusia.
Para pendiri PBB yakin bahwa pengurangan kemungkinan perang mensyaratkan adanya pencegahan atas pelanggaran besar-besaran terhadap hak-hak manusia. PBB kemudian menugaskan Komisi Hak Asasi Manusia untuk menulis sebuah pernyataan internasional tentang hak asasi manusia. Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia ini diumumkan sebagai "suatu standar pencapaian yang berlaku umum untuk semua rakyat dan semua negara" .
Namun, dalam pelaksanaannya, HAM malah dijadikan alat bagi negara-negara Barat untuk menekan negara-negara independen dunia di bidang politik dan ekonomi dalam rangka memperluas pengaruh imperialisme mereka. Kini banyak negara-negara yang menyuarakan agar diadakan perubahan isi Deklarasi HAM yang tidak sesuai dengan keyakinan, kebudayaan, dan adat istiadat mereka, demi mencegah penggunaan HAM untuk menekan mereka.

Ayatullah Dastgheib Gugur Syahid
39 tahun yang lalu, tanggal 20 Azar 1360 HS, Ayatullah Dastgheib gugur syahid di usia 68 tahun saat akan mengimami shalat Jumat. Pelaku pengeboman itu adalah kelompok anti-Revolusi Iran.
Ayatullah Sayid Abdul Hossein Dastgheib lahir pada tahun 1292 Hs di kota Shiraz di lingkungan keluarga ilmuan. Setelah menyelesaikan pendidikan dasarnya dan pengantar ilmu-ilmu keislaman, dalam usia 22 tahun ia pergi kota Najaf, Irak untuk menuntut ilmu. Di Najaf, Ayatullah Dastgheib, belajar pada guru-guru besar seperti Sayid Abul Hasan Isfahani, Sheikh Mohammad Kazhim Syirazi dan Sayid Mirza Agha Estahbanati.
Selama bertahun-tahun menimba ilmu di kota Najaf, Ayatullah Dastgheib akhirnya mencapai derajat mujtahid. Namun beliau belum merasa cukup dengan apa yang diraihnya dan berusaha mencari seorang guru akhlak dan irfan yang benar-benar mampu membawanya ke dalam lembah keimanan. Pada akhirnya upaya ini membawa beliau bertemu dengan ustad akhlak terkenal waktu itu, Mirza Mohammad Ali Qazi Tabrizi dan menjadi salah satu murid khususnya.
Bersamaan dengan kebangkitan Islam di Iran yang dipimpin oleh Imam Khomeini ra, Ayatullah Dastgheib ikut sejak tahun 1341 dan pada tanggal 15 Khordad 1342 (5 Juni 1953) beliau ditangkap dan diasingkan ke Tehran. Setelah itu beliau beberapa kali ditangkap oleh pemerintah Shah Pahlevi. Di masa perjuangan ini beliau bersama empat ulama besar lainnya mengeluarkan pernyataan mencabut Shah dari kepemimpinannya.
Pasca kemenangan Revolusi Islam Iran, Ayatullah Dastgheib ditempatkan di sejumlah posisi penting seperti wakil warga Shiraz di Dewan Ahli Kepemimpinan dan Imam Jumat serta wakil Imam Khomeini ra di provinsi Fars. Selain sejumlah pelayanan yang diberikan kepada warga, beliau juga banyak menulis karya ilmiah seperti "Adab dari al-Quran, Mikraj, Iman, Dosa-dosa Besar, Qalb Salim, Cerita-cerita Menakjubkan dan lain-lain.