Lintasan Sejarah 15 Mei 2021
-
Lintasan Sejarah 15 Mei 2021
Hari ini, Sabtu, 15 Mei 2021 bertepatan dengan 3 Syawal 1442 Hijriah atau menurut kalender nasional Iran tanggal 25 Ordibehest 1400 Hijriah Syamsiah. Berikut kami hadirkan beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi hari ini.
Ferdowsi Lahir
Tanggal 25 Ordibehesht diperingati sebagai Hari Penghormatan Ferdowsi di Iran.
Tanggal 15 Mei tahun 941, Abul Qasim Ferdowsi, seorang penyair besar Iran, terlahir ke dunia.

Ferdowsi terkenal di seluruh dunia atas karya legendarisnya Shahnameh atau "Kisah Raja-Raja". Penulisan buku itu dilakukan Ferdowsi sejak usia muda. Hingga akhir hayatnya, Ferdowsi melakukan penelitian atas buku itu, serta berkali-kali melakukan perubahan, penambahan, dan perbaikan.
Shahnameh adalah salah satu warisan budaya yang bernilai tinggi yang dimiliki bangsa Iran selama ribuan tahun. Di dalamnya tersimpan catatan mengenai budaya dan sejarah Iran sejak zaman kuno sampai masa menjelang tersebarnya Islam di Persia. Menurut Ferdowsi, masa penulisan buku ini memakan waktu 30 tahun. Shahnameh telah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa di dunia, termasuk ke dalam bahasa Indonesia.
Perang Hunain Dimulai
1438 tahun yang lalu, tanggal 3 Syawal 8 HQ, menurut sebagian sejarawan muslim, dimulailah Perang Hunain.
Perang ini terjadi lima belas hari setelah penaklukan Mekah dan berlangsung di kawasan antara Mekah dan Thaif. Dua kabilah Arab yang belum masuk Islam, yaitu Hawazan dan Tsaqif, bersatu untuk melawan kaum Muslimin dan mereka memasang jebakan untuk mengalahkan pasukan Muslim.
Pasukan Muslimin yang baru saja memperoleh kemenangan dalam penaklukan Mekah, sempat lengah dalam perang ini dan terpaksa mundur. Namun, atas pertolongan Allah Swt dan kepemimpinan Rasulullah, pasukan Muslim kembali bangkit dan berjuang sampai akhirnya meraih kemenangan.
Peristiwa ini diabadikan di al-Quran dalam surat at-Taubah ayat 25, yang artinya, "Sesungguhnya Allah telah menolong kamu di medan peperangan yang banyak, dan peperangan Hunain, yaitu diwaktu kamu menjadi congkak karena banyaknya jumlah , maka jumlah yang banyak itu tidak memberi manfa'at kepadamu sedikitpun, dan bumi yang luas itu telah terasa sempit olehmu, kemudian kamu lari kebelakang dengan bercerai-berai."

Inggris Uji Coba Bom Hidrogen
64 tahun yang lalu, tanggal 15 Mei 1957, Inggris untuk pertama kalinya meledakkan bom hidrogen berkekuatan dahsyat di Pulau Christmas.
Pulau itu terletak di wilayah terpencil di Samudera Pasifik. Uji coba itu merupakan bagian dari program senjata termo-nuklir yang mulai dilakukan Inggris pada Desember 1954 untuk membangun bom hidrogen megaton. Bom itu sama dahsyatnya dengan satu juta ton peledak TNT.
AS pun menggelar ujicoba serupa. Disebut sebagai "Ivy Mike," AS meledakkan bom hidrogen di Pulau Karang Enewetak pada 1952.
Uji coba bom hidrogen oleh Inggris menggunakan pesawat jet Angkatan Udara Inggris, Valiant, yang menjatuhkan bom dari ketinggian di atas Pulau Christmas yang tak berpenghuni untuk meminimalkan risiko. Tim ilmuwan Inggris hanya butuh waktu dua tahun untuk mempersiapkan tes itu, jauh lebih cepat dari yang dilakukan Amerika Serikat, yaitu tujuh tahun.
Namun, tes itu justru mengakibatkan perdebatan di Inggris mengenai bahaya senjata nuklir. Pada 1958 muncul kampanye perlucutan senjata nuklir yang mendesak Inggris untuk tidak lagi mengembangkan senjata pemusnah massal itu. Gerakan tersebut akhirnya diterapkan secara global.