Pars Today
Revolusi Islam, kebebasan dan partisipasi dalam menentukan nasib negara serta peran perempuan yang berani, aktif dan berani dalam demonstrasi dan protes terhadap rezim Shah.
Imam Khomeini ra, bapak pendiri Republik Islam Iran selama 14 tahun dari tahun 1964 hingga 1978 hidup dalam pengasingan karena aktivitas politik dan pejuangannya melawan rezim despotik Pahlevi.
Tanggal 12 Farvardin 1358 Hijriah Syamsiah (April 1979) adalah sebuah hari yang bersejarah dan menentukan bagi bangsa Iran.
Pilpres ke-13 Iran akan digelar 18 Juni 2021. Pemilu ini akan memilih presiden kedelapan Republik Islam Iran dan presiden akan dipilih langsung oleh rakyat.
Pemilu merupakan salah satu fondasi untuk mewujudkan demokrasi. Setelah kemenangan Revolusi Islam, prinsip penting untuk membentuk demokrasi ini mendapat penekanan khusus dalam referendum penentuan sistem Republik Islam Iran.
Salah satu manifestasi penting demokrasi di Iran adalah mendengarkan suara rakyat. Prinsip demokratis ini diwujudkan dalam waktu singkat pasca kemenangan revolusi dengan menggelar referendum untuk memilih sistem pemerintahan di Iran.
Pemilihan umum di Republik Islam Iran – terlepas dari fungsinya sebagai alat demokrasi – adalah salah satu manifestasi dari ikatan dan kepercayaan antara rakyat dan pemerintah.
Pada hari Jumat, 21 Februari 2020, bangsa Iran kembali menunjukkan komitmennya terhadap cita-cita Revolusi Islam dan memperlihatkan kepada para pengamat dan analis internasional mengenai implementasi demokrasi religius.
Peran masyarakat dalam memperkuat atau memperlemah pilar-pilar sebuah negara, tidak dapat dipungkiri. Partisipasi aktif mereka di berbagai sektor akan menjaga kelangsungan dan memperkokoh sebuah sistem negara.
Kemenangan Revolusi Islam di Iran telah mengakhiri keterbelakangan politik dan menetapkan suara rakyat sebagai landasan legitimasi dalam membangun sebuah sistem.