Pemerintah AS Berupaya Memecahkan Rekor Deportasi imigran
-
Imigran ilegal di AS
Pars Today - Gedung Putih mengumumkan bahwa rencana deportasi besar-besaran terhadap imigran akan mencetak rekor baru tahun ini, dengan lebih dari 515.000 orang dideportasi dari negara itu sejak Presiden Donald Trump menjabat.
Menurut laporan Pars Today mengutip IRNA, Wakil Menteri Keamanan Dalam Negeri Tricia McLaughlin mengatakan kepada Fox News pada hari Selasa (21.10.2025) bahwa pemerintahan Trump "berada di jalur yang tepat untuk memecahkan rekor" karena tujuan presiden "telah memberikan dorongan besar bagi sebuah institusi yang telah didiskreditkan dan dicegah menjalankan tugasnya selama empat tahun terakhir".
Trump telah mendeportasi lebih dari 2 juta imigran ilegal, kata para pejabat, termasuk 1,6 juta orang yang menurut pemerintah telah meninggalkan negara itu secara sukarela.
Para kritikus mengatakan Gedung Putih melebih-lebihkan pencapaiannya.
"Angka-angka ini tidak dapat diandalkan," tulis Aaron Reichlin-Melnick, seorang peneliti senior di Dewan Imigrasi Amerika, di media sosial.
Ia mencatat bahwa Departemen Keamanan Dalam Negeri berhenti merilis data penegakan hukum imigrasi bulanan setelah Trump menjabat. "Kita tahu dari data sebelumnya bahwa jumlahnya adalah 515.000, dan angka 1,6 juta itu berasal dari kelompok anti-imigrasi yang menggunakan data yang tidak akurat."
PolitiFact menambahkan bahwa Departemen Keamanan Dalam Negeri mengandalkan sumber data internal yang ambigu untuk mencapai angka 1,6 juta, termasuk laporan dari sebuah lembaga kajian yang mencakup keberangkatan sukarela, kematian, deportasi yang diamanatkan pemerintah, dan perubahan status melalui suaka sebagai bagian dari penurunan jumlah imigran ilegal di Amerika Serikat di era Trump.
Pemerintah AS mendeportasi hampir 685.000 orang selama tahun fiskal 2024, yang mencakup lonjakan penyeberangan perbatasan ilegal yang belum pernah terjadi sebelumnya menjelang akhir masa jabatan kepresidenan Joe Biden, menurut Immigration Policy Institute.(sl)