Venezuela Mengutuk Provokasi Militer AS dan Trinidad dan Tobago
https://parstoday.ir/id/news/daily_news-i179052-venezuela_mengutuk_provokasi_militer_as_dan_trinidad_dan_tobago
Pars Today - Dalam pernyataan resminya, Wakil Presiden Venezuela mengecam keras latihan militer gabungan antara Amerika Serikat dan Trinidad dan Tobago di dekat pantainya, dan menyebutnya sebagai tindakan permusuhan dan provokatif yang dikoordinasikan oleh Badan Intelijen Pusat AS (CIA).
(last modified 2025-10-27T04:19:12+00:00 )
Okt 27, 2025 11:16 Asia/Jakarta
  • Bendera Venezuela
    Bendera Venezuela

Pars Today - Dalam pernyataan resminya, Wakil Presiden Venezuela mengecam keras latihan militer gabungan antara Amerika Serikat dan Trinidad dan Tobago di dekat pantainya, dan menyebutnya sebagai tindakan permusuhan dan provokatif yang dikoordinasikan oleh Badan Intelijen Pusat AS (CIA).

Wakil Presiden Venezuela Delcy Rodriguez menyatakan bahwa latihan itu, yang dilakukan dengan kehadiran kapal perusak AS USS Gravely di pelabuhan Port of Spain, ibu kota Trinidad dan Tobago, merupakan ancaman bagi keamanan nasional Venezuela, Reuters melaporkan, sebagaimana dikutip IRNA Senin (27/10/2025) dinihari.

Menurut Rodriguez, "Washington, berkolusi dengan Trinidad dan Tobago, sedang merencanakan serangan palsu di kawasan untuk menggunakannya sebagai dalih melanggar kedaulatan nasional dan integritas teritorial negara kami."

Wapres Venezuela menganggap latihan gabungan itu, yang diklaim Washington bertujuan untuk memperkuat kerja sama pertahanan regional, sebagai tindakan permusuhan dan provokatif yang merusak perdamaian dan stabilitas di kawasan Karibia.

Menurut Reuters, media lokal Venezuela sebelumnya melaporkan, mengutip para pejabat, bahwa pasukan keamanan negara itu telah menangkap sekelompok orang yang diduga bekerja sama dengan CIA.

Menurut sumber-sumber ini, orang-orang ini berencana menciptakan ketidakstabilan di kawasan itu.

Para pejabat Venezuela juga telah mengumumkan pengerahan pasukan militer negara itu di wilayah perbatasan dan dimulainya latihan militer internal.

Sementara itu, Senator Republik Lindsey Graham sebelumnya mengumumkan perluasan serangan militer pemerintahan Trump di Laut Karibia, yang diklaim oleh presiden AS untuk melawan kartel narkoba, dan mengumumkan bahwa "Ada kemungkinan bahwa serangan-serangan ini, yang telah berlangsung di perairan sekitar Venezuela, juga akan diperluas ke wilayah negara itu".

Graham mengatakan dalam sebuah wawancara dengan para wartawan, Donald Trump bermaksud memberi tahu anggota Kongres tentang kemungkinan operasi militer terhadap Venezuela dan Kolombia.

Ia juga mengklaim bahwa Trump tampaknya telah menyimpulkan bahwa sudah waktunya bagi Presiden Venezuela Nicolas Maduro untuk mundur, seraya menambahkan, "Dalam situasi seperti ini, kemungkinan melakukan serangan darat sangat tinggi."

Duta Besar Venezuela untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa sebelumnya telah mengirimkan surat kepada anggota Dewan Keamanan untuk meminta lembaga ini  mengonfirmasi ketidakabsahan serangan AS terhadap negaranya atas nama pemberantasan perdagangan narkoba.

Menurut surat yang sebelumnya dilihat oleh Reuters, Venezuela telah meminta Dewan Keamanan PBB untuk menyatakan serangan mematikan AS terhadap kapal-kapal yang berlayar di lepas pantainya sebagai ilegal dan tidak sah serta mengeluarkan pernyataan yang mendukung kedaulatan Venezuela.(sl)