Guardian: UE Tetap Menjadi Pembeli Terbesar LNG Rusia
https://parstoday.ir/id/news/daily_news-i179056-guardian_ue_tetap_menjadi_pembeli_terbesar_lng_rusia
Pars Today - Surat kabar Inggris The Guardian mengungkapkan dalam sebuah laporan yang mengutip data dari Pusat Penelitian Energi dan Udara Bersih (CREA) yang berbasis di Eropa bahwa Uni Eropa mengimpor sekitar setengah dari ekspor gas alam cair (LNG) Rusia dari Februari 2022 hingga September 2025 dan tetap menjadi pembeli terbesar jenis bahan bakar ini dari Rusia.
(last modified 2025-10-27T09:39:28+00:00 )
Okt 27, 2025 11:34 Asia/Jakarta
  • Pipa gas
    Pipa gas

Pars Today - Surat kabar Inggris The Guardian mengungkapkan dalam sebuah laporan yang mengutip data dari Pusat Penelitian Energi dan Udara Bersih (CREA) yang berbasis di Eropa bahwa Uni Eropa mengimpor sekitar setengah dari ekspor gas alam cair (LNG) Rusia dari Februari 2022 hingga September 2025 dan tetap menjadi pembeli terbesar jenis bahan bakar ini dari Rusia.

Menurut laporan IRNA Senin (27/10/2025) dinihari, laporan koran The Guardian menyatakan, Meskipun paket sanksi Uni Eropa ke-19 mencakup larangan bertahap impor LNG dari Rusia, tetapi statistik menunjukkan bahwa negara-negara Eropa masih memiliki ketergantungan yang signifikan terhadap gas negara ini.

Selain itu, menurut laporan itu, setelah Uni Eropa, Cina dengan 22 persen dan Jepang dengan 18 persen berada di peringkat berikutnya dalam impor LNG Rusia.

Laporan ini melanjutkan dengan menunjukkan bahwa Uni Eropa adalah pelanggan terbesar di sektor ini, mengimpor sekitar 35 persen gas pipa Rusia, sementara Cina dan Turki masing-masing telah membeli 30 dan 29 persen gas jenis ini.

Menurut laporan itu, Hongaria, Slovakia, Prancis, Belgia, dan Belanda telah membeli gas alam cair (LNG) Rusia terbanyak di antara negara-negara anggota Uni Eropa.

Laporan The Guardian menyatakan, Pada tahun 2024, ekspor LNG Rusia ke Uni Eropa meningkat sebesar 21 persen, mencapai rekor 21,5 miliar meter kubik, tetapi dalam 9 bulan pertama tahun 2025, jumlah ini menurun sebesar 7 persen, mencapai sekitar 15 miliar meter kubik.(sl)