Wali Kota Muslim New York Mengukir Sejarah
-
Zohran Mamdani, Wali Kota New York
Pars Today - Zohran Mamdani memenangkan pemilihan wali kota New York dalam sebuah kompetisi yang sangat ketat dan mencatatkan sejarah baru. Ia menjadi wali kota Muslim pertama, perwakilan generasi imigran Asia Selatan, sekaligus wali kota termuda New York dalam lebih dari satu abad terakhir yang kini memimpin kota terbesar sekaligus pusat keuangan Amerika Serikat.
Menurut laporan IRNA, Zohran Mamdani berhasil memenangkan pemilihan wali kota New York dengan dukungan besar dari rakyat dan kampanye yang penuh semangat, mengalahkan Andrew Cuomo, mantan gubernur Demokrat New York yang didukung oleh para miliarder besar, serta Curtis Sliwa, kandidat dari Partai Republik.
Kemenangan Mamdani atas para pesaing kuatnya dan para miliarder pendukung mereka, termasuk Michael Bloomberg dan Bill Ackman, telah menarik perhatian luas media nasional dan internasional.
Berdasarkan laporan yang beredar, lebih dari 26 miliarder dan keluarga kaya Amerika Serikat menghabiskan miliaran dolar untuk mendukung Cuomo dalam upaya menggagalkan kemenangan Mamdani. Namun, kampanye populis dan pesan sosial-ekonominya berhasil meniadakan pengaruh uang.
Sebagai seorang Sosialis Demokrat, Mamdani memenangkan hati banyak warga New York melalui janji-janji pengurangan kesenjangan kelas, penerapan pajak atas kekayaan, dan perluasan program kesejahteraan sosial. Popularitasnya di kalangan kaum muda, kelompok minoritas, serta warga yang menginginkan perubahan kebijakan kota menjadi faktor kunci keberhasilannya.
Kemenangan ini tidak hanya mencerminkan perubahan demografis dan politik di kota terbesar Amerika Serikat, tetapi juga dianggap sebagai tanda meningkatnya kekuatan politik progresif di tingkat lokal dan nasional. Para analis memperkirakan bahwa kesuksesan Mamdani dapat menjadi model bagi pemilihan 2026 dan mengubah keseimbangan kekuasaan di kota-kota besar lainnya di Amerika.
Dengan diumumkannya hasil resmi, Mamdani kini secara resmi akan memegang kendali pemerintahan Kota New York. Sepanjang kampanyenya, ia berhasil tidak hanya mendapat dukungan publik yang luas, tetapi juga melewati serangan politik dari lawan-lawannya, termasuk Presiden AS Donald Trump, sehingga namanya kini tercatat sebagai salah satu tokoh bersejarah dalam politik Amerika modern.
Mamdani dikenal sebagai pendukung kuat hak-hak rakyat Palestina dan pengkritik tegas terhadap rezim Zionis Israel. Serangan militer Israel di Gaza setelah 7 Oktober 2023 menjadi salah satu isu paling menonjol dan kontroversial dalam pemilihan ini. Sebagian komunitas Yahudi di New York, yang merupakan populasi Yahudi terbesar di luar Israel, menentang Mamdani karena sikap politiknya.
Namun, selama masa kampanye, Mamdani berupaya langsung menjalin dialog dengan komunitas Yahudi New York. Ia mengadakan pertemuan dengan organisasi Yahudi arus utama dan liberal, serta berjanji bahwa Polisi New York (NYPD) akan tetap melindungi pawai tahunan Yahudi dan memastikan bahwa sinagoga akan mendapat perlindungan tambahan bila diperlukan.
Mamdani juga berhasil memperoleh dukungan dari tokoh-tokoh Yahudi terkemuka New York, termasuk Jerry Nadler, anggota Kongres AS, dan Brad Lander, auditor kota New York yang sebelumnya merupakan lawan Mamdani dalam pemilihan pendahuluan.
Sebaliknya, Andrew Cuomo dan Curtis Sliwa menuduh Mamdani tidak cukup berupaya untuk meraih kepercayaan pemilih Yahudi, serta menudingnya bersikap bias karena mengkritik Israel namun diam terhadap pelanggaran hak asasi manusia di negara lain.=(sl)