Korea Utara Menembakkan 10 Roket Artileri
https://parstoday.ir/id/news/daily_news-i181948-korea_utara_menembakkan_10_roket_artileri
Pars Today - Militer Korea Selatan mengatakan pada hari Rabu (10/12/2025) bahwa Korea Utara menembakkan 10 "roket artileri" dari peluncur roket multi-laras.
(last modified 2025-12-10T03:56:26+00:00 )
Des 10, 2025 10:53 Asia/Jakarta
  • Korea Utara dan Korea Selatan
    Korea Utara dan Korea Selatan

Pars Today - Militer Korea Selatan mengatakan pada hari Rabu (10/12/2025) bahwa Korea Utara menembakkan 10 "roket artileri" dari peluncur roket multi-laras.

Menurut laporan IRNA, kantor berita AFP mengutip seorang kepala staf gabungan militer Korea Selatan yang tidak disebutkan namanya, menulis bahwa roket-roket itu ditembakkan dari barat Semenanjung Korea menuju Laut Kuning pada hari Selasa (09/12).

Kantor berita Yonhap juga melaporkan bahwa aksi itu merupakan bagian dari latihan musim dingin tentara Korea Utara.

Peluncuran roket itu bertepatan dengan dimulainya pertemuan Komite Sentral Partai Buruh Korea Utara.

Pertemuan yang dipimpin oleh pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, sedang meninjau isu-isu penting bagi negara itu dan agenda untuk Kongres Partai Buruh yang akan datang.

Peluncuran roket Korea Utara terjadi ketika Presiden Korea Selatan Lee Jae-myung menyebut pengakhiran permusuhan antara kedua Korea sebagai tugas bersejarah dan menyerukan pemulihan hubungan dengan tetangga utara untuk "hidup berdampingan secara damai".

Ia mengusulkan untuk melanjutkan saluran komunikasi dengan Korea Utara, dengan mengatakan bahwa itu akan menjadi titik awal untuk "koeksistensi damai" antara Seoul dan Pyongyang.

Presiden Korea Selatan sebelumnya mengatakan tentang keadaan hubungan dengan Korea Utara, “Sayangnya, hubungan antar-Korea telah menjadi sangat bermusuhan dan konfrontatif. Bahkan tidak ada sedikit pun tingkat kepercayaan. Korea Utara membuat pernyataan dan tindakan yang sangat keras.”

Lee mengatakan, “Kita telah mencapai situasi di mana kita tidak tahu kapan konflik yang tidak disengaja dapat terjadi. Semua jalur komunikasi telah terputus. Mereka menolak kontak atau dialog apa pun. Situasinya sangat berbahaya.”(sl)