Aug 04, 2024 11:41 Asia/Jakarta
  • Poros Perlawanan
    Poros Perlawanan

Para pemimpin kriminal rezim Zionis berada dalam ketakutan mencermati kesiapan Iran dan Poros Perlawanan untuk membalas kejahatan mereka.

Yoav Galant, Menteri Perang Rezim Zionis menyerukan pembentukan koalisi untuk melindungi rezim ini dari "Iran dan kelompok proksinya", karena takut akan serangan dahsyat oleh Poros Perlawanan di kawasan.

 Kementerian Perang Zionis juga mengumumkan dalam sebuah pernyataan bahwa Galant berbicara dengan Menteri Pertahanan Inggris John Healey tentang "kesiapan dan kemampuan militer Israel untuk membela Israel di semua lini dan pentingnya menciptakan koalisi untuk membela Israel melawan Iran dan kelompok proksinya".

Media-media Zionis juga memberitakan bahwa media Iran menipu kami dan membuat kami gila dengan melancarkan perang psikologis.

Yoav Galant, Menteri Perang Rezim Zionis

Berita-berita ini dimuat dalam situasi di mana rezim Zionis dalam keadaan siaga penuh akibat kemungkinan adanya serangan balasan dari kelompok perlawanan sebagai balasan atas pembunuhan dua tokoh utama Poros Perlawanan.

Setelah Poros Perlawanan mengancam akan membalas teror Syahid Ismail Haniyeh dan Syahid Fouad Shukur baru-baru ini, kondisi perang psikologis telah terjadi di rezim Zionis.

Ismail Haniyeh, Kepala Biro Politik Hamas, dan salah satu pengawalnya tewas pada Rabu (31/7) dini hari ketika kediaman mereka di Tehran diserang.

AyatUllah Khamenei, Pemimpin Besar Revolusi Islam dalam pesan belasungkawa atas kesyahidan pemimpin mujahid yang berani dan luar biasa ini kepada Umat Islam, Front Perlawanan dan bangsa besar Palestina menekankan, Rezim Zionis penjahat dan teroris, dengan aksi ini telah membuka kesempatan untuk menerima hukuman berat bagi dirinya sendiri, dan kami menganggap menuntut balas atas darah Ismail Haniyeh, yang gugur di dalam wilayah Republik Islam Iran, sebagai kewajiban kami.

Konsekuensi dari tindakan kriminal rezim Zionis di Gaza, dalam beberapa bulan terakhir, menunjukkan kesiapan penuh angkatan bersenjata Republik Islam Iran, serta kelompok perlawanan untuk menghukum rezim ini.

Dalam beberapa bulan terakhir, Hizbullah Lebanon dan kelompok perlawanan lainnya menghadapi rezim Zionis di medan perang dan memberikan pukulan merusak terhadap Zionis.

Tindakan teroris rezim Zionis, dalam menggugursyahidkan Ismail Haniyeh menyebabkan persatuan dan kerja sama yang lebih erat dari kelompok perlawanan untuk menghadapi rezim Zionis dan Amerika Serikat, sekutu dan kaki tangan kejahatan Tel Aviv di kawasan.

Operasi Hizbullah Lebanon dan kelompok perlawanan di WilayahPpendudukan juga menunjukkan kesiapan penuh mereka untuk menghadapi rezim Zionis.

Para pemimpin rezim Zionis, meskipun mereka adalah penyebab utama ketegangan dan krisis di kawasan, kini harus khawatir mengenai konsekuensi tindakan mereka.

Pertempuran taktis dan penggunaan kemampuan militer merupakan faktor efektif untuk menghukum rezim Zionis, yang selama ini tidak mempunyai tujuan lain selain membunuh orang-orang yang tidak berdaya dan menghancurkan Palestina.

Republik Islam Iran menunjukkan bahwa mereka memiliki berbagai alat yang canggih untuk menghukum para agresor sebagai respons terhadap serangan rezim Zionis terhadap Konsulat Iran di Damaskus selama Operasi Janji Yang Ditepati.

Kekuatan propaganda di Iran, dan pengaruhnya di kawasan, sedemikian rupa sehingga Zionis mengakui ketidakmampuan propaganda dan militer mereka terhadap Iran.

Perluasan operasi Front Perlawanan menjadi penyebab lemah dan runtuhnya rezim Zionis dalam beberapa bulan terakhir, dengan kondisi sinkronisitas dan simpati masyarakat kawasan terhadap Iran dan Front Perlawanan juga semakin meningkat.

Tren perkembangan di kawasan menunjukkan bahwa Iran akan bereaksi keras terhadap tindakan jahat Zionis.(sl)

Tags