Sayid Hassan Nasrallah: Berlindung ke Barat, Israel Takut Balasan Iran dan Hizbullah
Merujuk pada ketakutan Zionis terhadap Iran dan balasan Hizbullah, Sekretaris Jenderal Hizbullah Lebanon menekankan bahwa Israel mencari perlindungan di negara-negara Barat, terutama Amerika Serikat, untuk mempertahankan diri.
Menurut laporan IRNA, Sayid Hassan Nasrallah, Sekretaris Jenderal Hizbullah di Lebanon hari Selasa (6/8), pada acara ketujuh hari syahadah syahid komandan Fouad Shukur, memperingatkan rezim Zionis bahwa Hizbullah memiliki kemampuan untuk menghancurkan semua pabrik kimia dan pabrik teknologi rezim Zionis bernilai 130 miliar dolar di Utara Palestina Pendudukan hanya dalam jangka waktu satu jam atau bahkan setengah jam.
Sayid Hassan Nasrallah, Sekretaris Jenderal Hizbullah di Lebanon mengatakan, Israel yang ketakutan dan menunggu balasan dari Iran dan Hizbullah, telah menghubungi Amerika Serikat, Eropa, Barat dan rezim Arab untuk membantunya, yang menunjukkan menurunnya kekuatan dan lemahnya pencegahan rezim ini, dan Israel tidak berdaya untuk melindungi dirinya sendiri.
Mengacu pada pergerakan jet-jet tempur rezim Zionis untuk mendobrak tembok suara di Lebanon, Sayid Hassan Nasrallah mengatakan, Yang lebih penting daripada tembok suara adalah pengiriman drone perlawanan ke wilayah-wilayah pendudukan, yang menyebabkan alarm peringatan berbunyi di wilayah-wilayah pemukiman Zionis.
Sekaitan dengan keberanian Fouad Shukur, komandan Gerakan Hizbullah Lebanon, Sekjen Hizbullah mengatakan, Rahasia kekuatan kami terletak pada stabilitas yang berkelanjutan. Karena menghapus para pemimpin Hizbullah tidak akan pernah melemahkan kemauan dan keputusan kami untuk melanjutkan jalan kami.
"Berbagai teror telah membuat situasi musuh semakin sulit karena operasi anti-Zionis di Tepi Barat telah meluas dan migrasi balik dari wilayah-wilayah pendudukan telah meluas. Selain itu, musuh telah menderita banyak kerugian ekonomi di segala bidang," tambah Sayid Hassan Nasrallah.
Menyinggung perlawanan bangsa Palestina terhadap rezim Zionis, Sayid Hassan Nasrallah menegaskan bahwa medan utama pertempuran saat ini adalah Palestina dan Jalur Gaza, yang juga ditambah dengan front pendukung.
"Rencana Poros Perlawanan adalah membentuk negara Palestina dari Sungai Yordan hingga Laut Mediterania," pungkas Sayid Hassan Nasrallah.(sl)