Mencermati Pengaruh Perang Gaza pada Pemukim Zionis
Selain fakta bahwa rezim Zionis tidak mencapai tujuan militernya dalam perang Gaza, rezim Zionis juga menyaksikan peningkatan tantangan yang dihadapi para pemukim Zionis.
Bulan ke-12 perang Israel terhadap Gaza akan segera berakhir. Saat perang memasuki peringatan satu tahunnya, dampaknya terhadap pemukim Zionis juga mulai diketahui publik.
Tantangan yang dihadapi para pemukim di wilayah utara Palestina Pendudukan lebih besar dibandingkan wilayah lain karena seringnya serangan Hizbullah Lebanon.
Serangan berkelanjutan yang dilakukan Perlawanan Islam Lebanon terhadap wilayah utara Palestina yang diduduki telah meningkatkan jumlah Zionis yang mencari bantuan psikologis.
Menurut surat kabar Israel Yeciot Ahronoth mengutip Eitan Davidi, Kepala Pemukiman Zionis Margaliot menulis, Hizbullah telah lama mengepung pemukiman ini dan daerah tersebut telah berubah menjadi reruntuhan akibat serangan Hizbullah. Situasi ini telah menimbulkan banyak kerusakan psikologis pada para pemukim di wilayah utara.
Selain itu, sejak awal operasi Hizbullah Lebanon di wilayah utara Palestina yang diduduki, sejumlah besar pemukim Zionis di wilayah tersebut terpaksa meninggalkan rumah mereka.
Menurut beberapa laporan, lebih dari 200.000 pemukim Israel telah mengungsi dari rumah mereka di utara Wilayah Pendudukan.
Menurut Asosiasi Pertahanan dan Keamanan Israel, sejauh ini sekitar 8.000 roket telah ditembakkan dari perbatasan utara ke Wilayah Pendudukan. Lebih dari 1.000 rumah dan bangunan rusak dan lebih dari 2.520.000 hektar lahan terbakar.
Selain itu, kesenjangan dalam langkah-langkah keamanan antara komunitas utara dan tengah di Wilayah Pendudukan telah menyebabkan frustrasi yang besar, dan penduduk di Palestina Pendudukan utara merasa diabaikan dan tidak diperhatikan.
Setelah hampir setahun berperang, para pengungsi Zionis masih belum mengetahui apa yang akan terjadi pada mereka dan apakah mereka akan dapat kembali ke rumah masing-masing.
Yang menambah tekanan dan trauma psikologis para pemukim adalah kabinet Benjamin Netanyahu tidak memiliki rencana untuk mengakhiri perang atau rencana memulangkan pengungsi dari wilayah utara.
Memang benar bahwa pengungsi Zionis menghadapi keragu-raguan dan kebingungan, dan situasi ini lebih buruk lagi bagi anak-anak mereka.
Tiga walikota di wilayah utara Palestina Pendudukan baru-baru ini mengumumkan dalam pernyataan bersama bahwa mereka akan memutuskan hubungan dengan kabinet Israel sampai kabinet tersebut menyampaikan rencana untuk memulihkan keamanan di utara dan memastikan perbaikan situasi.
Mengingat dampak dan kerusakan yang ditimbulkan oleh perang Gaza yang melelahkan para pemukim, terutama di bagian utara Wilayah Pendudukan, dalam beberapa hari terakhir, protes pemukim terhadap kabinet Netanyahu kembali meningkat, dengan para pengunjuk rasa menuntut diakhirinya Gaza dan normalisasi kondisi kehidupan mereka.
Demonstrasi untuk mengakhiri perang telah menyebar ke kota-kota lain di Wilayah Pendudukan, terutama Tel Aviv, dan ratusan ribu orang juga melakukan demonstrasi di Tel Aviv untuk menuntut diakhirinya perang.(sl)