Jet-Jet Tempur Israel Bombardir Tenda-Tenda Pengungsi Palestina
(last modified Mon, 14 Oct 2024 07:54:50 GMT )
Okt 14, 2024 14:54 Asia/Jakarta
  • Jet-Jet Tempur Israel Bombardir Tenda-Tenda Pengungsi Palestina

Jet-jet tempur rezim apartheid Zionis mengebom tenda-tenda pengungsi Palestina di dekat sebuah rumah sakit di pusat Gaza.

Tehran, Parstoday- Sebagai kelanjutan dari kejahatan rezim apartheid Israel di Jalur Gaza, jet-jet tempur rezim Zionis membombardir tenda-tenda pengungsi Palestina di dekat sebuah rumah sakit di pusat Gaza pada Senin pagi.

Serangan biadab ini menyebabkan tiga orang tewas dan 70 lainnya luka-luka.

Kantor berita Palestina, Sama dalam laporannya menjelaskan tentang serangan jet-jet tempur Israel di pusat Gaza, yang menyebabkan 30 tenda terbakar. Intensitas apinya sedemikian rupa sehingga lidah apinya sampai ke Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsa.

Beberapa jam yang lalu, rezim Zionis dalam kejahatan lainnya di Gaza mengebom akomodasi pengungsi di sebuah sekolah di pusat Jalur Gaza, yang sejauh ini menewaskan 18 orang.

Dalam situasi seperti ini, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengkritik serangan rezim Zionis terhadap organisasi penjaga perdamaian di Lebanon selatan dan menekankan bahwa serangan terhadap UNIFIL dapat menjadi contoh kejahatan perang dan pasukan tersebut akan tetap pada posisinya.

Stephane Dujarric, Juru Bicara Guterres, menerbitkan pernyataan di situs web organisasi tersebut pada Minggu malam (13 Oktober), mengutip Sekretaris Jenderal, dan menulis: Personel dan markas besar Pasukan Sementara PBB di Lebanon (UNIFIL) tidak boleh menjadi sasaran.

Menyerang pasukan penjaga perdamaian ini merupakan pelanggaran hukum internasional, termasuk hukum kemanusiaan internasional.

Menteri Luar Negeri Selandia Baru Watson Peters menyatakan dalam sebuah wawancara dengan mengatakan, "Serangan Israel terhadap pasukan Perserikatan Bangsa-Bangsa di Lebanon (UNIFIL) melanggar hukum internasional dan sama sekali tidak dapat diterima,".

Perlu dicatat bahwa sekitar 10.000 penjaga perdamaian internasional bekerja dalam rangka misi UNIFIL di Lebanon selatan.

UNIFIL didirikan oleh Dewan Keamanan pada bulan Maret 1978 untuk mengawasi penarikan pasukan Israel dari Lebanon, memulihkan perdamaian dan keamanan internasional, dan membantu pemerintah Lebanon dalam memulihkan pemerintahan yang efektif di wilayah tersebut.(PH)

Tags