Isu Kelanjutan Perang Picu Eskalasi Friksi di Israel
Jajak pendapat baru di wilayah pendudukan Palestina menunjukkan bahwa opini publik Zionis mengenai perang melawan Lebanon dan Jalur Gaza terpecah. Sebab,s ebagian Zionis mendukung perang tersebut, sementara banyak lainnya menentang perang kriminal yang dilakukan rezim Zionis.
Jaringan Sahab melaporkan survei terbaru yang diterbitkan oleh Institut Demokrasi Israel pada Oktober 2024 menunjukkan bahwa opini publik di wilayah pendudukan sangat terpecah mengenai pertempuran yang sedang berlangsung di Lebanon selatan.
Menurut survei terbaru lembaga ini, 46,5% Zionis percaya bahwa rezim Israel harus mencapai perjanjian diplomatik dengan Hizbullah, sementara 46% meyakini mereka harus melanjutkan perang, yang telah menyebabkan pengosongan pemukiman Zionis.
Menurut surat kabar Zionis, Haaretz, 7,5% Zionis lainnya mengatakan mereka tidak tahu pendekatan apa yang tepat.
Selain itu, menurut survei ini, 43,5% Zionismenilai serangan rezim Zionis terhadap sasaran di Iran sebagai respons terhadap serangan rudal balistik besar-besaran di Tehran pada tanggal 1 Oktober sangatlah lemah, dan hanya 3,5% responden yang percaya bahwa serangan tersebut adalah serangan yang sangat kuat.
Survei ini dilakukan ketika rezim genosida Israel melancarkan perang dahsyat terhadap Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023. Meskipun mendapat dukungan penuh dari Barat, yang dipimpin oleh Amerika Serikat, namun otoritas Israel mengakui bahwa mereka belum mampu mencapai tujuannya untuk menghancurkan gerakan Hamas dan memulangkan tahanan Zionis dari Jalur Gaza setelah setahun perang berlangsung.(PH)