Iran-Malaysia Mengembangkan Kerja Sama Ekonomi dan Pariwisata
(last modified Tue, 18 Feb 2025 04:09:44 GMT )
Feb 18, 2025 11:09 Asia/Jakarta
  • Republik Islam Iran dan Malaysia
    Republik Islam Iran dan Malaysia

Pars Today - Organisasi Zona Bebas Aras Iran dan Organisasi Pengembangan Pariwisata Langkawi Malaysia menandatangani nota kesepahaman untuk mengembangkan hubungan pariwisata dan menciptakan peluang investasi di sektor pariwisata.

Nota kesepahaman ini ditandatangani antara Hadi Moghadamzadeh, CEO Organisasi Zona Bebas Aras Iran, dan Dato Haslina Bint Abdul Hamid, Direktur Jenderal Organisasi Pengembangan Pariwisata Langkawi, Malaysia, di Pameran Pariwisata Internasional Tehran.

Selain berbagi pengalaman dan meningkatkan kesadaran kedua pihak tentang potensi pariwisata dan peluang investasi, nota kesepahaman ini menekankan perlindungan Geopark Aras dan Langkawi.

Negara-negara Islam, termasuk Republik Islam Iran dan Malaysia, sebagai negara yang terdepan dalam pembangunan ekonomi dan industri pariwisata, memiliki kapasitas ekonomi, perdagangan, produksi, industri, berbasis pengetahuan, dan rekayasa teknis yang besar, di mana industri pariwisata di berbagai sektor wisata ziarah dan wisata medis perlu ditambahkan.

Kendati memiliki kapasitas ini, Iran dan Malaysia tidak memiliki porsi yang memadai dalam hubungan perdagangan dan industri pariwisata, salah satu alasan terpentingnya adalah kurangnya keakraban kalangan terkait dengan kapasitas kedua pihak.

Oleh karena itu, penandatanganan Nota Kesepahaman untuk memperkuat kerja sama antara Kawasan Bebas Aras dan Organisasi Pengembangan Pariwisata Langkawi merupakan langkah penting dan positif menuju sosialisasi dan penyadaran berbagai kapasitas, khususnya di bidang pariwisata.

Tidak dapat dipungkiri bahwa semakin banyak masyarakat Iran dan Malaysia yang menyadari akan kemampuan dan kapasitas pariwisata, maka industri pariwisata mereka akan semakin berkembang pesat.

Iran, sebagai negara dengan empat musim dan peradaban yang telah berlangsung selama ribuan tahun, memiliki potensi pariwisata, termasuk di Shiraz dan Isfahan, dan banyak kota lain di berbagai daerah di negara ini, yang perlu diperkenalkan, terutama kepada para penggemar dan wisatawan Malaysia dan Asia Tenggara.

Selain manfaat ekonomi dan pendapatan, salah satu manfaat terpenting dari penguatan pariwisata di kalangan negara-negara Islam adalah perlindungan spiritualitas dan budaya tradisional Islam, terutama di kalangan anak muda yang terutama lebih memilih bepergian ke negara-negara Barat untuk pariwisata, sementara negara-negara Barat memiliki budaya yang berbeda dari budaya Islam dan tradisi negara-negara Islam.

Bagaimanapun, Iran dan Malaysia dapat menjadi contoh bagi negara-negara Islam lainnya dengan mengembangkan hubungan regional, termasuk Aras dan Langkawi.

Sejauh hubungan antara negara-negara Islam berkembang di berbagai sektor, termasuk pariwisata, persatuan dan solidaritas di antara negara-negara Islam juga akan semakin kuat.

Kawasan Bebas Aras terletak di wilayah barat laut Iran, di titik perbatasan dengan Armenia, Azerbaijan, dan Republik Otonomi Nakhchivan.

Selain kapasitas industri dan pertaniannya, kawasan ini juga memiliki objek wisata alam dan sejarah, termasuk Geopark Aras, yang telah terdaftar sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO dua tahun lalu.

Langkawi, yang dikenal sebagai “pulau legendaris”, juga merupakan salah satu tujuan wisata terindah di Malaysia, terletak di barat laut negara itu dan dekat perbatasan Thailand.

Dapat dikatakan bahwa ledakan pariwisata di kedua wilayah ini dapat mengubahnya menjadi pusat pariwisata di barat dan barat daya Asia, serta Asia Tenggara.(sl)