Penjelasan Bagaimana Virus Corona Bermutasi
(last modified Mon, 19 Jul 2021 05:13:26 GMT )
Jul 19, 2021 12:13 Asia/Jakarta
  • Virus Corona
    Virus Corona

Dibandingkan beberapa hari belakangan ini, penambahan kasus positif COVID-19 Indonesia mengalami penurunan pada Minggu (18/7/2021). Dengan 44.721 kasus baru, Indonesia menduduki urutan kedua penyumbang kasus harian terbanyak di dunia.

Menurut data yang dihimpun Worldometers hingga Senin (19/8/2021) pukul 04:15 WIB, Inggris berada di urutan teratas dengan 48.161 kasus, sehingga total menjadi 5.433.939 kasus. India ada di urutan ketiga dengan 38.325 kasus, sedangkan Brazil keempat dengan 34.126 kasus.

Meski demikian, kasus kematian akibat COVID-19 dalam sehari di Indonesia masih di atas seribu. Dengan 1.093 kasus kematian, Indonesia ada di urutan teratas penyumbang kasus kematian terbesar dalam sehari.

WHO

Kelompok Rentan Terpapar Varian Delta

Pekan ini diramaikan dengan kelompok yang lebih rentan terpapar varian Delta. Virus Corona varian Delta menjadi salah satu varian COVID-19 yang menjadi perhatian Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Varian Delta disebut dapat dengan cepat, dibandingkan dengan varian lainnya. Menurut WHO, hingga saat ini varian Delta telah dilaporkan menyebar di 96 negara.

Berdasarkan data dari National Health Service (NHS) yang menganalisis 92.029 kasus varian Delta di Inggris dari awal Februari sampai pertengahan Juni 2021, ada beberapa kelompok tertentu yang paling berisiko terinfeksi varian Delta:

Orang berusia di bawah 50 tahun

Orang yang belum divaksinasi COVID-19.

Data ini didapatkan setelah meninjau 92.029 kasus tersebut, yang di mana 82.500 kasus di antaranya adalah mereka yang berusia di bawah 50 tahun. Kemudian 53.882 kasusnya lagi adalah orang-orang yang belum divaksinasi COVID-19.

Bagaimana Virus Corona Bermutasi?

Virus suatu jasad renik yang berukuran sangat kecil dan hanya bisa dilihat dengan mikroskop elektron.

Ukuran virus corona atau virus SARS-CoV-2 adalah 0,1 mikrometer atau setara 120 nanometer. Virus mengandung salah satu dari nukleat DNA atau RNA.

Maka dari itu, virus harus masuk ke dalam tubuh manusia untuk bisa bereplikasi. Virus corona adalah virus RNA.

Menurut para ahli, virus RNA adalah tipe virus yang mudah mengalami mutasi.

Mutasi virus adalah perubahan dalam genotip virus sehingga virus mengalami beberapa perubahan sifat.

Ketika virus bereplikasi di dalam tubuh manusia, materi genetik dari virus mungkin mengalami kegagalan replikasi sehingga virus yang direplikasi berbeda dengan virus aslinya.

Tipe Mutasi Virus

Terdapat dua macam proses mutasi virus, yaitu antigenic drift dan dan antigenic shift.

Antigenic shift adalah ketika virus gagal bereplikasi sehingga hasil replikasi mengalami perubahan pada permukaan protein virus atau antigen.

Virus Corona

Proses ini membuat virus seolah tampil sebagai virus lain yang baru dan tidak lagi dikenali oleh sistem imun yang pernah terinfeksi.

Antigenic shift adalah proses mutasi virus yang lebih jarang terjadi dibandingkan dengan proses sebelumnya.

Proses ini bisa terjadi ketika terdapat dua strain virus yang bersamaan berada di dalam satu tubuh.

Kedua strain virus yang memiliki materi genetik berbeda akibat mutasi sebelumnya bisa mengalami penyatuan genom.

Hal ini menyebabkan terbentuknya strain virus baru hasil percampuran RNA dari kedua strain virus tersebut.

Lalu Apa Pengaruh Mutasi Virus terhadap Manusia?

Mutasi virus bisa terjadi sebagai kejadian yang menguntungkan atau merugikan.

Jika mutasi menyebabkan virus menjadi lebih lemah dan tidak menular, tentu ini akan menguntungkan bagi manusia.

Lain halnya jika virus bermutasi menjadi lebih infeksius, lebih mudah menular, atau lebih tahan terhadap berbagai kondisi tubuh manusia.

Tentu ini akan merugikan. Contohnya adalah mutasi virus corona varian delta yang telah mengalami mutasi sehingga lebih mudah menular ke orang lain.

Betulkah Vaksin Menyebabkan Mutasi Virus?

Sebagaimana dikutip dari Kompas, dalam webinar bertajuk Vaksin 100% Kebal Covid? Yang diselenggarakan oleh Wakaf Salman ITB, dr. Piprim Basarah Yanuarso, Sp.A(K) menjelaskan penyebab mutasi virus ini.

Mutasi virus adalah akibat dari kegagalan replikasi virus sehingga hasil replikasi virus mengalami perubahan.

Kegagalan ini disebabkan oleh imun tubuh yang tidak optimal akibat berbagai kondisi medis.

Salah satu yang paling umum menyebabkan imun tidak optimal adalah obesitas atau kegemukan. Kegemukan dapat memicu disfungsi imunitas.

Pada orang dengan obesitas, di dalam tubuhnya mengalami inflamasi ringan yang membuat sistem imun tidak lagi berfungsi dengan optimal.

Itulah sebabnya, pada orang dengan kegemukan, biasanya mengalami gejala Covid-19 yang lebih parah.

Jadi tidak benar bahwa vaksin menyebabkan mutasi virus, karena penyebab mutasi virus adalah sistem imun tubuh yang tidak optimal. (Detik/Kompas)