Dubes Palestina: Terima Kasih Indonesia
Duta Besar Palestina untuk Indonesia Zuhair Al-Shun menyampaikan apresiasi dan terima kasih setinggi-tingginya dari Palestina kepada Indonesia.
Situs Antara melaporkan, Dubes Palestina untuk Indonesia hari Minggu mengatakan, "Salam dari bangsa Palestina disertai apresiasi dan kebanggaan yang setinggi-tingginya buat seluruh yang hadir, seluruh bangsa Indonesia dan kepada Pemerintah Indonesia, tokoh-tokoh pemimpin Indonesia, atas dukungannya terhadap Palestina,".
"Terima kasih banyak," sambung dia dalam acara "Aksi Akbar Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina" yang diselenggarakan di Monas, Jakarta, pada Minggu.
Zuhair mengharapkan rakyat Palestina dan semua orang yang mendukung Palestina bisa bersama-sama melihat Palestina merdeka.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi menegaskan kembali dukungan penuh Indonesia terhadap Palestina.
"Atas nama Pemerintah Indonesia, kami ingin menegaskan kembali dukungan Indonesia terhadap perjuangan bangsa Palestina," kata Retno di Jakarta, Minggu. Retno menyampaikan hal tersebut dalam acara "Aksi Akbar Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina" yang diselenggarakan di Monas. Rakyat Indonesia berkumpul dalam acara tersebut disebut Retno adalah untuk menunjukkan solidaritas terhadap kemanusiaan.
Dilaporkan bantuan tahap pertama Indonesia sudah diberangkatkan ke Palestina.
"Kemarin bantuan tahap pertama sudah diberangkatkan dan dilepas langsung oleh Presiden Joko Widodo," kata Retno.
Ia menambahkan bahwa bantuan tersebut bukan hanya dari pemerintah tetapi juga bantuan dari seluruh masyarakat Indonesia yang disalurkan melalui lembaga kemanusiaan.
"Terima kasih kepada seluruh rakyat Indonesia. Dan bantuan selanjutnya akan dipersiapkan," ucap Retno.
Presiden Joko Widodo, Sabtu (4/11), melepas bantuan kemanusiaan tahap pertama untuk rakyat Palestina di Gaza dari Base Ops Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta.
Bantuan tersebut berupa alat penjernih air minum, peralatan medis, bahan makanan yang tidak memerlukan fasilitas penyimpanan yang sulit, dan obat-obatan.
Sementara itu, Kementerian Kesehatan Palestina pada Jumat (3/11) mengumumkan korban tewas warga Palestina di Jalur Gaza mencapai 9.227 orang.
Dari jumlah itu, 3.826 adalah anak-anak dan 2.405 perempuan. Masih ada sekitar 1.200 anak yang tertimbun di dalam reruntuhan bangunan.
Pada 7 Oktober, Hamas menyerang Israel, yang lalu dibalas Israel dengan serangan balik ke Gaza yang sampai kini tak berhenti.
Israel juga memblokade Jalur Gaza sehingga penduduk di kantong Palestina ini kesulitan mendapatkan bahan bakar dan listrik, selain menghadapi pembatasn ketat pasokan air, makanan dan obat-obatan sejak konflik itu mulai.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyerukan gencatan senjata di Jalur Gaza melalui resolusi yang dikeluarkan pada 27 Oktober.
Namun, Perdana Menteri Rezim Zionis Benjamin Netanyahu menyatakan tidak akan ada gencatan senjata di Jalur Gaza.(PH)