IPI: Nanoteknologi Pererat Kerjasama Indonesia-Iran
-
Kunjungan Mahasiswa IPI ke Pameran Nanoteknologi ke-11 di Tehran, ibu kota Republik Islam Iran.
Mahasiswa yang tergabung dalam Ikatan Pelajar Indonesia (IPI) Republik Islam Iran mengadakan kunjungan ke pameran Nanoteknologi, "The 11th, International Nanotechnology Exhibition, 2018."

Pameran yang berlangsung 13-16 Oktober 2018 di Tehran International Exhibition Center itu memperkenalkan beberapa produk Nanoteknologi (nanotek) seperti baju, sepatu, ban mobil, keramik, bangunan, pralon, robot, obat dll.

Kunjungan mahasiswa IPI dimaksudkan sebagai ajang update nanoteknologi dan untuk menumbuhkan kecintaan terhadap teknologi tersebut. Karena sifat interdisiplinernya; Fisika, Kimia, Biologi, Kedokteran dan Teknik, maka sains dan teknologi Nano menarik minat mahasiswa dari beragam jurusan dan pelaku pasar. Tidak menutup kemungkinan setelah lulus, mahasiswa/i IPI yang mengambil jurusan sains dapat mengembangkan kerjasama Iran-Indonesia di bidang sains Nano.

Pecinta Nanotek akan mendapatkan manfaat beragam, selain aspek Nano Sains, perkembangan riset sebagai ilmu yang menuntut materi baru, juga Nanoteknologi, aplikasi lebih lanjut dari penemuan tersebut dapat diaplikasikan dalam beragam media. Selain itu, semakin banyak perusahaan menggunakan hak paten Nano akan memicu pertumbuhan teknologi ini.

Nanoteknologi adalah proses merekayasa material dari produk yang tidak bernilai sehingga menjadi produk bernilai tinggi, harganya jadi mahal. Ilmu ini mempelajari fenomena benda-benda yang berukuran di bawah 100 nano meter. Nano singkatan dari nanometer, ukuranya 1/1 miliar. Seperti 1 rambut dibelah 50 ribu kali, baru kita mendapatkan 1 nanometer. Jadi dengan mengecilkan ukuran sebuah benda, kita bisa menemukan sifat-sifat lain dari sebuah material, dan kita bisa menciptakan material baru.

Penguasaan Nano Teknologi sangat penting karena akan memberikan sebuah revolusi dan elemen masa depan sebuah bangsa. Iran dan Indonesia mempunyai pasar yang sangat kuat dari sisi populasi. Indonesia terbanyak ketiga di Asia dan keempat di dunia. Jumlah penduduknya mencapai lebih dari 250 juta jiwa. Sementara populasi penduduk Iran sekitar 80 juta. Indonesia memiliki kekayaan bahan baku nanoteknologi, energi, sumber daya alam, flora dan fauna.

Menurut catatan Masyarakat Nano Indonesia, terdapat 300 ilmuan Nano Indonesia. Terdiri dari 156 Nano Material, 43 Nano Kimia, 42 Nano Biologi, 47 Nano Elektronik & Divais, 12 Isu Strategis Nano.

Manurut data The Institute for Scientific Information (ISI), tahun 2018, Iran menempati ranking satu dari 57 negara dunia Islam, rangking 15 dunia dalam hal capaian akumulasi seluruh produksi sains. Oleh karena itu perlu peningkatan kerjasama Indonesia-Iran terutama di bidang Sains Nano, baik aspek sains dan pasar.

Disamping itu, kedua negera memiliki basis masyarakat Muslim yang sangat besar, di mana ini akan membantu mempererat kerjasama, demikian kata Husein, salah satu peserta dan ketua panitia rombongan IPI. (RA)
