Radio Militer Israel Ditutup
https://parstoday.ir/id/news/west_asia-i180204-radio_militer_israel_ditutup
Pars Today – Menyusul keputusan Menteri Perang rezim Zionis untuk menutup Radio Militer rezim ini, media-media Israel menyebut keputusan ini ilegal.
(last modified 2025-11-12T11:07:00+00:00 )
Nov 12, 2025 17:55 Asia/Jakarta
  • Radio Militer Israel Ditutup

Pars Today – Menyusul keputusan Menteri Perang rezim Zionis untuk menutup Radio Militer rezim ini, media-media Israel menyebut keputusan ini ilegal.

Menurut laporan Fars News (FNA), koran Israel berbahasa Ibrani, Israel Hayom melaporkan bahwa Israel Katz, menteri perang Israel Rabu (12/11/2025) memutuskan untuk menutup Radio Militer rezim ini. Menteri perang Israel mengatakan: Radio Militer tidak menunjukkan semangat militer, dan sebagian program yang disiarkan dimanfaatkan oleh musuh sebagai pesan-pesan politik.

 

Lebih lanjut Katz menambahkan: Para prajurit dan keluarga mereka yang berduka, serta sejumlah besar warga Israel menyatakan ketidakpuasan mereka dengan isi beberapa program militer.

 

Yair Golan, ketua Partai Demokrat di wilayah pendudukan, juga mengatakan bahwa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berusaha membungkam saluran-saluran yang membahas komite investigasi pemerintah atas serangan Oktober. Perusahaan Radio dan Televisi Israel mengumumkan bahwa Menteri Perang rezim tersebut memutuskan pada Maret 2026 untuk menutup siaran Radio Tentara Israel, sehingga hanya bagian hiburannya yang tetap utuh.

 

Saluran 12 TV rezim Israel juga mengutip Dewan Pers dan Media rezim yang menyatakan bahwa keputusan untuk menutup Radio Miltier adalah ilegal dan kami akan berupaya melawan keputusan ini. Sementara itu, kepala Radio Militer Israel mengatakan: "Kami mengetahui keputusan menteri dengan sangat terkejut; tanpa diberi kesempatan untuk meninjau laporan yang diserahkan oleh komite yang ditunjuk oleh menteri." Ia menambahkan: "Kami akan melawan keputusan berbahaya menteri ini untuk menghentikan kegiatan kami, terutama selama dua tahun terakhir di bawah bayang-bayang perang." (MF)