Aug 24, 2020 10:37 Asia/Jakarta
  • Peter Carey
    Peter Carey

Video Jejak Khilafah di Nusantara yang diluncurkan pada Kamis (20/8/2020) dan diklaim sebagai film sejarah lebih mendekati sebuah khayalan untuk kepentingan propaganda ketimbang dokumenter.

Materi yang sama sekali tidak didukung data atau arsip kesejarahan yang valid antara lain terkait hubungan Diponegoro maupun kesultanan-kesultanan Islam di Jawa sebelumnya Turki Utsmani.
 
Menurut Prof Peter Carey yang selama 40 tahun meneliti sejarah Jawa dan Diponegoro, setiap bantuan yang pernah diterima Diponegoro biasa dituliskan dalam Babad. Ia mencontohkan adanya bantuan dari kerajaan di Buleleng Bali atau pasukan Bugis di Makassar.
 
"Tapi Babad Diponegoro sama sekali tidak menyebutkan adanya bantuan dari Turki Usmani, baik pasukan, persenjataan, atau sekedar dukungan moral," kata Peter kepada tim Blak-blakan Detik.com.
 
Tak cuma itu. Ia juga mendapat penjelasan dari koleganya di Istanbul - Turki, Dr Ismail Hakki Kadi yang meneliti banyak arsip di era Turki Utsmani tidak menemukan informasi adanya kontak antara Raden Patah (1475-1518) dari Demak dengan Turki Utsmani.
 
"Film Jejak Khilafah ini dibuat tanpa punya pijakan kearsipan sejarah. Ini semacam khayalan," tegas Peter Carey yang menulis sejumlah buku terkait Perang Jawa dan Diponegoro.
 
Toh begitu, sebagai akademisi Peter tak setuju jika terjadi penyensoran atau pelarangan terhadap film tersebut. Tetapi justru harus menjadi pendorong bagi pihak-pihak yang tertarik mengenai isu tersebut untuk melakukan riset dan kajian secara lebih tekun dan profesional.
 
Film berjudul 'Jejak Khilafah di Nusantara' ramai dibicarakan di Twitter bertepatan dengan tahun baru Islam 1 Muharam. Sejarawan Peter Carey meluruskan sejumlah kekeliruan dalam film itu.
 
Penjelasan Peter Carey ini disampaikan oleh asistennya, Christopher Reinhart dalam keterangan tertulis yang diterima detikcom, Jumat (21/8/2020).
 
Carey ingin meluruskan klaim adanya hubungan antara Kekhalifahan Utsmaniyah dan Kesultanan-kesultanan Islam di Jawa di dalam Film "Jejak Khilafah di Nusantara" yang sempat mencatut namanya itu.
 

 

Pada tanggal 16 Agustus 2020, Carey mengirimkan surel kepada ahli sejarah hubungan Utsmaniyah-Asia Tenggara, Dr Ismail Hakki Kadi, yang dibalas pada tanggal 18 Agustus 2020 perihal klaim-klaim yang tersebut di atas. Dari surel itu, diketahui bahwa tidak ada bukti dokumen negara Islam pertama di Jawa.
 
"Tidak ada bukti pada dokumen-dokumen di Arsip Turki Utsmani yang menunjukkan bahwa 'negara' Islam pertama di Jawa, Kesultanan Demak (1475-1558), utamanya raja pertamanya, Raden Patah (bertakhta, 1475-1518), memiliki kontak dengan Turki Utsmani," kata Peter Carey dalam keterangannya.
 
Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa Kesultanan yang ada di Pulau Jawa tidak dianggap sebagai vassal atau naungan Turki Utsmani, termasuk juga bukan wakil sultan-sultan Utsmani di Jawa. Selain itu, lanjut Carey, tidak ada bukti yang menunjukkan hubungan Turki Utsmani dengan Kesultanan Yogyakarta.
 
"Tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara Turki Utsmani dan Kesultanan Yogyakarta (didirikan 1749) dalam hal hierarki sebagaimana dimaksud di dalam poin nomor 2," ujarnya.
 
"Termasuk tidak ada bukti dokumen sejarah yang menunjukkan bahwa panji 'Tunggul Wulung' merupakan 'bukti' bahwa Yogyakarta adalah wakil dari Turki Utsmani di Jawa, berdasarkan penelitian kearsipan Dr. Kadi yang telah lama meneliti dokumen-dokumen Turki Utsmani di Arsip Utsmani di Istanbul," sambungnya.
 
Dalam surel itu, kata Carey, Dr. Kadi menyebutkan bahwa jika ada satu saja dari 'legenda-legenda' di atas yang memiliki dukungan bukti sejarah, ia pasti telah memasukkannya ke dalam hasil penelitiannya yang terbaru, yang beliau sunting bersama dengan Prof. A. C. S. Peacock dari Universitas St. Andrew's di Skotlandia.
 
Sebelumnya, diketahui film ini diinisiasi oleh sejarawan bernama Nicko Pandawa bersama Komunitas Literasi Islam JKDN. Film ini ditayangkan live di YouTube channel Khilafah Channel pada Kamis (20/8/2019) pukul 09.00 WIB.
 
Film Jejak Khilafah di Nusantara bercerita tentang hubungan Indonesia yang berkaitan dengan khilafah Islamiyah, terutama pada masa Khalifah Utsman.
 
Film ini disajikan dalam bentuk dokumenter dan diangkat dari data-data otentik yang tercantum di dalam skripsi milik sejarawan Nicko Pandawa. (detik.com)

Tags