Kartini dan Kontribusi Perempuan ke Ekonomi Global
(last modified Wed, 21 Apr 2021 06:44:14 GMT )
Apr 21, 2021 13:44 Asia/Jakarta
  • R.A Kartini, pejuang emansipasi perempuan
    R.A Kartini, pejuang emansipasi perempuan

Hari ini tanggal 21 April 2021 yang bertepatan dengan peringatan Hari Kartini sesuai dengan kelahiran R.A. Kartini yaitu 21 April 1879.

Peringatan Hari Kartini pertama kali dilakukan setelah 2 Mei 1964.

Selanjutnya, Presiden Soekarno mengeluarkan Kepres N0. 108 tahun 1964.

Pada Kepres tersebut, R.A Kartini ditetapkan sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional.

Soekarno juga menetapkan tanggal 21 April sebagai Hari Kartini.

Sejak itu, bangsa Indonesia memperingati tanggal 21 April sebagai Hari Kartini.

Dalam Seminar Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia, yang diselenggarakan Rabu (21/4/2021) juga mengulas tentang perempuan dalam ekonomi global yang disampaikan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati secara virtual.

Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati

Mengutip penelitian yang dilakukan oleh McKinsey, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebutkan peran perempuan memiliki potensi sangat besar terhadap perekonomian global yakni bisa berkontribusi hingga 12 triliun dolar AS pada 2025.

“Statistik McKinsey menunjukkan jika sebuah perekonomian memberikan kesempatan yang sama bagi perempuan untuk berkontribusi maka global akan mendapat manfaat sebesar 12 triliun dolar AS pada 2025,” katanya dalam Seminar Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah di Jakarta, Rabu. Seperti dikutip Parstodayid dari Antaranews, Rabu (21/04/2021).

Di kawasan Asia Pasifik sendiri, nilai tambah perekonomiannya bisa mencapai 4,5 triliun dolar AS. Nilai tambah tersebut bisa meningkat hingga 26 persen.

Menurut Sri Mulyani, "Ini menggambarkan sebuah negara atau perekonomian yang kohesif, yang memberikan kesempatan yang inklusif dan sama baik bagi laki-laki dan perempuan, maka dia akan memberikan suatu manfaat dalam bentuk daya tahan."

Tak hanya itu, wirausaha perempuan yang mendapat kesempatan sama dengan laki-laki membuat GDP global meningkat 3-6 persen hingga 5 triliun dollar AS. Studi dari State of Global Islamic Economic Report ini kembali menunjukkan besarnya peranan perempuan.

Karena potensi yang besar itu, Sri Mulyani ingin mengembangkan dan memberikan kesempatan yang sama bagi perempuan untuk mengakses berbagai instrumen keuangan maupun program pemerintah.

Dukungan Pemerintah ke Perempuan di Tengah Pandemi Covid-19

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, pemerintah sangat mendukung perempuan dalam menghadapi pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung sejak awal tahun lalu. Ia pun mencontohkan dukungan tersebut seperti Program Keluarga Harapan (PKH), bantuan langsung tunai yang sebagian besar diberikan kepada perempuan.

"Mereka yang bertugas untuk menjaga agar keluarganya tetap bisa berjalan dan bisa anak-anaknya sekolah maka dukungan itu menjadi luar biasa penting," ujarnya.

Menurutnya dimensi perempuan dan dimensi dukungan pada kelompok yang paling rentan itu penting karena menyangkut aspek keadilan. Apabila berbicara tentang ekonomi Islam yang berbasis syariah, maka nilai utama dari Islam adalah mewujudkan keadilan menjaga keadilan mempraktekkan keadilan.

"Oleh karena itu di dalam kita mendesain kebijakan pemulihan ekonomi dengan landasan berpikir dan dengan pendekatan di mana aspek keadilan menjadi penting maka kita telah menjalankan nilai-nilai keislaman di dalam desain kebijakan pemulihan ekonomi," jelasnya.

Tags