Iran dan Venezuela Menyusun Dokumen Kerja Sama 20 Tahun
(last modified Tue, 19 Oct 2021 01:41:42 GMT )
Okt 19, 2021 08:41 Asia/Jakarta

Menteri Luar Negeri Venezuela Felix Plasencia Gonzalez, yang memimpin delegasi ke Iran, bertemu dengan Presiden Sayid Ebrahim Raisi dan Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian pada hari Senin (18/10/2021).

Presiden Republik Islam Iran menekankan dalam pertemuan ini bahwa kebijakan Iran adalah mengembangkan hubungan dengan negara-negara Amerika Latin, khususnya Venezuela.

Selain menjelaskan bahwa kami akan melanjutkan jalan kemajuan dengan kekuatan, Raisi menambahkan, "Kami bertekad untuk mengesampingkan masalah yang diciptakan oleh musuh dan melanjutkan jalan kemajuan negara."

Pertemuan Menlu Venezuela Felix Plasencia Gonzalez dan Presiden Iran Sayid Ebrahim Raisi

Sebelumnya, menteri luar negeri Iran dan Venezuela pada 5 Oktober dalam pembicaraan via telepon menyerukan untuk menindaklanjuti kesepakatan dan menyiapkan peta jalan bagi hubungan bilateral, serta menyelesaikan rincian proyek kerja sama ekonomi.

Hari Senin (18/10), setelah melakukan pembicaraan dengan rekannya dari Venezuela, Amir-Abdollahian mengumumkan pengembangan rencana kerja sama 20 tahun antara Iran dan Venezuela.

Menurutnya, komisi ekonomi antara Iran dan Venezuela akan dibentuk sebelum akhir tahun ini.

"Dalam beberapa bulan mendatang kita akan melihat kunjungan Presiden Venezuela Nicolas Maduro ke Tehran," ungkap Amir-Abdollahian.

Dengan demikian, seperti yang dinyatakan sebelumnya, keinginan para pejabat Iran dan Venezuela didasarkan pada perluasan hubungan ekonomi, politik dan budaya yang komprehensif.

Hubungan Iran-Venezuela memiliki sejarah lebih dari seratus tahun. Hubungan ini berkembang pada 1960-an dengan kerja sama minyak.

Setelah kemenangan Revolusi Islam Iran pada 1979, Venezuela adalah salah satu negara pertama yang mengakui pemerintahan baru Iran. Kerja sama kedua negara sebagian besar di bidang industri minyak, hingga dua dekade kemudian.

Menteri Luar Negeri Venezuela Felix Plasencia Gonzalez, yang memimpin delegasi ke Iran, bertemu dengan Presiden Sayid Ebrahim Raisi dan Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian pada hari Senin (18/10/2021).

Pada tahun 2001, mendiang Presiden Venezuela Hugo Chavez mengunjungi Iran untuk pertama kalinya disertai delegasi tingkat tinggi dari industri minyak, pejabat ekonomi dan diplomatik. Chavez mengatakan bahwa Iran dan Venezuela memiliki perlawanan yang sama terhadap "hegemoni dan imperialisme" AS.

Pada waktu itu, Chavez berjanji untuk meningkatkan perdagangan dan kerja sama dengan Iran.

Sejatinya, setelah keselarasan Iran dan Venezuela dalam politik luar negeri, tingkat hubungan dan interaksi bilateral meningkat, dan kedua negara maju di bidang politik, budaya, ekonomi, pariwisata, bahkan kerja sama senjata dan militer.

Kedua negara saat ini berada di bawah sanksi sepihak AS dan memiliki pandangan yang sama atas isu-isu seperti membela multilateralisme, kebutuhan untuk melawan tindakan ilegal dan sepihak AS, dan hak Iran yang tidak dapat dicabut untuk menggunakan energi nuklir untuk tujuan serta pengakuan resmi hak-hak rakyat Palestina.

Untuk alasan ini, dalam dua dekade terakhir telah terlihat peningkatan hubungan Iran-Venezuela di berbagai sektor.

Pertemuan Menlu Venezuela Felix Plasencia Gonzalez dan Menlu Iran Hossein Amir-Abdollahian

Selama periode ini, 6 dokumen di bidang kerja sama budaya dan ilmu pengetahuan telah ditandatangani antara kedua negara. 8 putaran pertemuan yang diadakan oleh Komisi Ekonomi Bersama kedua negara di Caracas dan Tehran. Begitu juga penandatanganan sejumlah kontrak di berbagai sektor industri seperti industri kelautan, energi, minyak, petrokimia, makanan, konstruksi perumahan, industri plastik, ekspor layanan teknis serta kerja sama keuangan dan investasi.

Jelas, penyusunan dokumen kerja sama 20 tahun antara Iran dan Venezuela, yang akan ditandatangani pada kunjungan mendatang presiden Venezuela ke Tehran, juga akan memberikan lebih banyak peluang untuk meningkatkan investasi, perdagangan, dan kegiatan sektor swasta kedua negara.