Pawai 22 Bahman; Baiat kembali Rakyat Iran dengan Cita-Cita Revolusi Islam
-
Peringatan HUT ke-43 Kemenangan Revolusi Islam Iran
Acara pawai 22 Bahman, HUT kemenangan Revolusi Islam Jumat (11/1/2022) digelar di 1500 kota dan 3000 desa di Iran.
22 Bahman mengingatkan salah satu peristiwa terbesar sejarah bangsa Iran. Rakyat revolusioner Iran selama 43 tahun lalu di kondisi apapun turun ke jalan-jalan dan menunjukkan persatuan dan solidariotasnya dalam membela nilai-nilai Revolusi kepada dunia. Namun beberapa tahun ini karena pandemi Corona dan tahun ini puncak penyebaran Omicron di mayoritas provinsi Iran, acaa peringatan 22 Bahman di kota zona merah digelar dengan pawai kendaraan dan motor dan di kota lain yang bukan zona merah digelar secara terbatas dengan menjaga ketat protokol kesehatan.
Di pawai Bahman 22 tahun ini, ditekankan bahwa kelanjutan dari jalan terang Revolusi Islam adalah belajar dan bertindak berdasarkan pernyataan langkah kedua revolusi, dan dengan penjelasan jihad sebagai tugas yang pasti dan segera, ketinggian mengenali kebutuhan saat ini dan puncaknya yang tinggi dapat dicapai. Pawai Bahman 22 adalah salah satu pawai terpenting yang diadakan setiap tahun di Iran, dan penyelenggaraannya yang agung dan megah berisi pesan-pesan penting.
Pawai tahun ini digelar di kondisi ketika musuh pemerintah Republik Islam dan bangsa Iran, melalui eskalasi sanksi ekonomi dan perang media, lebih keras dari tahun-tahun sebelumnya ingin menciptakan friksi di dalam negeri dan membuat rakyat putus asa dari Revolusi Islam. Kehadiran rakyat di pawai merupakan salah satu unsur penting menangkal konspirasi musuh Revolusi Islam.
Musuh mengevaluasi kebersamaan dan keyakinan rakyat terhadap pemerintah dan revolusi di momen-momen seperti ini. Oleh karena itu, rakyat Iran melalui partisipasi lebih megah di pawai 22 Bahman untuk menjaga keamanan dan independensi negara.
Faktanya aksi demo dan partisipasi rakyat di pawai-pawai seperti ini, merupakan pentas kebangkitan dan kewaspadaan Muslimin, persatuan dan solidaritas mereka serta perhatian atas nasib negara dan pernyataan kebencian mereka terhadap musuh pemerintah Islam, yang menjadi harapan bagi sahabat pemerintah Islam dan juga menangkal konspirasi musuh dalam dan asing Revolusi Islam.
Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei terkait hal ini menegaskan, "Kehadiran cerdas rakyat (di pawai 22 Bahman) salah satu manifestasi indah kekuatan abadi Tuhan dan membuat Revolusi tetap hidup serta eksis, dan selama kehadiran ini terus berlanjut, musuh tidak akan pernah mampu menguasai Iran."
Rakyat Iran juga melakukan tugas ini setiap tahun dan sebagai tanda bahwa Revolusi Islam masih hidup, meskipun fakta bahwa lebih dari empat dekade telah berlalu sejak kemenangannya, dan sementara jarang revolusi di dunia yang mampu bertahan selama bertahun-tahun, menggelar pawai Bahman 22 semegah mungkin dan ini indikasi kekuatan dan dukungan rakyat terhadap pemerintah Islam.
Jelas, Revolusi Islam tidak hanya bagi bangsa Iran dan umat Islam di negara lain, tetapi juga sebagai model bagi orang-orang yang mencintai kebebasan di dunia. Oleh karena itu, pawai agung Bahman 22 adalah pengingat akan nilai-nilai, tujuan mulia dari revolusi dan peradaban Islam baru bagi semua Muslim dan orang-orang bebas di dunia.
Presiden Republik Islam Iran, Sayid Ebrahim Raisi saat mengisyaratkan hal ini menjelaskan bahwa saat ini bukan saja masyarakat Muslim di dunia, tapi rakyat dan orang non-Muslim tapi menuntut kebebasan dan keadilan di dunia sangat mecintai Revolusi Islam. "Mungkin saja seseorang bukan Muslim, tapi ketika berhadapan dengan kita mengatakan, kami sangat mencintai Revolusi Iman dan Rahbar serta wawasan beliau. Ini karena slogan Revolusi bersifat fitrah dan universal," ungkap Presiden Raisi. (MF)