Babak Baru dalam Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan Iran-Suriah
Menteri Luar Negeri Iran mengonfirmasikan awal babak baru dalam kerja sama ekonomi dan perdagangan antara Iran dan Suriah.
Menteri Luar Negeri Republik Islam Iran meninggalkan Tehran menuju Damaskus Rabu (24/03/2022) pagi dengan memimpin delegasi tingkat tinggi.
Menteri Luar Negeri Republik Islam Iran, Hossein Amir-Abdollahian, bertemu dengan Presiden Republik Suriah, Bashar al-Assad, di Damaskus pagi ini (24/3) untuk membahas kerja sama bilateral dan regional. serta perkembangan internasional.
Dalam pertemuan tersebut, Menlu Iran menyatakan bahwa babak baru hubungan telah dimulai di bidang kerja sama ekonomi dan perdagangan antara kedua negara dan menyambut baik proses normalisasi hubungan antara negara-negara kawasan dengan Suriah.
Menurut Menlu Amir-Abdollahian, "Dalam ketegangan regional, Republik Islam Iran menentang perang apa pun dan menyerukan penyelesaian perselisihan melalui dialog dan cara-cara politik yang damai."
Sekaitan dengan perundingan Wina, Amir-Abdollahian mengatakan, "Kami telah mencapai kesepakatan dalam pembicaraan. Sekalipun Amerika mengaku tertarik untuk menyelesaikan masalah dan mencapai kesepakatan, tetapi mereka juga harus menunjukkan niat baik dalam praktik."
Sementara itu, merujuk pada perkembangan di kawasan, Presiden Suriah Bashar al-Assad mengatakan, “Setelah kekalahan Amerika Serikat di Afghanistan, dan terutama setelah perkembangan di Ukraina, menjadi jelas bahwa Amerika Serikat dan NATO tidak dapat berbuat apa-apa di dunia."
Presiden Suriah menyinggung standar ganda beberapa negara dan mengatakan, "Negara-negara ini diam dalam menghadapi serangan rezim Zionis di Suriah dan tidak mengambil sikap."
Bashar al-Assad menyebut klaim niat baik oleh pejabat pemerintah AS tidak berdasar dan menggambarkan posisi Republik Islam Iran dalam pembicaraan Wina sebagai bijaksana dan benar
"Yang penting bagi Suriah adalah pandangan Iran tentang pembicaraan Wina dan dukungan Suriah ke arah ini," pungkasnya.(sl)