Iran Aktualita, 8 Oktober 2022
(last modified Sat, 08 Oct 2022 09:32:10 GMT )
Okt 08, 2022 16:32 Asia/Jakarta
  • LMO.
    LMO.

Berita terbaru di Republik Islam Iran selama sepekan lalu diwarnai sejumlah peristiwa penting seperti perilisan pengumuman penyebab kematian Mahsa Amini.

Organisasi Kedokteran Forensik Iran dalam rilisnya mengumumkan bahwa sebab kematian Mahsa Amini adalah Hipoksia Serebral atau kurangnya jumlah oksigen yang sampai ke otak.

Organisasi Kedokteran Forensik Iran, Jumat (7/10/2022) merilis keterangan resmi terkait penyebab kematian Mahsa Amini setelah melakukan pemeriksaan seksama.

"Dengan bersandar pada rekam medis rumah sakit, pemeriksaan CT Scan, T-Scan otak dan paru-paru, hasil pemeriksaan fisik jenazah dan autopsi, serangkaian tes patologis, dapat disimpulkan bahwa kematian Mahsa Amini bukan disebabkan oleh pukulan ke kepala, atau anggota badan dan bagian tubuh vital lain," ujarnya.

Ditambahkannya, "Upaya penyelamatan yang dilakukan unit gawat darurat untuk membantu pernafasan, tidak membuahkan hasil, dan meski sudah dilarikan ke rumah sakit, serta tim medis RS Kasra sudah bekerja keras, namun karena kegagalan fungsi beberapa organ tubuh atau M.O.F (Multiorgan Failure), yang disebabkan oleh Hipoksia Serebral, Mahsa Amini akhirnya meninggal dunia pada 16 September 2022."

Para pejabat pemerintah Amerika Serikat dan sejumlah negara Eropa, beserta media-media berbahasa Farsi dukungan mereka, menyalahgunakan peristiwa menyedihkan meninggalnya Mahsa Amini yang belum jelas penyebabnya, dan masih dalam proses penyelidikan untuk menciptakan kerusuhan di Iran.

za

Pelaku Aksi Penembakkan Komandan Intelijen IRGC Sistan dan Baluchestan Tewas

Pelaku aksi penembakkan komandan intelijen Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) provinsi Sistan dan Baluchistan tewas dalam operasi pembalasan yang dilancarkan Sepah Pasdaran Iran.

Menyusul bentrokan antara teroris dengan aparat keamanan dan penegak hukum pada hari Jumat di kota Zahedan dekat Masjid Makki, Komandan Intelijen IRGC provinsi Sistan dan Baluchestan syahid saat menghadapi para teroris.

Selama bertugas di Korps Garda Revolusi Islam, Brigjen Mousavi sangat berjasa dan bekerja tanpa pamrih dalam membela Revolusi Islam, dan menjaga keamanan provinsi Sistan dan Baluchestan, serta melayani masyarakat di wilayah tersebut.

Pejabat Sepah Pasdaran Iran mengumumkan bahwa pihaknya berhasil menembak pelaku pembunuhan komandan intelejen IRGC kemarin dalam sebuah operasi pembalasan dan keamanan terpadu di wilayah Sistan dan Baluchestan.

Brigjen Pakpour: Permusuhan Imperialis Global atas Iran Semakin Besar

Komandan Angkatan Darat, Korps Garda Revolusi Islam Iran, IRGC mengatakan, permusuhan kubu imperialis global terhadap Republik Islam Iran, sekarang semakin agresif dibanding sebelumnya.

Baigadir Jenderal Mohammad Pakpour, Minggu (2/10/2022) menuturkan, upaya putus asa kubu imperialis dunia terhadap Republik Islam Iran lebih terbuka dan lebih agresif dibandingkan sebelumnya, dan setelah kegagalan ancaman-ancaman militer serta sanksi ekonomi, mereka terang-terangan berbicara soal penggulingan sistem Republik Islam Iran.

Ia menambahkan, musuh melalui perang lunak, dan peningkatan ancaman keamanan dengan memanfaatkan para penyusup, dan anasir-anasir yang tertipu, mengerahkan seluruh kemampuan dan sekutu-sekutunya untuk memukul sistem Republik Islam.

Komandan AD IRGC menegaskan, Republik Islam Iran sebagai inti poros perlawanan selain mampu mempertahankan dan menjaga keamanan serta independensinya, juga berhasil memajukan tujuan-tujuan di kawasan, dan menggagalkan skenario-skenario kubu hegemoni dunia.

Bank Sentral Iran: Pembebasan Aset Iran di LN sedang Dilakukan

Juru bicara Bank Sentral Iran mengabarkan upaya kontinu pihaknya untuk membebaskan aset valuta asing negara ini yang diblokir, dengan kerja sama Kementerian Luar Negeri Iran.

Mostafa Ghamari Vafa, Minggu (2/10/2022) mengatakan, dalam beberapa minggu terakhir dicapai sejumlah kemajuan signifikan dalam masalah ini, meski beberapa pertimbangan perbankan masih tersisa, akan tetapi negosiasi dengan pihak lawan terus dilakukan untuk mencapai hasil.

Sebelumnya media afiliasi Dewan Tinggi Keamanan Nasional Iran, mengabarkan pembebasan miliaran dolar aset Iran yang diblokir di luar negeri.

Menurut media tersebut, beberapa minggu kebelakang negosiasi padat dengan mediasi salah satu negara kawasan dilakukan terkait pembebasan tahanan Iran dan Amerika Serikat, bersamaan dengan pembebasan miliaran aset Iran.

Raisi: Musuh Marah Saksikan Kemajuan Iran

Presiden Republik Islam Iran, Sayid Ebrahim Raisi mengatakan bahwa musuh marah menyaksikan kemajuan yang telah diraih Iran, oleh karena itu mereka melakukan berbagai cara untuk menjegalnya, termasuk mengobarkan kerusuhan.

Selama beberapa hari terakhir, gelombang hasutan media asing bertebaran dengan dalih kematian Mahsa Amini, yang menyulut kerusuhan dan penghancuran fasilitas publik dan pribadi.

Pembakaran mobil, sepeda motor, bank dan menargetkan polisi dan pasukan keamanan Iran telah menjadi tindakan perusuh dalam beberapa hari terakhir untuk menciptakan teror di tengah masyarakat.

Berbagai jejaring sosial yang dikelola dari luar negeri telah memainkan peran kunci dalam mengarahkan protes dan mendorongnya menuju kekerasan dan kerusuhan.

Sayid Ebrahim Raisi, Presiden Republik Islam Iran dalam rapat kabinet hari Minggu (2/10/2022) menyinggung pencapaian pemerintah ke-13 di berbagai bidang, terutama di bidang ekonomi, dengan mengatakan, "Hari ini musuh telah menggunakan segala upaya untuk menjegal kemajuan negara, serta kemakmuran dan kenyamanan rakyat Iran,".

"Musuh marah dan melancarkan berbagai serangan terhadap negara ini menyikapi upaya yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dasar dan gerakan Iran di jalan kemajuan tanpa mengabaikan prinsip-prinsip yang dipegangnya, " ujar Raisi.

Presiden Republik Islam Iran memandang upaya untuk memajukan negara dan menghilangkan hambatan dan masalah yang ada sebagai cara yang paling penting untuk menghadapi plot musuh.

"Musuh selalu berusaha untuk mengambil keuntungan dari kelemahan, tetapi pemecahan masalah dan tugas yang dijalankan dengan baik menggagalkan upaya musuh," tegasnya.

Raisi juga berterima kasih kepada rakyat Iran karena menggagalkan plot muush dan konspirator dalam kerusuhan baru-baru ini.

Iran dan Indonesia Masuk Delapan Tim Futsal Terbaik Asia

Tim futsal Iran, Indonesia, Uzbekistan, Tajikistan, Jepang, Vietnam, Kuwait dan Thailand berhasil mencapai perempat final Kejuaraan Futsal Asia di Kuwait.

Tim nasional futsal Iran bermain melawan Lebanon di pertandingan ketiga Piala Asia pada Minggu malam dengan skor kemenangan 9-0.

Pertandingan sebelumnya menjadikan timnas futsal Iran pemimpin Babak perempat final Kejuaraan Asia edisi ke-16.

Besok, Iran akan melawan timnas futsal Vietnam.

Pada pertandingan lain grup ini, tim nasional futsal Indonesia asuhan pelatih Iran Mohammad Hashemzadeh mengalahkan Taiwan 4-1, dan lolos ke perempat final sebagai tim kedua yang akan menghadapi Jepang pada tahap ini.

Selain Iran dan Indonesia, tim Uzbekistan, Tajikistan, Jepang, Vietnam, Kuwait, dan Thailand telah mencapai babak perempat final.

Kanani Ungkapkan Pertukaran Pesan Iran dan AS

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Republik Islam Iran, Nasser Kanani Chafi menyatakan bahwa pertukaran pesan antara Iran dan Amerika Serikat terjadi di sela-sela sidang Majelis Umum PBB di New York.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Nasser Kanani Chafi dalam konferensi pers hari Senin (3/10/2022) mengatakan bahwa pertemuan Majelis Umum PBB adalah kesempatan yang baik untuk negosiasi mengenai pencabutan sanksi.

"Pertukaran pesan antara Iran dan Amerika Serikat dilakukan melalui perantara di sela-sela sidang Majelis Umum PBB," ujar Kanani Chafi.

"Dalam negosiasi untuk mencabut sanksi, upaya sedang dilakukan melalui koordinator Eropa," ujar Jubir Kemenlu Iran.

"Iran berkomitmen untuk mencapai kesepakatan yang baik dan kuat demi mencapai hasil yang menguntungkan, dan tanggapan Iran terhadap teks ringkasan akhir telah diberikan," papar Kanani.

Rahbar: Kerusuhan Terbaru di Iran Dirancang AS dan Rezim Zionis

Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran atau Rahbar dalam acara wisuda taruna sejumlah Akademi Militer, Angkatan Bersenjata Iran mengatakan, kerusuhan dan kekacauan terbaru di Iran, dirancang oleh Amerika Serikat, dan Rezim Zionis, orang-orang bayaran mereka, serta beberapa orang Iran pengkhianat di luar negeri.

Ayatullah Sayid Ali Khamenei, Senin (3/10/2022) menegaskan, rakyat Iran, dalam peristiwa ini sebagaimana juga dalam peristiwa-peristiwa lain, sepenuhnya terjun dengan kekuatan, dan di masa depan juga akan seperti ini, di masa depan di mana pun musuh ingin menciptakan gangguan, pihak yang paling depan dalam mengadapi gangguan ini adalah rakyat pemberani dan mukmin Iran.

Rahbar menganggap rakyat Iran layaknya junjungannya yaitu Imam Ali as, adalah rakyat yang tertindas, tapi pada saat yang sama kuat.

Ia menambahkan, "Dalam peristiwa yang baru saja terjadi, seorang perempuan muda meninggal dunia, dan ini membuat hati kita semua terbakar, akan tetapi reaksi atas peristiwa ini yang dilakukan tanpa penyelidikan dan tanpa ada kepastian di dalamnya, lalu sebagian orang turun ke jalan membuat kekacauan, membakar Al Quran, mencopot paksa hijab seorang perempuan, membakar masjid, Huseiniyah, dan kendaraan masyarakat, ini bukanlah reaksi yang biasa dan normal."

Ayatullah Khamenei menegaskan bahwa kerusuhan terbaru di Iran sudah direncanakan sebelumnya. Menurutnya, jika tidak ada peristiwa meninggalnya perempuan muda itu, dalih lain akan dicari, sehingga tahun ini di awal bulan Mehr (kelander Iran) kekacauan dan kerusuhan bisa diciptakan di Iran.

Lebih lanjut Rahbar menjelaskan, "Di dunia ini banyak terjadi kerusuhan, dan di Eropa terutama di Prancis dan kota Paris, kerusuhan yang cukup luas kerapkali terjadi."

Ia juga menekankan bahwa belasungkawa AS atas meninggalnya seorang perempuan di Iran adalah dusta, dan bertolak belakang dengan tampilan lahir, sebenarnya mereka gembira karena mendapatkan alasan untuk menciptakan insiden.

"Di Iran, pejabat tiga lembaga tinggi negara telah menyampaikan belasungkawa, dan Mahkamah Agung Iran sudah berjanji untuk mengusut kasus ini sampai akhir," tegas Rahbar.

Ayatullah Khamenei juga menyinggung kemajuan yang cepat di Iran di semua bidang, dan kerja keras untuk menyelesaikan sebagian permasalahan lama, serta mengaktifkan bidang produksi, perusahaan berbasis sains, dan kemampuan negara untuk menggagalkan sanksi.

Rahbar menerangkan, "Saya hidup di tengah suku Baluch, dan mereka sangat setia kepada Republik Islam Iran, suku Kurdi, juga salah satu suku termaju di Iran, dan mereka mencintai negaranya, mencintai Islam dan Republik Islam, maka dari itu skenario musuh tidak akan berhasil terhadap mereka."

Ayatullah Khamenei menuturkan, skenario dan aksi musuh menunjukan batin mereka, yaitu permusuhan yang dalam statemen-statemen diplomatis mereka mengatakan tidak bermaksud menyerang Iran, dan tidak akan melakukan pergantian sistem, serta tidak memusuhi. Mereka punya batin semacam ini, dan berusaha menciptakan kerusuhan, menghancurkan keamanan negara, dan memprovokasi orang-orang yang mungkin bisa diprovokasi dengan sejumlah kegemparan.

Rahbar menekankan bahwa AS bukan hanya menentang Republik Islam, tapi juga menentang Iran yang kuat dan independen.

"Mereka menginginkan Iran di masa Pahlavi, yang layaknya sapi, selalu patuh para perintah mereka," imbuh Ayatullah Khamenei.

Menurut Rahbar, banyak perempuan di Iran yang tidak mengenakan hijab secara sempurna, tapi merupakan pendukung serius Republik Islam Iran, dan mereka menghadiri berbagai acara, masalahnya adalah independensi, resistensi, penguatan dan kekuatan Iran Islami.

Ia menegaskan, beberapa orang yang turun ke jalan, adalah sisa-sisa anasir yang sebelumnya mendapatkan pukulan dari Republik Islam seperti kelompok munafik MKO, kelompok separatis, kelompok monarki, dan keluarga dinas intelijen Shah, Savak terkutuk, dan Mahkamah Agung harus mengadili serta menghukum mereka sesuai tingkat keterlibatan dalam perusakan dan gangguan keamanan di jalan-jalan.

IRGC: Serangan Rudal ke Markas Teroris di Irak, 99 Persen Akurat

Komandan Angkatan Darat, Korps Garda Revolusi Islam Iran, IRGC menjelaskan serangan artileri terbaru ke markas kelompok teroris separatis di utara Irak. Menurutnya, di beberapa wilayah sekitar 40 target dihantam oleh lebih dari 70 rudal, dan puluhan drone bunuh diri dengan akurasi 99 persen.

Brigadir Jenderal Mohammad Pakpour, Senin (3/10/2022) mengatakan, anasir-anasir separatis Komala dan Partai Demokratik Kurdistan Iran, sejak beberapa tahun terakhir melakukan sejumlah manuver, mereka mengirim beberapa tim untuk melancarkan aksi teror ke dalam Iran, namun sebagian besar tim ini berhasil diidentifikasi dan dihancurkan setelah masuk ke wilayah Republik Islam Iran.

Ia menambahkan, "Karena manuver-manuver tersebut, beberapa kali kami menyampaikan protes kepada pemerintah Wilayah Kurdistan Irak, mengundang sejumlah pejabat wilayah itu, serta mengirim delegasi ke utara Irak. Setiap tahun kepada mereka disampaikan bahwa tujuan dan target anasir-anasir separatis ini adalah Iran."

Lebih lanjut Komandan AD IRGC menerangkan, "Sebuah negara yang dikenal sebagai sahabat dan tetangga Iran, tidak seharusnya menjadi tuan rumah anasir-anasir separatis dan teroris yang tujuan dan targetnya adalah Republik Islam Iran."

"Pejabat pemerintah Irak harus menunjukan tanggung jawab mereka, dan menempatkan pasukan di perbatasan untuk mencegah masuknya kelompok teroris ke Iran," pungkasnya.

Iran Sukses Uji Prototipe Peluncur Saman

Kementerian Pertahanan Iran berhasil menguji coba prototipe blok transfer orbital Saman dengan peluncur Saman.

Peluncuran ini dilakukan berkat kerja sama tenaga ahli Badan Industri Udara dan Luar Angkasa Kementerian Pertahanan Iran dengan Institut Penelitian Luar Angkasa negara.

Menurut laporan ini, kinerja sub-sistem prototipe rekayasa blok transmisi orbital Saman diuji dalam kondisi yang dekat dengan kondisi ruang angkasa, dan kinerjanya terbukti dalam kondisi operasional di ketinggian.

Kementerian Pertahanan Iran dalam sebuah pernyataan hari Selasa (4/10/2022) mengatakan bahwa dalam desain dan konstruksi blok transfer orbital Saman yang digunakan untuk meningkatkan ketinggian orbit satelit, digunakan teknologi canggih yang saat ini hanya dimonopoli oleh segelintir negara saja.

"Dengan peluncuran ini, tahap penting dalam pengembangan blok transfer orbital selesai, sehingga di masa depan kita akan melihat penggunaan operasional teknologi canggih ini dalam peluncuran luar angkasa Iran," tegas pernyataan kemenhan Iran.

Selama empat dekade terakhir, Iran telah mengambil langkah berkesinambungan dan progresif di bidang pencapaian teknologi luar angkasa.

Meskipun musuh berupaya mencegah kemajuan ekonomi dan ilmiah Iran, termasuk di bidang industri luar angkasa, tetapi Republik Islam Iran telah meraih berbagai teknologi canggih luar angkasa.

Tanggapi Klaim Biden, Kemlu Iran: Urus Saja Rekam Jejak Kelam HAM Amerika

Menanggapi pernyataan intervensionis Presiden AS, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran menyatakan bahwa Presiden AS harus berpikir sedikit tentang catatan hak asasi manusia negaranya sebelum membuat gerakan kemanusiaan di tingkat global.

Mengikuti kebijakan intervensionis Washington, Presiden AS Joe Biden bereaksi terhadap peristiwa baru-baru ini di Iran dengan membuat klaim terbaru dalam pernyataannya.

Amerika dan negara-negara Barat selama ini menjalankan kebijakan ganda terhadap hak asasi manusia.

Untuk menghindari pertanyaan rakyat negaranya sendiri dan opini publik dunia, mereka selalu mempertanyakan situasi hak asasi manusia di negara-negara yang menentang dominasi Barat.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Nasser Kanani Chafi di laman Twitter-nya menyinggung hak asasi manusia Amerika Serikat hari Selasa (4/10/2022) dengan mengatakan bahwa selama bertahun-tahun orang-orang di dunia telah melihat wajah kelam hak asasi manusia Amerika yang sebenarnya dan terbuka di Palestina, Afghanistan.Irak, Yaman, Libya, Suriah dan negara lain, bahkan di tanah Amerika sendiri.

"Tampaknya, akan lebih baik jika Joe Biden memikirkan sedikit tentang catatan hak asasi manusia Amerika sebelum membuat gerakan kemanusiaan. Meskipun tentu saja kemunafikan tidak membutuhkan pemikiran," ujar Kanani Chafi.

"Presiden Amerika Serikat seharusnya prihatin terhadap sanksi yang belum pernah terjadi sebelumnya dan melumpuhkan terhadap bangsa Iran, yang merupakan bukti jelas kejahatan terhadap kemanusiaan," tegasnya.

Pameran Nanoteknologi ke-13, 160 Perusahaan Dilibatkan

Pameran Nanoteknologi ke-13 berlangsung di Pusat Pameran Internasional di Tehran, ibu kota Republik Islam Iran. Pameran ini dibuka pada Sabtu (1/10/2022) pagi oleh Menteri Jihad Pertanian Sayid Javad Sadatinejad dan pejabat Wakil Presiden untuk Urusan Ilmiah Ruhullah Dehghani Firouzabadi.

Pameran yang berlangsung selama empat hari ini melibatkan lebih dari 160 perusahaan manufaktur nanoteknologi dan penyedia layanan.

Sekretaris Markas Pengembangan Teknologi Nano (Nanoteknologi) Perwakilan Presiden Republik Islam untuk Urusan Ilmiah dan Teknologi Saeed Sarkar mengatakan, kami memiliki lebih dari 1.200 produk berbasis nanoteknologi di 18 bidang industri di pasar, dan kami adalah salah satu dari sedikit negara yang memproduksi produk nanoteknologi dalam jumlah ini, dan hari ini produk kami diekspor ke 45 negara.

"Pameran Nanoteknologi berlangsung di tiga aula Teluk Persia dan aula 5 dan 6 Pameran Internasional Tehran, yang memiliki 160 stan dan telah didistribusikan di berbagai zona industri obat-obatan, air, lingkungan, pertanian, industri konstruksi, dan lain-lain," kata Sarkar dalam wawancara dengan Tasnimnews.

Dia menambahkan, kami memiliki 30 tamu dari 10 negara asing dalam program ini, yang berpartisipasi dalam pameran ini dengan perspektif bisnis, dan tujuan diadakannya pameran ini adalah untuk mengenal berbagai industri dan kemampuan disektor nanoteknologi di industrinya masing-masing.

"Volume penjualan produk kami pada tahun 1400 HS (2021) di bidang nanoteknologi mencapai 19.000 miliar toman, yang untungnya, dalam beberapa tahun terakhir, pasar nanoteknologi telah mengalami pertumbuhan rata-rata 100 persen, dan kami yakin bahwa tahun-tahun selanjutnya,  aula kami akan meningkat menjadi empat," pungkasnya.

Angkatan Laut Iran Gagalkan Aksi Perompak di Perairan Internasional

Komandan kapal perusak Jamaran Angkatan Laut Republik Islam Iran mengumumkan keberhasilannya menangkal serangan perompak terhadap kapal-kapal Iran di perairan internasional.

Kapal perusak Jamaran dilengkapi dengan rudal anti-kapal permukaan-ke-udara, torpedo, senjata anti-pesawat, alat navigasi elektronik modern, dan fasilitas peperangan elektronik.

Dengan panjang 94 meter, kapasitas 1420 ton dan kecepatan 56 km/jam, kapal ini memiliki kemampuan untuk membawa 140 pelaut dan membawa helikopter serta mengisi bahan bakar mereka.

Kapal ini dirancang dan dibangun di Iran menggunakan suku cadang dalam dan luar negeri, dan kerja sama 120 universitas Iran.

Kapten Ebrahimi, komandan kapal perusak Jamaran Republik Islam Iran hari Selasa (4/10/2022) mengatakan, "Kapal  Jamaran sekarang hadir di Laut Aden untuk mewujudkan keamanan bagi kapal-kapal dan melakukan operasi angkatan laut,".

"Kapal perusak ini telah melakukan berbagai misi di laut lepas berkali-kali dan berhasil hingga kembali," ujarnya.

Menyinggung berbagai operasi yang dilakukan oleh kapal perusak Jamaran dalam beberapa pekan terakhir untuk menangani perompak, Kapten Ebrahimi menjelaskan, "Aksi penumpasan ini memungkinkan kami untuk menyediakan rute yang aman bagi perjalanan kapal komersial dan kargo Iran,".

"Para prajurit pemberani dan pemberani negeri ini di kapal perusak Jamaran, seperti rekan-rekan mereka yang mati syahid, tidak akan menyerah dalam upaya mereka mengibarkan bendera Republik Islam Iran di laut lepas," tegasnya

IRGC: Musuh Masuki Arena Picu Instabilitas Iran

Wakil Komandan Korps Garda Revolusi Islam Iran menanggapi kerusuhan terbaru di Iran dengan mengatakan seluruh musuh turun ke arena untuk memicu instabilitas di Iran.

Dengan dalih kematian Mehsa Amini dalam beberapa hari terakhir, para perusuh yang dihasut media antirevolusi memicu kerusuhan di beberapa kota di Iran dengan menghancurkan properti publik dan pribadi di negara ini.

Brigadir Jenderal Ali Fadavi, Wakil Komandan Korps Garda Revolusi Islam Iran hari Kamis (6/10/2022)  mengatakan, "Selama lebih dari 43 tahun, semua lembaga di bawah negara Republik Islam bahu-membahu bekerja keras agar musuh tidak membahayakan keamanan bangsa Iran,".

"Sejak hari pertama kemenangan Revolusi Islam, para pemimpin kekuatan arogan global memahami bahwa Revolusi Islam dan keamanannya telah mengakar, dan Amerika tidak menghentikan permusuhan dengan bangsa Iran sejak awal hingga saat ini," ujar Brigjen Fadavi.

Wakil Komandan IRGC menekankan, "Dengan kewaspadaan rakyat dan otoritas militer dan pasukan keamanan Islam Iran, musuh sejauh ini belum mencapai tujuan jahat mereka yang membuat negara ini tidak aman."

Eropa Rilis Resolusi Dukung Kerusuhan, Kanaani: Iran akan Balas !

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran menilai resolusi Parlemen Eropa yang mencampuri urusan dalam negeri Iran, tertolak dan tidak berharga. Menurutnya Tehran akan memberikan balasan yang tepat dan sesuai.

Nasser Kanaani, Jumat (7/10/2022) menanggapi resolusi Parlemen Eropa dengan mengatakan, "Resolusi ini mengandung prasangka-prasangka sepihak, dan tidak berdasar terkait Republik Islam Iran, dan sepenuhnya tertolak serta tak bernilai."

Ia menambahkan, "Resolusi ini, terlepas dari tuduhan-tuduhan di dalamnya, mengecam tindakan serius untuk menghadapi kekerasan terorganisir, dan perusakan fasilitas publik, ancaman terhadap nyawa dan harta masyarakat dengan berbagai macam dalih ketidakadilan yang dibuat-buat, padahal pihak-pihak yang mendesain, dan memprovokasi kerusuhan berasal dari Eropa, dan mereka mengorganisir aksi-aksi permusuhan terhadap Republik Islam Iran."

Jubir Kemenlu Iran menegaskan, dengan mengeluarkan resolusi ini, Parlemen Eropa membuktikan bahwa mereka terus menerapkan standar ganda terhadap bangsa besar Iran, pasalnya tidak pernah sekali pun terlihat Parlemen Eropa dengan segala klaim ketidakberpihakannya, mengeluarkan resolusi Hak Asasi Manusia yang menentang sanksi anti-kemanusiaan terhadap rakyat Iran.

"Kasus Mahsa Amini masih dalam penyelidikan, berdasarkan aturan undang-undang yang berlaku di Iran, dan pengawasan para pejabat tinggi negara ini, bukan untuk menyenangkan pihak asing. Berdasarkan pengetahuan kami tentang Parlemen Eropa, kasus ini hanya dalih bagi anasir-anasir ekstrem di Parlemen Eropa untuk melanjutkan permusuhan terhadap Republik Islam Iran," paparnya.

Kanaani menandaskan, "Republik Islam Iran siap berinteraksi dua arah dengan seluruh pihak, berdasarkan penghormatan dan kepentingan timbal balik, akan tetapi Tehran akan melawan secara tegas setiap tekanan atau penggunaan langkah pembatasan terhadap rakyat Iran, dan akan memberikan balasan yang setimpal dan tepat."

Dua Mata-Mata Prancis Mengaku Ciptakan Kerusuhan di Iran

Dua mata-mata Prancis yang ditangkap di Iran, mengakui telah melakukan sejumlah upaya untuk menciptakan kerusuhan di Iran.

Dikutip Fars News, Kamis (7/10/2022), dalam sebuah video, kedua mata-mata Prancis tersebut mengakui bahwa mereka berusaha menciptakan kerusuhan di Iran.

Media-media berbahasa Farsi dukungan Amerika Serikat dan Barat, sebelumnya menyebut kedua mata-mata Prancis itu sebagai guru yang aktif di bidang kebudayaan.

Akan tetapi, menurut pengakuan dua mata-mata itu, mereka adalah pegawai dinas keamanan luar negeri Prancis, dan datang ke Iran, untuk menciptakan ketidakamanan, serta membuka peluang penggulingan pemerintah.

Sebelumnya Kementerian Intelijen Iran mengumumkan, dua orang warga Prancis yang bermaksud menyalahgunakan demonstrasi beberapa lapisan masyarakat Iran, dan mengubahnya menjadi kerusuhan, kekacauan dan instabilitas, berhasil ditangkap tentara rahasia Imam Zaman.

Khatib Jumat Tehran: Imperialis, AS, Zionis dan Takfiri, Perangi Keadilan

Khatib Salat Jumat Tehran mengatakan, kubu hegemoni dunia, imperialis, Amerika Serikat, Zionis dan kelompok Takfiri melancarkan perang tanpa damai melawan kebenaran dan keadilan.

Ayatullah Kazem Sedighi, Jumat (7/10/2022) dalam khutbah Salat Jumat mengatakan, "Masalah asli adalah kubu hegemoni global, imperialis, AS, Zionis dan kelompok Takfiri yang memerangi tanpa henti kebenaran, keadilan dan agama Tuhan."

Ia menambahkan, "Sejak bendera agama di negara ini berkibar, kubu hegemoni global telah menjadikan konflik, konspirasi, pengkhianatan, dan kejahatan sebagai agenda utamanya, dan selama 43 tahun ini tidak pernah sekalipun musuh mengurangi permusuhannya."

Khatib Jumat menerangkan, "Rakyat berhasil menggagalkan konspirasi satu per satu, mengusir para pelakunya, dan melindungi Revolusi."

Lebih lanjut Sedighi menjelaskan, "Sebagaimana disampaikan Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, pada peristiwa ini terdapat sejumlah masalah sekunder dan dalih, di sisi ada masalah asli dan asasi yang harus diperhatikan."

Ekspor Iran ke Rusia Naik 180 Persen

Menteri Perindustrian, Pertambangan, dan Perdagangan Iran mengumumkan peningkatan ekspor negaranya ke Rusia yang mencapai 180 persen.

Iran dan Rusia memiliki kepentingan strategis bersama di bidang bilateral, terutama hubungan ekonomi, militer dan keamanan, serta isu-isu regional dan internasional seperti menghadapi unilateralisme Amerika, yang menjadi salah satu faktor utama kerja sama erat antara kedua belah pihak dalam beberapa tahun terakhir.

Menteri Perindustrian, Pertambangan, dan Perdagangan Iran, Sayid Reza Fatemi Amin hari Sabtu (8/10/2022) mengatakan, "Ekspor Iran ke Rusia dari 21 Maret hingga 21 Agustus 2022 tumbuh 180 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu,".

"Sejak 21 Maret hingga 21 Agustus 2022, total ekspor Iran ke berbagai negara tumbuh 24 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu," tegasnya.

Sejak menjabat pada 3 Agustus 2021 hingga kini, pemerintah ke-13 Iran mengumumkan pembentukan keseimbangan dalam kebijakan luar negeri dan perluasan kerja sama dengan tetangga dan negara-negara di kawasan yang menjadi prioritas kebijakan luar negerinya.

Kebijakan regionalisme, melihat ke timur, partisipasi dalam organisasi dan lembaga regional dan ekstra-regional seperti Perjanjian Shanghai dan Organisasi Kerja Sama Ekonomi ECO menjadi contoh keseimbangan kebijakan luar negeri Iran, yang dijalankan pemerintahan ke-13.

Buntut Penyerangan di Copenhagen, Kemlu Iran Panggil Dubes Denmark

Kementerian luar negeri Republik Islam Iran memanggil duta besar Denmark yang bertugas di negara ini menanggapi terjadinya serangan terhadap kedutaan Iran di Copenhagen.

Kemarin, seorang penyerang melancarkan aksi bersenjata di Kedutaan Besar Republik Islam Iran di Copenhagen yang mengancam nyawa duta besar Iran dengan senjata tajam, dan melukai salah seorang karyawan lokal serta merusak kendaraan kedutaan.

Kementerian Luar Negeri Iran memanggil Duta Besar Denmark di Tehran untuk menyampaikan nota protes resmi mengenai kurangnya keamanan bagi kedutaan dan diplomat Iran yang bertugas di Denmark.

"Berdasarkan Konvensi Wina, tanggung jawab pemerintah tuan rumah dalam hal ini jelas, dan pemerintah Denmark sangat diharapkan untuk mematuhi kewajiban internasionalnya mengenai keamanan tempat-tempat diplomatik," kata pernyataan yang disampaikan Direktur Jenderal Eropa Kementerian Luar Negeri Iran kepada Dubes Denmark di Tehran.

Sebagai tanggapan, Duta Besar Denmark menyampaikan permohonan maaf atas insiden yang terjadi, dan menekankan langkah-langkah keamanan akan diperkuat dan dilanjutkan setelah insiden ini.

Dia juga akan segera melaporkan situasi ini kepemerintahannya.

Iran: Sanksi, Unsur Utama HAM ala Amerika

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran menyatakan bahwa rakyat Iran selama bertahun-tahun berjuang menghadapi sanksi kejam Amerika Serikat, dan mengatakan, "Sanksi adalah unsur utama hak asasi manusia ala Amerika,".

Nasser Kanani Chafi, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran menanggapi sanksi baru AS terhadap negaranya hari Sabtu (8/10/2022) dengan mengatakan, "Setiap hari, daftar sanksi baru terhadap Iran diterbitkan, dan kali ini menteri dalam negeri, menteri komunikasi dan lima pejabat Iran lainnya menjadi sasaran sanksi pemerintah AS."

"Tentu saja, sebelum daftar tujuh orang menteri dan tokoh Iran ini, diterbitkan AS, bangsa Iran menjadi sasaran sanksi yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap sebuah negara selama ratusan kali oleh rezim Amerika," ujar jubir kemenlu Iran.

"Pada 6 Oktober, dalam aksi terbarunya untuk mendukung kerusuhan di Iran, Departemen Keuangan AS mengumumkan  nama-nama tujuh pejabat, termasuk Menteri Komunikasi Iran dalam daftar sanksi baru," tegasnya.

Jubir kemenlu Iran mengungkapkan bahwa sanksi kejam Amerika Serikat telah menargetkan mata pencaharian, pekerjaan, kesehatan dan kehidupan normal rakyat Iran.

"Bahkan anak-anak yang menderita penyakit kronis seperti MS juga tidak luput dari sanksi sepihak, ilegal dan kejam  Amerika Serikat. Sanksi menjadi unsur utama hak asasi manusia ala Amerika," pungkasnya.

Tags